SEJARAH PIALA DUNIA - Gol Terkilat Sepanjang Masa Dicetak Sopir Taksi Online dengan Waktu 11 Detik

By Raka Kisdiyatma Galih - Senin, 15 Agustus 2022 | 16:00 WIB
Hakan Sukur (kiri) berebut bola dengan Yoo Sang-chul dalam duel Turki vs Korea Selatan pada Piala Dunia 2002 di Daegu, Korsel (29/6/2002). (KIM JAE-HWAN/AFP)

BOLASPORT.COM - Striker legendaris timnas Turki, Hakan Sukur, mencetak gol paling cepat dalam sejarah Piala Dunia pada gelaran 2002.

Banyak sejarah tercipta pada Piala Dunia 2002 yang digelar di Jepang dan Korea Selatan.

Salah satunya adalah rekor gol tercepat dalam sejarah kompetisi akbar empat tahunan tersebut.

Momen itu terjadi dalam pertandingan perebutan tempat ketiga antara timnas Turki dan timnas Korea Selatan.

Kedua tim berebut tempat ketiga setelah kalah di semifinal.

Turki kalah dari Brasil, sedangkan Korea Selatan takluk dari Jerman.

Dalam laga perebutan tempat ketiga ini, hanya butuh waktu 11 detik dari wasit Sa'ad Mane meniupkan peluit pertandingan dimulai hingga melihat gol tercipta.

Baca Juga: Hukuman Kejam Ten Hag, Pemain Man United Disuruh Lari 12 Km dan Dibakar di Bawah Matahari

Penyerang Turki, Hakan Sukur, menjadi aktor dari gol tersebut.

Gol itu berawal dari kesalahan kapten Korea Selatan, Hong Myung-bo, di wilayah pertahanan sendiri.

Bola yang hendak dikirimkan Hong Myung-bo kepada kiper Lee Woon-jae berhasil direbut oleh Ilhan Mansiz.

Tak berlama-lama, Mansiz langsung menyodorkan umpan kepada Hakan Sukur yang berada di dekatnya.

Hakan Sukur lalu menggiring bola hingga ke dalam kotak penalti sebelum melepaskan tembakan kaki kiri yang sukses mengoyak jala gawang tim berjulukan Taeguk Warriors tersebut.

Baca Juga: Diminati Erik ten Hag dan Man United, Begini Respons dari Antony

Laga yang berlangsung di Stadion Daegu itu berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan Turki.

Sementara itu, gol Hakan Sukur yang tercipta pada detik ke-11 masih tercatat sebagai gol tercepat di Piala Dunia hingga saat ini.

Ada sedikit kisah menarik mengenai Hakan Sukur yang pernah memperkuat Galatasaray, Inter Milan, Torino, Parma, dan Blackburn Rovers.

Selepas pensiun pada 2008, Sukur sempat menjadi komentator sepak bola sebelum banting setir menjadi politisi.

Setelah menjadi anggota parlemen, Sukur dituduh menghina Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, di media sosial dan menjadi buronan karena dianggap menjadi anggota dari organisasi teroris Fetullah Gulen (FETO).

Baca Juga: Piala Dunia - Pelatih Timnas Maroko Hattrick Dipecat 3 Bulan Jelang Turnamen, Hakim Ziyech Siap Comeback

Sukur pun akhirnya memilih mengasingkan diri ke Amerika Serikat pada 2017.

Pada 2020, pria berusia 50 tahun tersebut bercerita mengenai kehidupan sulitnya selama berada di Negeri Paman Sam.

Sukur mengaku sempat membuka cafe di California sebelum menjadi sopir taksi online.

"Di Amerika, saya membuka kafetaria, tetapi terkadang ada orang-orang aneh datang dan mereka memainkan musik Dombra," kata Sukur pada 2020, seperti dikutip BolaSport.com dari Time24.

"Sekarang saya menjadi sopir taksi Uber dan menjual buku."

"Saya dituduh sebagai kaki tangan sebuah upaya kudeta? Jika demikian, apa peran saya?"

"Sampai sekarang tidak ada yang menjelaskannya kepada saya."

"Di negara saya, saya hanya melakukan sesuatu yang tidak melanggar hukum. Saya musuh pemerintah, bukan musuh negara. Saya mencintai Turki," ujar Sukur lagi.

Baca Juga: Bukan Kaleng-Kaleng! Gol Tendangan Voli Kalidou Koulibaly Buktikan Chelsea Punya Kualitas Bek Setara Striker