Cuci Tangan Pakai Sabun, Kebiasaan Sederhana untuk Ciptakan Generasi Sehat

By Yussy Maulia - Selasa, 19 Oktober 2021 | 17:22 WIB
Keterangan Pers yang digelar oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) di Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9), Jumat (14/10/2021). (Tangkapan layar Youtube FMB9ID_IKP)

Baca Juga: Pandemi Belum Usai, Pemerintah Siapkan Sejumlah Langkah Strategis 

Bersama kemitraan swasta, pemerintah akan menyalurkan bantuan tersebut ke 15.000 sekolah yang meliputi SD, SMP, dan Madrasah di seluruh Indonesia.

Setiap sekolah akan dipastikan memiliki akses ke air bersih, sanitasi baik, dan kebersihan lingkungan yang terjaga. Selain itu, setiap sekolah akan menerima perlengkapan cuci tangan yang meliputi sabun batang dan cair, cairan pembersih tangan, dan cairan disinfektan.

Ketersediaan sarana cuci tangan, sanitasi air, dan kebersihan lingkungan pun akan menjadi salah satu syarat yang wajib dipenuhi oleh pihak sekolah sebelum melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

"Sekolah yang aman Covid-19, termasuk dengan tersedianya fasilitas cuci tangan pakai sabun, hanya akan menambah kepercayaan diri orang tua untuk mengizinkan anak-anak mereka kembali ke sekolah,” tutur Reisa.

Baca Juga: Meski Kasus Covid-19 di Indonesia Terus Melandai, Pemerintah Imbau Masyrakat Tetap Patuhi Prokes

Bahkan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan UNICEF pada 10-14 September 2021, sebagian besar orang tua percaya bahwa sekolah sudah cukup siap untuk melakukan PTM.

Untuk diketahui, survei itu dilakukan pada 1.200 orangtua dan wali murid yang mencakup anak prasekolah, taman kanak-kanak (TK), SD, SMP, dan SMA di seluruh wilayah Indonesia. 

Survei itu juga menunjukkan bahwa sebagian besar orangtua akan mengizinkan anak-anak mereka kembali ke sekolah.

Reisa pun menekankan, guna menciptakan lingkungan sekolah yang aman bagi anak-anak, pihak sekolah diharapkan dapat terus menekankan penggunaan masker, menyediakan saluran udara memadai di ruang kelas, sistem kehadiran 50 persen, dan menyediakan tempat cuci tangan yang memadai.

“Mari kita bertindak bersama untuk membuat cuci tangan pakai sabun dilakukan oleh semua. Untuk masa depan kita, anak-anak kita, dan Indonesia yang jauh lebih sehat,” kata Reisa.