Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kesuksesan tiga pebulu tangkis tunggal putra Indonesia menjuarai turnamen terbuka pada tahun ini tentu tak lepas dari kerja keras sang pelatih.
Irwansyah mengemban tugas berat setelah menerima tongkat estafet dari Hendry Saputro yang mundur dari jabatan pelatih kepala.
Bertugas menjadi asisten pelatih tim tunggal putra tanah air sejak 2016 lalu, Irwansyah naik kelas menjadi pelatih kepala mulai tahun ini.
Irwansyah langsung dihadapi berbagai permasalahan pelik yang terjadi pada anak didiknya, mulai dari permasalahan saat di dalam lapangan maupun di luar lapangan.
Tak hanya itu berbagai kritikan dan sindiran pedas menerpa skuat tunggal putra tanah air usai beberapa catatan minor di beberapa turnamen.
Baca Juga: Makna Selebrasi Tepuk Tumit dari Fadia Usai Juarai Singapore Open 2022
Anthony Sinisuka Ginting selalu menjadi sorotan karena penampilannya yang merosot tajam sejak meraih medali perunggu pada Olimpiade Tokyo 2020.
Performa Anthony jauh dari kata konsisten dan lebih banyak terhenti di babak-babak awal.
Bahkan masalah itu belum juga ada perubahan pada tahun usai Anthony selalu tumbang di babak awal dari pemain non-unggulan.
Hasil itu tentu menimbulkan berbagai reaksi dari para legenda bulu tangkis Indonesia, salah satunya Taufik Hidayat.
Bahkan, Taufik Hidayat secara terang-terangan pernah menyindir bahwa tim tunggal putra Indonesia tak memiliki pelatih yang bagus.
Namun, kerja keras Irwansyah perlahan membuahkan hasil pada tahun ini.
Tiga anak didiknya berhasil keluar sebagai juara setelah lebih dua tahun puasa gelar.
Baca Juga: Imbas Amukan Rexy Mainaky, PBSI-nya Malaysia Langsung Buru-buru Berbenah
Jonatan Christie membuka keran gelar tunggal putra Indonesia usai meraih gelar pada Swiss Open Maret lalu sekaligus gelar pertamanya sejak Ausralia Open 2019.
Kemudian Chico Aura Dwi Wardoyo yang membuat kejutan usai merengkuh gelar turnamen terbuka pertamanya pada Malaysia Masters.
Terakhir, giliran Anthony Sinisuka Ginting yang mendapat supremasi naik ke podium tertinggi pada Singapore Open.
Tentu keberhasilan Anthony dirasa sangat spesial setelah melewati masa-masa sulit dan tak lepas dari peran pelatih yang membantunya untuk mengubah segala keraguan menjadi kepercayaan diri.
Masalah kepercayaan diri diakui sang pelatih menjadi faktor utama penyebab penampilan Anthony yang inkosisten.
“Saya akan membangun kepercayaan diri yang besar ini untuknya. Saya ingin dia bermain dengan lebih banyak kebebasan dan menikmati dirinya sendiri di lapangan ke depan," ujar Coach Irwansyah dikutip BolaSport.com dari BWFBadminton.
Bagaimana pun, Irwansyah yang selalu menemani masa-masa di mana Anthony sedang berada di titik terendah.
"Saya harus benahi pola cara berpikirnya dia sebab di latihan pun ada pukulan yang tidak enak, langsung dia kepikiran terus," ujar Irwansyah, pada April lalu.
"Masalah itu yang membuat pemain tidak percaya terhadap kemampuan yang dia miliki. Jatuhnya menjadi beban," tuturnya.
Baca Juga: Setelah Anthony Ginting Banting Raket, Siapkah Akhiri Dominasi Viktor Axelsen?