Inter Milan Dilanda Krisis, Simone Inzaghi Disebut Pengecut dan Medioker

By Beri Bagja - Selasa, 20 September 2022 | 07:50 WIB
Reaksi pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi, dalam duel Liga Italia melawan Spezia di San Siro, Milano (1/12/2021). (MIGUEL MEDINA/AFP)

Inzaghi memilih untuk menarik Edin Dzeko (digantikan Joaquin Correa 67') dan Francesco Acerbi (Stefan de Vrij 79') saat kedua pemain itu sedang berkontribusi positif bagi tim.

Terbukti, para penggantinya malah melempem dan ikut andil buat kekalahan tim akibat dua gol larut Udinese pada 10 menit terakhir laga.

"Inter memiliki tiga peluang sangat berbahaya di babak kedua, sementara Inzaghi malah menarik Dzeko," kata Di Canio lagi.

MARCO BERTORELLO/AFP
Reaksi Edin Dzeko saat Inter Milan kalah dari Bayern Muenchen dalam laga Liga Champions di San Siro, Milano (7/9/2022).

"Saya tak ingin menghujat Correa, tetapi dia mengalami kesulitan dan saat masuk, dia tak memberikan dampak apapun."

"Saya bertanya-tanya apa maksud pergantian ini?" imbuh mantan striker Juventus, AC Milan, dan West Ham.

Manajemen pergantian pemain yang amburadul juga membuat Simone Inzaghi sampai menurunkan 4 komposisi bek sentral yang berbeda dalam laga Udinese vs Inter Milan.

Baca Juga: Hasil Liga Italia - Inter Milan Dibantai karena Pemain Paling Doyan Cetak Gol Bunuh Diri

Pada susunan starter, trio defender utama mereka adalah Skriniar-Acerbi-Bastoni.

Setelah Bastoni digantikan, skemanya menjadi Skriniar-Acerbi-Dimarco.

Pada babak kedua, Danilo D'Ambrosio masuk dan membuat Dimarco didorong ke pos wingback, sehingga susunan trio bek tengah menjadi D'Ambrosio-Skriniar-Acerbi.

Terakhir, setelah Acerbi digantikan, barisan palang pintu mereka berubah lagi menjadi D'Ambrosio-De Vrij-Skriniar.

"Secara total, empat dari lima pergantian pemain dilakukan untuk mengubah pertahanan. Sebuah pesan yang memancarkan ketakutan," tulis Gazzetta.

Kekalahan 1-3 di kandang Udinese pada lanjutan pekan ke-7 Liga Italia, Minggu (18/9/2022), menjerumuskan Inter Milan dalam kondisi krisis.

Nerazzurri terlempar ke posisi enam klasemen dengan menorehkan start terburuk dalam 11 tahun terakhir akibat 3 kekalahan dalam 7 partai awal.