Malaysia Belum Terpikir Jadi Tuan Rumah BWF World Tour Finals

By Delia Mustikasari - Senin, 12 September 2022 | 17:50 WIB
Ilustrasi Bulu Tangkis ( ISTIMEWA )



BOLASPORT.COM - Sekjen Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) Kenny Goh menegaskan kembali bahwa tidak ada rencana untuk menjadi tuan rumah BWF World Tour Finals di Kuala Lumpur.

Penggemar lokal Malaysia kecewa ketika BAM membantah laporan bahwa turnamen penutup musim utama akan diadakan di Malaysia tahun depan.

Fans turun ke media sosial dengan tangkapan layar kalender BWF, yang menunjukkan bendera Malaysia di sebelah acara tersebut.

Kenny mengklarifikasi situasi ketika dia mengatakan kepada media.

Baca Juga: Kisah Melati Daeva Oktavianti Bangkit dari Periode Kelam Kariernya

"Ini adalah masalah teknis dengan sistem. Kami harus memilih bendera untuk mengunduh kalender. "Kami tidak akan menjadi tuan rumah Final Tur Dunia tahun depan," kata Goh dilansir BolaSport.com dari News Straits Times.

Tentang apakah ada rencana untuk menjadi tuan rumah BWF World Tour Finals setelah 2023 Go mengatakan bahwa pihaknya belum memiliki rencana.

"Untuk saat ini, tidak ada rencana. Tidak hanya mahal, tetapi ada juga faktor komersial yang harus diperhitungkan."

BWF sedang mencari lokasi baru untuk turnamen akhir musim tahun ini menyusul keputusan China untuk mundur sebagai tuan rumah.

Sebelumnya, Federasi Bulu Tangkis Dunia telah merilis kalender kompetisi pada 2023-2026.

Pada level Super 1000, atau level dua dari kelas 2 turnamen BWF, Malaysia Open bergabung dengan Indonesia Open, China Open, dan All England Open.

Malaysia Open menjadi turnamen keempat yang akan menawarkan total hadiah uang sebesar 990 ribu dolar AS (14,6 miliar rupiah) atau lebih.

Level Super 750 juga mendapat anggota baru yaitu India Open dan Singapore Open yang awalnya berada di level Super 500.

Penambahan event di dua level teratas artinya penambahan agenda pertandingan bagi pemain-pemain papan atas.

Setidaknya ada 14 turnamen yang wajib diikuti pemain-pemain yang masuk dalam kategori "top commited" setiap tahunnya mulai 2023.

BWF mewajibkan pemain tunggal top 15 dan ganda top 10 pada pekan ketiga November untuk mengikuti semua turnamen level Super 1000 dan 750 pada tahun berikutnya.

Sementara empat penampilan wajib lainnya diambil dari turnamen-turnamen level Super 500 yang tersedia.

Ini belum termasuk turnamen mayor seperti Kejuaraan Dunia/Olimpiade, Piala Thomas-Uber/Piala Sudirman, serta turnamen regional seperti Kejuaraan Kontinental Individu/Beregu.

Aturan ini juga mengikat pemain tunggal top 15 dan top 10 pada pertengahan tahun untuk sisa musim kompetisi.

Sekretaris Jenderal BWF, Thomas Lund, dalam pernyataan resmi mengatakan bahwa tidak ada perubahan regulasi mengenai aturan ini.

Tahun depan pemain setidaknya akan memiliki lebih banyak opsi dengan turnamen Super 500 berkat kehadiran empat turnamen baru dari empat benua yang berbeda.

Kumamoto yang menjadi markas latihan tim Indonesia pada Olimpiade Tokyo 2020 menjadi tuan rumah untuk turnamen Super 500 baru di Asia.

Baca Juga: Ketika Keputusan Kontroversi Axelsen ke Dubai Beri Kesuksesan bagi Karier Bulu Tangkisnya

Dari Eropa, Vantaa di Finlandia yang tahun lalu menyelenggarakan Sudirman Cup 2021 juga masuk dalam daftar.

Canada Open di Calgary, Kanada, akan menjadi turnamen paling bergengsi di Benua Amerika berkat status Super 500.

Adapun dari kawasan Oseania, Australia Open naik kelas dari turnamen Super 300 menjadi Super 500 mulai tahun depan.