Indonesia Open 2021 - Kebetulan Bisa Bahasa Indonesia, Pemain Denmark Jadi Mimpi Buruk Tuan Rumah

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Jumat, 26 November 2021 | 17:52 WIB
Pasangan ganda campuran Indonesia, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja (jersey putih), bersalaman dengan Mathias Christiansen/Alexandra Boje dari Denmark setelah pertandingan perempat final Indonesia Open 2021 di Bali International Convention Centre, Bali, 26 November 2021. (AGUSTINUS TRI MULYADI/HUMAS PP PBSI)

BOLASPORT.COM - Pasangan ganda campuran Denmark, Mathias Christiansen/Alexandra Boje, menjadi momok pasukan tuan rumah pada Indonesia Open 2021.

Indonesia harus mengubur mimpi untuk melihat pasangan ganda campuran tanah air kembali menjadi juara pada ajang Indonesia Open.

Tahun ini, Indonesia justru kehilangan semua wakilnya pada sektor ganda campuran sejak babak perempat final.

Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja yang menjadi satu-satunya wakil Indonesia pada babak delapan besar turnamen Super 1000 itu harus ikut angkat koper.

Baca Juga: Jadwal Indonesia Open 2021 - Marcus/Kevin Jumpai Lawat Saat Tragedi Hawk-eye

Kekalahan diderita Hafiz/Faizal dari Mathias Christiansen/Alexandra Boje (Denmark) pada pertandingan di Bali International Convention Centre, Jumat (26/11/2021).

Juara Thailand Open 2018 tersebut dipaksa menyerah dalam rubber game dengan skor 21-14, 11-21, 18-21.

Hafiz/Faizal bukan satu-satunya pasangan Indonesia yang disingkirkan Christiansen/Boje pada Indonesia Open 2021.

Finalis Kejuaraan Eropa 2021 tersebut mampu menyingkirkan dua pasangan ganda campuran terbaik lainnya yang dimiliki Indonesia pada pekan ini.

Baca Juga: Indonesia Open 2021 - Tanpa Berkeringat, Jonatan Lolos ke Semifinal

Pada babak pertama Indonesia Open 2021 Christiansen/Boje mengakhiri kiprah mantan kampiun Kejuaraan Dunia Junior, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.

Rinov/Pitha dikalahkan Christiansen/Boje dalam tiga gim dengan skor 14-21, 21-13, 16-21.

Adapun pada babak kedua giliran pasangan andalan tanah air, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, yang menjadi korban Christiansen/Boje.

Christiansen/Boje menaklukkan juara All England Open 2020 itu dengan skor 23-21, 21-14.

Baca Juga: Link Live Streaming Perempat Final Indonesia Open 2021 - Mulai Jam 12.00 WIB, 6 Wakil Tuan Rumah Berjuang

Catatan keberhasilan pasangan peringkat 15 dunia menghancurkan pos Indonesia di ganda campuran menjadi lebih menarik jika melihat latar belakang Christiansen.

Christiansen menjadi satu dari segelintir pasangan asing yang cukup fasih berkomunikasi dalam bahasa Indonesia.

Mempelajari sebenarnya bahasa asing bukan hal baru bagi pemain Denmark.

Pemenang medali emas Olimpiade, Viktor Axelsen, misalnya. Dia mampu secara fasih berkomunikasi dalam bahasa Mandarin setelah mempelajarinya sejak lama.

Baca Juga: Indonesia Open 2021 - Tak Kenal Kata Santai, Jonatan Christie Tetap Latihan untuk Semifinal

Axelsen berpendapat bahwa mempelajari bahasa negara adidaya di jagat bulu tangkis itu merupakan salah satu cara untuk meraih sukses.

Dalam podcast bersama pemain Denmark lainnya, Anders Antonsen, pada September silam, Christiansen mengaku terinspirasi oleh Axelsen.

Sempat mencoba belajar sendiri, Christiansen memendam ide tersebut karena merasa kesulitan untuk menyediakan waktu luang.

Alih-alih melanjutkan studinya dengan bahasa Mandarin, yang disebutnya sulit, Christiansen justru mengalihkan perhatiannya ke bahasa Indonesia.

Baca Juga: Hasil Indonesia Open 2021 - Meski Dikartu Kuning, Greysia/Polii Sukses Melangkah ke Semifinal

Ide belajar bahasa Indonesian didapat Christiansen dari Antonsen.

Jika Antonsen menyerah setelah belajar setengah tahun, Christiansen tekun mempelajari bahasa Indonesia sejak jeda turnamen akibat pandemi hingga sekarang.

Pemain berusia 27 tahun itu masih menyempatkan waktu untuk belajar sekali seminggu atau dua kali seminggu.

Christiansen menuturkan bahwa selain belajar secara otodidak, dia juga memiliki guru orang Indonesia tulen di Denmark.

Baca Juga: Hasil Indonesia Open 2021 - Hafiz/Gloria Juga Takluk di Tangan Christiansen/Boje

Christiansen pun sudah percaya diri berkomunikasi dengan pemain Indonesia. Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti salah satunya.

"Saya berbicara dengan ofisial mereka [Indonesia], dengan Jordan/Okvatianti saat Olimpiade [Tokyo 2020]," kata Christiansen.

"Saya meminta ofisial berbicara lebih pelan karena mereka cukup cepat dalam berbicara dan menggunakan beberapa istilah non-formal."

"Meski begitu komunikasinya berjalan cukup bagus. Kami berbicara soal sepak bola, Christian Eriksen, dan semacamnya."

Baca Juga: Hasil Indonesia Open 2021 - Masih Tak Terbendung, Marcus/Kevin Melaju ke Semifinal

Memahami bahasa lawan tentu saja bukan satu-satunya kunci kemenangan Christiansen dan Boje atas Hafiz/Gloria.

Christiansen juga mengandalkan pengalamannya menghadapi Hafiz/Gloria ketika masih bermain dengan pasangannya yang lama.

Sekadar informasi, pertandingan ini merupakan pertemuan pertama Christiansen dengan Hafiz/Gloria setelah berpasangan dengan Boje.

"Saya beberapa kali melawan mereka dengan partner lain jadi kami bisa mengira-ngira permainan mereka akan seperti apa," katanya di mixed zone.

Baca Juga: Indonesia Open 2021 - Saat Serangan Praveen/Melati Kembali Mentok

"Mereka sangat kuat. Pada gim pertama mereka bisa menjalankan taktik dan bermain baik, jadi itu menyulitkan kami."

"Kuncinya hanya detail-detail kecil, yaitu berusaha lebih keras, selain itu beberapa hal kecil dalam situasi servis membuat perbedaan."

"Pada akhir pertandingan fisik kami masih cukup bagus dan juga memiliki fokus secara mental."

Christiansen/Boje akan menghadapi pasangan unggulan ketiga, Yuta Watanabe/Arisha Higashino, di semifinal Indonesia Open 2021.

Baca Juga: Indonesia Open 2021 - Kunci Kemenangan Fajar/Rian Kalahkan Fikri/Bagas