Dear Arema FC, Los Galaticos di Liga Indonesia Bukan Jaminan Gelar Juara

By Sasongko - Jumat, 8 April 2022 | 21:45 WIB
Sesi pengenalan pemain baru Arema FC, Evan Dimas, Adam Alis, Gian Zola, dan Rendika Rama, Kamis (7/4/2022) (ISTIMEWA)

Namun bukan gelar juara yang diraih, PSPS tak sanggup untuk lolos ke babak delapan besar pada musim tersebut.

Persija pada Liga Indonesia musim 2004 tak mau ketinggalan meneruskan proyek "Tim Bertabur Bintang".

Ada Mukti Ali Raja, dilapis oleh Aples Tecuari, Aris Indarto, Budiman. Di lini tengah ada Ismed Sofyan, Elie Aiboy, Agus Indra, Gustavo Hernan Ortiz. Sementara lini depan dihuni Emanuele De Porras, Budi Sudarsono, dan Bambang Pamungkas.

Sayang mereka harus puas jadi peringkat ketiga di Liga Indonesia pada musim tersebut.

Persik Kediri juga pernah melakukan hal yang sama pada musim 2008/2009.

Saat itu, mereka yang sudah diperkuat Christian Gonzales, Danilo Fernando, dan Ronald Fagundez masih ditambah dengan para bintang PSMS Medan yang lolos ke final musim sebelumnya.

Markus Haris Maulana, Mahyadi Panggabean, Usep Munandar, dan Legimin Raharjo jadi bagian dari Persik musim itu.

Baca Juga: Piala AFF Futsal 2022 - Pelatih Timnas Futsal Indonesia Tak Mau Cepat Puas Usai Melenggang ke Final

Sayang mereka hanya mengakhiri musim dengan finish di posisi keempat klasemen.

Contoh lain ada Persib Bandung (2010/11), Mitra Kukar (2011/12), dan Arema Cronus (2013), Sriwijaya FC (2018) pernah mencoba skema tersebut.

Seluruh tim tersebut gagal untuk meraih gelar juara di akhir musim, khusus untuk Sriwijaya FC, mereka malah terdegradasi di akhir musim.

Jadi, punya tim bertabur bintang bukan jadi jaminan untuk keluar sebagai juara di Liga Indonesia.