Kekalahan Man City dari Real Madrid Bukti Mentalitas Tidak Diciptakan dalam Waktu Singkat

By Khasan Rochmad - Jumat, 6 Mei 2022 | 04:00 WIB
Striker Real Madrid, Karim Benzema, berduel dengan penyerang Manchester City, Riyad Mahrez, dalam laga leg kedua semifinal Liga Champions di Stadion Santiago Bernabeu, Rabu (4/5/2022). (GABRIEL BOUYS/AFP)

BOLASPORT.COM – Para legenda Liga Italia memberi komentar terkait kekalahan Manchester City atas Real Madrid di semifinal Liga Champions 2021-2022.

Kekalahan Manchester City atas Real Madrid di semifinal Liga Champions 2021-2022 memunculkan berbagai reaksi.

Munculnya reaksi tersebut tak terlepas dari momen Los Blancos yang mampu menang dramatis dengan menunjukkan mentalitas dan daya juang yang dimiliki sebuah klub.

Sebagai peraih gelar terbanyak Liga Champions, Real Madrid membuktikan bahwa pengalaman bermain dan kerja keras bisa mewujudkan hal yang mustahil.

Dua gol Rodrygo dalam kurun waktu kurang dari dua menit menunjukkan betapa permainan sepak bola selalu memberi kejutan.

Man City yang sudah unggul 1-0 pada akhirnya kebobolan di menit-menit akhir jelang bubaran laga yang memaksa babak tambahan waktu dimainkan.

Baca Juga: Gagal ke Final Liga Champions, Man City akan Bangkit di Liga Inggris

Skor 2-1 yang menutup waktu normal membuat agregat sama kuat dengan skor 5-5, hingga pada babak tambahan waktui Karim Benzema menyegel final ke-17 bagi Madrid melalui golnya dari titik putih.

Dalam sebuah liputan jalannya laga di Amazon Prime Video Italia yang dikutip BolaSport.com, para legenda Liga Italia memberikan komentarnya kepada kekalahan Man City dan keberhasilan Madrid.

Eks AC Milan, Clarence Seedorf, pernah diasuh oleh Carlo Ancelotti dan memenangkannya bersama antara 2004 dan 2007, turut memberikan komentar.

Seedorf mengatakan bahwa sejarah tidak bisa diciptakan dalam waktu yang singkat, dan Madrid telah memiliki keunggulan tersebut atas Man City.

Baca Juga: Lawan Liverpool di Final Liga Champions, Carlo Ancelotti: Ini seperti Derbi!

"Saya tidak ingin kurang menghormati Manchester City, tetapi Anda tidak menciptakan sejarah dalam dua tahun, bahkan dalam sepuluh tahun," kata Seedorf.

"Di Madrid, ketika Anda tersingkir di babak 16 besar, Anda tidak bisa turun ke jalan."

"Mereka tidak memiliki tekanan yang sama di Manchester dan para pemain tidak memiliki tanggung jawab yang sama," tutur Seedorf.

PIERRE-PHILIPPE MARCOU / AFP
Pertenegkaran Luka Modric dan Aymeric Laporte dalam leg kedua semifinal Liga Champions di Santiago Bernabeu, Rabu (4/5/2022).

Sementara menurut Gianfranco Zola, Madrid dianggap mampu membuat hal-hal menjadi kejutan dan sulit untuk diprediksi.

Eks striker Chelsea ini mengatakan bahwa Man City tidak banyak melakukan kesalahan, tetapi mentalitas yang membedakan di antara keduanya.

"Semakin saya melihat tim ini bermain, semakin saya terkejut dengan kemampuan mereka membuat hal-hal yang luar biasa," tutur Zola.

"City tidak melakukan banyak kesalahan. Mungkin, mereka bisa mencetak lebih banyak gol di leg pertama."

Baca Juga: Liverpool Cuma Dapat Empat Gelar, Luis Diaz Bisa Raih Enam Gelar di Musim 2021-2022

"Mereka membuat beberapa kesalahan kecil, jujur, tidak ada yang besar. Tidak mudah berada dalam situasi ini," ujar Zola.

Bagi Luca Toni, kekalahan Man City atas Madrid bakal menjadi hal yang membuat Pep Guardiola mengenang sebagai kekalahan buruknya.

Pemain Italia ini menyebut bahwa hal tersebut merupakan pukulan besar yang mampu membuat tim menjadi besar.

"Man City akan mengingat pertandingan ini selamanya, Pep akan mengingat pertandingan ini, ini adalah comeback Madrid yang paling gila," ujar Toni.

"Man City berada di final pada menit 90. Ini merupakan pukulan besar bagi mereka. Sejarah penting, tetapi Anda harus mulai dari suatu tempat untuk membuatnya."

"Gianfranco (Zola) bermain untuk Chelsea dan mengetahuinya dengan baik."

"Man City sudah sangat dekat, tetapi Real Madrid luar biasa," tutur Toni mengakhiri.