Jordi Amat Bisa Dicoret dari Timnas Indonesia Jika Performanya Menurun di JDT

By Mochamad Hary Prasetya - Selasa, 28 Juni 2022 | 16:45 WIB
Calon pemain naturalisasi timnas Indonesia, Jordi Amat (kanan), sedang menendang bola dalam latihannya di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Jawa Barat, 31 Mei 2022. (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Pemberitaan Jordi Amat yang diklaim akan bergabung ke klub Malaysia Johor Darul Takzim (JDT) sedang ramai dibicarakan.

Banyak netizen Indonesia kecewa dengan Jordi Amat yang memutuskan keluar dari klub Eropa dan bergabung dengan tim Asia Tenggara.

Netizen mengklaim performa Jordi Amat akan menurun jika berkarier di Asia Tenggara.

Padahal, pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, tertarik dengan Jordi Amat karena sang pemain berkarier di Eropa.

Jordi Amat menghabiskan kariernya dengan membela klub-klub Eropa seperti Espanyol, Rayo Vallecano, Swansea City, Real Betis, dan KAS Eupen.

Pemain berusia 30 tahun itu juga sempat dipanggil ke timnas junior Spanyol.

Berkat pengalamannya itu membuat Shin Tae-yong tertarik kepada Jordi Amat untuk dinaturalisasi.

Proses naturalisasi Jordi Amat pun tengah dilakukan dan kabarnya akan segera selesai dalam waktu dekat.

Perlu diketahui, Jordi Amat mempunyai darah Indonesia dari ibu kandungnya.

Ibu kandung pemain asal Spanyol itu berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Soal Proses Naturalisasi Jordi Amat Ditahan Dulu, Hasani Abdugani: Kalau Timnas Tidak Butuh Lagi Kami Batalin

Nah, di tengah-tengah proses untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), JDT tertarik mendatangkan Jordi Amat.

Jordi Amat akan dikontrak dengan status pemain Asia setelah proses naturalisasinya usai.

Kabar bergabungnya Jordi Amat ke JDT turut dikomentari oleh anggota Exco PSSI, Hasani Abdulgani.

Kepada BolaSport.com, Hasani Abdulgani mengatakan bahwa ketertarikan Shin Tae-yong dengan Jordi Amat datang karena permainannya.

Shin Tae-yong juga sudah melihat permainan Jordi Amat secara langsung ketika mengikuti sesi latihan bersama timnas Indonesia jelang melawan Bangladesh pada awal Juni 2022.

Baca Juga: Soal Tuntutan Netizen untuk Batalkan Naturalisasi Jordi Amat, Exco PSSI Nilai Terserah Shin Tae-yong

Tak hanya Jordi Amat, ada juga Sandy Walsh yang datang memenuhi panggilan Shin Tae-yong.

Dalam sesi latihan bersama, Shin Tae-yong menilai Jordi Amat dan Sandy Walsh permainannya sesuai yang dibutuhkan untuk timnas Indonesia.

Itu berarti kualitas Jordi Amat belum turun meskipun sudah tidak berlatih lagi bersama klub Belgia KAS Eupen.

Jordi Amat sudah memutuskan untuk tidak lagi melanjutkan kariernya di KAS Eupen.

Isu Jordi Amat gabung ke klub Asia Tenggara pun benar terbukti dengan memutuskan setuju merapat ke JDT.

Baca Juga: Tidak Terpengaruh Rumor Kepindahan, Shin Tae-yong Masih Butuh Jordi Amat

Lantas bagaimana jika penampilan Jordi Amat turun jika membela JDT?

Terkait itu Hasani Abdulgani tidak mau bicara lebih panjang karena yang mengambil sebuah keputusan itu adalah Shin Tae-yong.

"Jordi Amat kan baru selesai dari Eropa, masa langsung turun permainannya," ucap Hasani Abdulgani, Selasa (28/6/2022).

"Kalau memang tampil di Asia, memang turun langsung kualitasnya, itu kan kriterianya ada di tim pelatih," lanjutnya.

Hasani memprediksi bisa saja Jordi Amat tidak lagi dipanggil ke timnas Indonesia jika penampilannya menurun di JDT.

Baca Juga: Kembalinya Romelu Lukaku ke Inter Milan adalah Fenomena Langka

Tetapi semua itu ada keputusan dari tim pelatih timnas Indonesia.

"Kalau pelatih mengatakan dia turun, nanti mungkin dia tidak diperlukan."

"Tapi apakah dalam satu dua hari bisa berubah. Gak mungkin juga, kecuali itu kan bisa saja karena cedera atau apa ya," ucap Hasani Abdulgani.

Hasani Abdulgani meminta netizen jangan terlalu emosional menghadapi keputusan Jordi Amat gabung JDT.

Sebab, keputusan itu ada di Jordi Amat untuk melanjutkan kariernya kemana saja, termasuk ke JDT.

Baca Juga: Liverpool Siap Tukar Naby Keita dengan Gelandang Andalan Juventus

"Saya sendiri secara pribadi juga menyayangkan mengapa dia pindah."

"Tapi saya di sini berdiri sebagai profesional, kami butuh tidak tenaga dia, kalau butuh ya kami pakai."

"Dia bermain dimana, kenapa kita yang posesif," ucap Hasani Abdulgani.