Pemandu Bakat Dortmund: Sepak Bola ASEAN Harus Susul Eropa dengan Intensitas Latihan

By Sasongko - Selasa, 8 Februari 2022 | 17:10 WIB
Direktur FK Senica, David Balda, bersama Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman (INSTAGRAM DAVIB BALDA)

Menurutnya dari sisi teknik bermain, kemampuan para pemain ini tak kalah dengan pemain yang ada di benua biru.

Baca Juga: Lawan Madura United, Riko Simanjuntak Berharap Pemain Persija Banyak yang Negatif Covid-19

Namun, ada beberapa hal yang seakan menjadi jurang pembeda antara pemain dari Asia dengan Eropa.

Yang paling kentara tentu soal fisik setiap pemain, dalam hal ini tak hanya soal postur atau perawakan badan saja.

Farr secara spesifik menyinggung tingkat kekuatan para pemain Asia Tenggara yang kurang terasah.

Selain kekuatan, faktor kebugaran juga menjadi isu paling besar bagi pemain dari kawasan Asia untuk merumput di Eropa.

Baca Juga: Tiga Pemain Timnas U-23 Indonesia Disindir Media Vietnam

"Perbedaan utama dari pemain Asia dan Eropa terletak pada kekuatan dan kebugaran," ungkap Farr dikutip BolaSport.com dari Zing News.

"Satu hal yang saya amati ketika menjadi pelatih akademi Dortmund adalah para pemain, sejak usia dini, bermain secara reguler," ujar Farr.

Perbedaan mendasar lainnya mengapa pesepak bola Indonesia kurang dari sisi fisik dan kebugaran adalah intensitas.