Apa Bedanya Pebulu Tangkis Pelatnas dan Non-pelatnas?

By Fauzi Handoko Arif - Senin, 17 Januari 2022 | 17:00 WIB
Dua pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (jersey merah) dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, berpose di podium kampiun Denmark Open 2019. (BADMINTON INDONESIA)

Pemain non-pelatnas biasanya menyiapkan segala sesuatu secara mandiri.

Mereka mengatur sendiri jadwal latihan, perlengkapan latihan, pelatih, rekan sparring, kebutuhan nutrisi, sampai biaya untuk tampil di turnamen.

Demi meringankan pengeluaran, atlet non-pelatnas biasanya mengandalkan bantuan dari sponsor atau klub yang menaungi mereka.

Tommy Sugiarto (tunggal putra) merupakan contoh pebulu tangkis Indonesia yang berstatus independen walau pernah bergabung dengan pelatnas.

Baca Juga: Seleknas PBSI 2022 - Ada Peluang bagi Peserta yang Gagal Gabung ke Pelatnas

Pemain Magang/Sparring

Pelatnas PBSI juga mengenal status pemain magang.

Pada 2018 pemain ganda putra, Hendra Setiawan, kembali ke pelatnas dengan status magang setelah sempat keluar pada tahun sebelumnya.

Mohammad Ahsan yang dipasangkan lagi dengan Hendra menyusul dengan status magang (kini disebut sparring) di pelatnas.

Status pemain magang membuat Ahsan/Hendra bisa berlatih di pelatnas dan pendampingan dari pelatih ganda putra nasional dalam pertandingan.