Daripada Chelsea, Proses Akuisisi AC Milan Jauh Lebih Menguntungkan

By Muhammad Zaki Fajrul Haq - Jumat, 3 Juni 2022 | 22:00 WIB
Kapten AC Milan, Alessio Romagnoli, mengangkat trofi Liga Italia seusai mengalahkan Sassuolo dalam laga Serie A di Stadion Mapei, Minggu (22/5/2022). (FILIPPO MONTEFORTE/AFP)

BOLASPORT.COM - Chelsea dan AC Milan baru saja sama-sama memiliki pemilik anyar pada tahun 2022. Namun, proses akuisisi AC Milan dinilai jauh lebih menguntungkan dibandingkan Chelsea.

Dua tim papan atas Eropa, AC Milan dan Chelsea, memang baru saja resmi beralih kepemilikan.

Chelsea kini dipegang oleh Todd Boehly dan Clearlake Capital setelah mengakuisisi The Blues dari Roman Abramovich.

Boehly dan Clearlake mengambil alih Chelsea dengan biaya sebesar 3,1 miliar dolar Amerika Serikat (setara dengan Rp44,8 triliun).

Keberhasilan Boehly mengambil alih Chelsea tersebut sekaligus menyudahi rezim Abramovich di Stamford Bridge.

Sementara itu, AC Milan juga diambil alih oleh pengusaha asal Amerika Serikat, yakni RedBird Capital Partners.

RedBird mengakuisisi AC Milan dari Elliott Management yang sebelumnya merupakan pemilik I Rossoneri.

Baca Juga: Tak Mau Jadi Anak Asuh Jose Mourinho, Gelandang Pinggiran Real Madrid Ingin Tinggal di Spanyol

Perusahaan yang dipimpin oleh Gerry Cardinale itu membeli saham mayoritas AC Milan senilai 1,2 miliar euro atau sekitar Rp18,7 triliun.

Meski sudah melepas kepemilikan AC Milan, Elliott tetap memegang saham minoritas klub asal Kota Mode itu.

Kendati sama-sama diambil oleh perusahaan asal Amerika Serikat, proses akuisisi AC Milan dinilai lebih menguntungkan dibandingkan Chelsea.

Pernyataan itu disampaikan oleh majalah bisnis kenamaan, Forbes, yang dikutip BolaSport.com.

Dalam pernyataannya, Forbes menyebutkan kalau proses akuisisi juara Liga Italia 2021-2022 itu lebih bagus daripada pembelian Chelsea.

"Penjualan AC Milan yang tertunda adalah tawaran yang lebih bagus daripada pembelian Chelsea FC baru-baru ini," tulis Forbes.

Hal itu dikarenakan AC Milan selama dipegang Elliott membiayai keuangan mereka sendiri.

TWITTER.COM/ACMILAN
Para pemain AC Milan merayakan kemenangan atas Hellas Verona pada pekan ke-36 Liga Italia 2021-2022 di Stadion Marcantonio Bentegodi, Minggu (8/5/2022).

Baca Juga: Dari Paul Pogba, Paulo Dybala sampai Gareth Bale, 10 Pemain Gratisan Paling Menggoda di Bursa Transfer

Dengan demikian, kondisi keuangan AC Milan lebih seimbang dalam hal pembukuan dan terbebas dari utang.

Adapun Chelsea sempat mengandalkan pembiayaan dari Abramovich selaku pemilik The Blues yang lama.

Kondisi tersebut membuat Chelsea memiliki utang yang harus dilunasi, meskipun secara valuasi The Blues lebih tinggi daripada AC Milan.

Walaupun nilai valuasinya di bawah Chelsea, AC Milan dipercaya mampu mengejar, bahkan melampauinya.

"Dalam jangka panjang, AC Milan dan Chelsea akan sama-sama meningkatkan nilai valuasi mereka," bunyi pernyataan Forbes.

"Namun, klub Italia kemungkinan akan melakukannya jauh lebih cepat daripada klub Inggris," lanjut Forbes.

Kepercayaan Forbes itu didukung juga oleh track record RedBird yang cenderung sukses dalam hal mengelola klub.

Baca Juga: AC Milan Sukses Raih Scudetto, Stefano Pioli Penuhi Fioretto

Terbukti, RedBird mampu meningkatkan valuasi klub asal Prancis, Toulouse FC, yang dibeli pada dua tahun lalu.

Dari 20 juta dolar Amerika Serikat (setara Rp289 miliar), nilai valuasi Toulouse naik hingga mencapai 80 juta dolar Amerika Serikat (sekitar Rp1,2 triliun).

Selain itu, RedBird juga menjadi pemilik saham klub raksasa Liga Inggris, Liverpool.

Selama menjadi bagian dari Liverpool, RedBird bersama dengan Fenway Sports Group (FSG) mampu membangkitkan kejayaan The Reds, baik di kancah domestik maupun Eropa.