Teror ke Roman Abramovich Belum Habis, Kini Kapal Pesiar Pribadi Jadi Sasaran Serangan

By Muhammad Zaki Fajrul Haq - Kamis, 17 Maret 2022 | 23:00 WIB
Roman Abramovich saat menghadiri laga Liga Inggris Chelsea vs Crystal Palace di tribune Stamford Bridge, London, 3 Mei 2015. (GLYN KIRK/AFP)

BOLASPORT.COM - Pemilik Chelsea, Roman Abramovich, kembali mendapat teror setelah kapal pesiar pribadi miliknya menjadi sasaran serangan.

Pemilik Chelsea, Roman Abramovich, tengah menjadi sorotan berbagai pihak beberapa waktu belakangan.

Hal tersebut tidak lepas dari sanksi yang diberikan oleh Pemerintah Inggris terhadap Abramovich yang berimbas kepada pembekuan seluruh aset, termasuk Chelsea.

Chelsea kena dampaknya karena Abramovich diduga memiliki kedekatan dengan presiden Rusia saat ini, Vladimir Putin.

Akibat adanya invasi Rusia ke Ukraina yang dicanangkan oleh Putin, nama Abramovich pun ikut terseret.

Baca Juga: Memalukan! Pendukung Chelsea Bikin Onar dan Kisruh di Tempat Orang

Alhasil, Abramovich terpaksa harus menjual Chelsea yang selama ini dia miliki.

Akan tetapi, sanksi itu membuat Abramovich tidak akan mendapatkan bagian dari pendapatan hasil penjualan Chelsea.

Tak hanya itu, sejumlah aset Abramovich yang ada di Inggris pun dibekukan oleh pemerintah setempat.

Nasib malang pria yang berprofesi sebagai pengusaha itu masih belum berhenti.

Dilansir BolaSport.com dari Marca, Abramovich kembali mendapatkan teror dan serangan.

Baca Juga: Peran Krusial Kapten Chelsea di Balik Kelolosan ke Perempat Final Liga Champions

Kali ini, kapal pesiar pribadi milik Abramovich yang terkenal bernama Solaris mendapatkan serangan.

Seorang aktivis pro-Ukraina yang berasal dari Lituania kabarnya menabrakkan sebuah kapal ke Solaris milik Abramovich.

Aktivis tersebut menyewa perahu L'Estreta dan menabrakkannya ke kapal pesiar Solaris yang tengah berlabuh di Marina Barcelona 92 (MB92).

Namun, aksi aktivis tersebut nampaknya gagal dan tidak membuat kerusakan pada kapal pesiar milik Abramovich.

Usai insiden, kapal pesiar milik Abramovich justru berhasil meninggalkan Catalunya.

Baca Juga: Saat Warna Kuning Mendominasi Satu Malam di Sepak Bola Eropa

Meski demikian, pihak kepolisian setempat tidak berhasil menemukan dalang di balik penyerangan tersebut.