Kalahkan Ahsan/Hendra, Ganda Putra India Anggap Berhasil Tembus Level Lebih Tinggi

By Delia Mustikasari - Rabu, 19 Januari 2022 | 14:10 WIB
Pasangan ganda putra India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, pada semifinal Indonesia Open 2022 di Bali International Convention Centre. (HUMAS PP PBSI)

BOLASPORT.COM - Pasangan ganda putra India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, keluar sebagai juara India Open 2022 setelah mengalahkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (Indonesia), 21-16, 26-24.

Bagi Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, ini merupakan gelar kedua mereka setelah Thailand Open 2019.

"Bagi saya ini adalah turnamen yang spesial. Lebih dari Thailand Open (2019) dan Commonwealth Games (emas tim). Saya tidak merasakan banyak kegembiraan di lapangan seperti ini," kata Rankireddy dilansir BolaSport.com dari BWF Badminton.

Baca Juga: Lee Zii Jia Tidak Mengiyakan atau Menyangkal Akan Tinggalkan BAM

"Kami telah memenangkan turnamen lain, tetapi hari ini sangat penting. Di Indonesia kami telah melihat Minion memenangkan hampir setiap turnamen di Indonesia, jadi kami bertanya-tanya mengapa kami tidak bisa memenangkan India Open," ucap Rankireddy.

"Memenangi India Open masuk dalam daftar saya, Saya benar-benar ingin memenangkan ini dalam karier saya. Saya telah mempersiapkan pikiran saya seperti itu. Saya berkata pada diri sendiri untuk tetap tenang, bahwa kami akan mendapatkan peluang," tutur Rankireddy.

Bagi Shetty, manuver taktis mereka dari Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan menjadi bukti bahwa mereka akhirnya berhasil menembus level yang lebih tinggi lagi.

Senjata mereka adalah smes Rankireddy. Namun, karena Rankireddy sedang mengalami cedera bahu sebelumnya, mereka harus mengubah permainan mereka dengan Shetty mengambil lebih banyak tanggung jawab dalam serangan itu.

Menjelang final melawan Ahsan dan Setiawan, Ramkireddy/Shetty tahu tentang apa yang harus mereka lakukan.

"Satu hal yang berhasil dengan baik adalah bahwa kami biasanya memainkan permainan yang mirip dengan mereka yaitu kami tidak sering mengangkat shuttlecock, tetapi hari ini, alih-alih memainkan shuttlecock, kami mengangkat shuttlecock dan siap untuk pertahanan," tutur Shetty.

"Stratetgi ini bekerja sangat baik bagi kami. Terakhir kali kami bermain melawan mereka di Thailand, kami memberikan poin mudah, 50-50 sejak awal. Tetapi, hari ini kami memiliki keunggulan yang bagus sejak awal. Kami membuat mereka bekerja keras mendapat poin."

Baca Juga: Herry IP Puji Kualitas Ganda Putra Calon Penghuni Pelatnas Cipayung

Rankireddy/Shetty juga mengakui bahwa selain pertahanan kunci kemenangan mereka ada di mental.

"Ini adalah sesuatu yang lebih bersifat mental daripada kemampuan fisik. Secara fisik, kami hampir sampai. Cara kami bermain hari ini, kami bermain seperti pasangan lima besar," aku Shetty.

"Kami memimpin 19-17. Mereka kembali mengejar, tetapi kami bertahan dan kami tidak memberi mereka poin mudah. Kmi membuat mereka bekerja keras untuk setiap poin. Itulah yang membedakan lima pasang teratas dari 10 pasang teratas dunia."

Setelah setahun tanpa gelar, Rankireddy/Shetty sangat senang bisa memulai musim dengan kemenangan di rumah sendiri. Dengan lebih banyak turnamen penting yang akan datang, motivasi mereka telah meningkat.

"Kami belum selesai. Kami senang, tetapi tidak sepenuhnya puas. Ada banyak turnamen penting tahun ini, hampir seperti tahun Olimpiade. Ada Commonwealth Games, Asian Games, Kejuaraan Dunia," ujar Shetty.

"Bermain dan menang di turnamen kandang adalah hal yang spesial. Anda selalu mendapat tekanan tambahan, jadi kami sangat senang. Mengalahkan The Dadddies di final, tidak ada yang lebih baik dari ini."

Baca Juga: Update Peringkat Dunia BWF - Prestasi Terlalu Bagus, Ahsan/Hendra Sama Saja meski Runner-up India Open