Duel Persib-Persija: Bisakah Pertandingan Ini Disebut Sebagai Derbi?

By Sasongko - Senin, 28 Februari 2022 | 06:20 WIB
Bek Persija Yann Motta dan kiper Andritany Ardhiyasa merayakan gol Marko Simic kontra Persib Bandung pada laga lanjutan Liga 1 di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (20/11/2021). (Suci Rahayu)

Dari 144 kali ini, dua tim tersebut baru bertemu di dua kali di laga penentuan dalam kompetisi resmi yang diakui PSSI, yaitu final Kompetisi Perserikatan tahun 1933 dan 1934.

16 gelar Persija dan Persib sisanya, laga penentuan juara antara kedua tim tidak pernah terjadi, kecuali saat Persija juara Liga 1 musim 2018, karena menggunakan format kompetisi penuh.

Persija rutin berhadapan dengan Persebaya Surabaya, PSM Makassar, dan PSMS Medan di babak final.

Baca Juga: Unggul Head to Head Atas Madura United, Pelatih Persebaya Pantang Remehkan Lawan

Bahkan Persija pernah dinobatkan jadi juara bersama PSMS Medan di Perserikatan edisi 1975.

Persija dan Persebaya sendiri dilabel sebagai laga klasik bagi suporter kedua tim, karena sudah empat kali bertemu di final Perserikatan plus satu pertandingan penutup di Liga Indonesia musim 2004 yang sangat bersejarah bagi Persebaya.

Sementara itu, Persib rutin bertemu dengan Persebaya Surabaya, PSM Makassar, dan PSMS Medan.

Baca Juga: Diliriknya Talenta Muda Indonesia di Kancah Internasional Tak Lepas dari Andil BRI Liga 1

Untuk duel lawan PSMS Medan sendiri, suporter Persib maupun PSMS generasi 70-80 an menyebutnya sebagai El Classico sesungguhnya, bukan lawan Persija, karena kedua tim sering bertemu di pertandingan akbar, seperti final Piala Perserikatan.

Persib sendiri tiga kali kalah dalam tiga final kompetisi Perserikatan lawan PSMS Medan, salah satunya saat memecahkan rekor penonton terbanyak pada Final Perserikatan 1985.