PIALA DUNIA - Philipp Lahm Protes Keras FIFA yang Kesampingkan HAM di Piala Dunia 2022

By Arizal Muhammad Valevi - Selasa, 9 Agustus 2022 | 23:00 WIB
Philipp Lahm berpose dengan trofi Piala Dunia 2014 di Brandeburg Gate, Berlin. (ROBERT MICHAEL/AFP)

"Jika negara yang berkinerja buruk di area itu (hak asasi manusia) adalah tuan rumah, Anda harus berpikir tentang apa dasar keputusan itu dibuat," ucap kapten timnas Jerman saat juara Piala Dunia 2014.

Dilansir BolaSport.com dari The Guardian, ditemukan lebih dari 6.500 pekerja migran yang meninggal di Qatar sejak salah satu negara Timur Tengah itu ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Dunia.

Sebanyak 37 kematian di antaranya berhubungan langsung dengan pembangunan stadion untuk turnamen tersebut.

 Baca Juga: SEJARAH PIALA DUNIA - Timnas Kroasia, Sang Kuda Hitam yang Sihir Dunia Sepak Bola dengan Tampil di Final Piala Dunia 2018

Menurut informasi dari Amnesty International yang BolaSport.com kutip dari Sport Bible, Qatar diketahui membatasi kebebasan berekspresi.

Mereka menggunakan undang-undang untuk meredam bentuk-bentuk protes.

Golongan LGBT juga dilarang keras di sana karena Qatar adalah negara yang sangat menentang bentuk penyimpangan seksual.

Presiden FIFA, Gianni Infantino, bersikeras bahwa semua diterima di Qatar dan telah mendesak penggemar sepak bola LGBT untuk menghadiri Piala Dunia.

Namun, banyak informasi yang beredar bahwa beberapa hotel di negara tersebut menolak mengizinkan pasangan sesama jenis untuk menginap.

Manajer Inggris, Gareth Southgate, sebelumnya mengatakan sangat menyayangkan bahwa beberapa pendukung The Three Lions tidak akan melakukan perjalanan ke Qatar untuk Piala Dunia.

Komentarnya dikritik Kepala Eksekutif Qatar 2022, Nasser Al Khater, yang memperingatkan Southgate untuk memilih kata-katanya dengan hati-hati.

Baca Juga: Demi Gabung Barcelona, Bernardo Silva sampai Rela Turun Gaji