Petunjuk Ketum PBSI Sebelum Isu Pencoretan Praveen/Melati Makin Kencang

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Senin, 17 Januari 2022 | 09:29 WIB
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti tampil pada babak perempat final PBSI Home Tournament di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Kamis 2/7/2020) (BADMINTON INDONESIA)

BOLASPORT.COM - Isu pencoretan pasangan ganda campuran, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, dari pelatnas kembali berembus.

Rumor yang berembus sejak Desember lalu tersebut memang terbilang mengejutkan.

Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti masih berstatus pasangan nomor satu di Indonesia (ke-5 dunia) kendati performa minor pada 2021.

Gloria Emanuelle Widjaja yang berpasangan dengan Hafiz Faizal juga ikut diisukan terkena degradasi pada tahun ini.

Baca Juga: Unggah Foto dengan Pelatih, Melati Daeva Oktavianti Beri Kode Soal Masa Depannya

Performa Hafiz/Gloria juga tergolong kurang memuaskan pada 2021 di mana mereka gagal lolos pada kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.

Polemik seputar promosi dan degradasi pelatnas PBSI kembali muncul setelah berakhirnya Seleksi Nasional (Seleknas) pada Sabtu (15/1/2022) lalu.

Unggahan Melati di akun Instagramnya pada Minggu (16/1/2022) malam, turut memanaskan spekulasi mengenai masa depannya.

Atlet asal Banten itu membagikan foto bersama pelatih dan tim ganda campuran pelatnas disertai keterangan "New Chapter" atau babak baru.

Baca Juga: Melati Daeva Oktavianti Hapus Label Pemain Timnas di Sosmed, Indikasi Dicoret dari Pelatnas Makin Kuat

Ketua Umum PP PBSI, Agung Firman Sampurna, sudah memberi tanggapannya mengenai masalah ini.

Di sela-sela penutupan Seleknas, Agung mengatakan bahwa kinerja atlet menentukan posisi dalam promosi dan degradasi tahun ini.

Peringkat disebut Agung juga tidak menjadi jaminan atlet pelatnas saat ini aman dari ancaman degradasi.

"Degradasi termasuk pada yang sudah punya ranking, tentunya seperti itu," ungkap Firman, dilansir dari Tribunnews.com.

Baca Juga: India Open 2022 – Walau Hanya Runner Up, Ahsan/Hendra Tetap Bersyukur

"Semua itu akan tergantung pada kinerja atletnya. Kinerja atletnya harus bagus, kemudian mereka harus menampilkan prestasi yang baik, yang membanggakan."

Agung menyinggung bagaimana atlet pelatnas mendapat beragam fasilitas dari negara sehingga harus diimbangi dengan prestasi yang membanggakan.

"Kan negara ini harus investasi untuk mereka. Bukan hanya negara tapi swasta juga harus investasi, ikut di dalamnya," sambung Firman.

"Kita akan berinvestasi pada mereka yang pantas untuk terus diinvestasikan. Menjaga nama kita, memberikan prestasi yang baik," ucapnya.

Baca Juga: Seleknas PBSI 2022 - Ada Peluang bagi Peserta yang Gagal Gabung ke Pelatnas

DOK. BADMINTON INDONESIA
Ketua Umum PP PBSI, Agung Firman Sampurna, saat memberi arahan kepada skuad Indonesia yang akan berlaga pada Piala Sudirman 2021 dan Thomas-Uber Cup 2020

Di sisi lain, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky, masih enggan berkomentar soal isu pencoretan Praveen/Melati.

"Nanti kalau sudah ada SK (surat keputusan, red) saya baru bisa berkomentar," kata Rionny, dikutip dari Kompas.com.

"Saya tidak bisa bilang mereka didegradasi karena SK belum ada dan kami masih ada pembicaraan lagi," sambungnya.

Keputusan akhir promosi dan degradasi direncanakan akan diumumkan kepada publik pada akhir Januari ini.

"Target diumumkan Januari ini," kata Agung.

"Akhir Januari sudah beres, publik sudah akan tahu siapa-siapa saja yang terdegradasi dan dipromosikan," ucapnya.

Baca Juga: Gerardo Rizqullah 'Boboho' Keponakan Markis Kido yang Raih Tiket ke Pelatnas