Adik Valentino Rossi Sedang Tebar Pesona, MotoGP Thailand 2022 Jadi Target Selanjutnya

By Wahid Fahrur Annas - Selasa, 27 September 2022 | 12:45 WIB
Aksi pembalap Mooney VR46, Luca Marini, dan Fabio QUartararo dari Monster Energy Yamaha pada balapan MotoGP Jepang 2022 (MOTOGP.COM)

BOLASPORT.COM - Pembalap Mooney VR46 yang juga adik Valentino Rossi, Luca Marini, kembali menbukukan penampilan impresif pada balapan MotoGP Jepang 2022.

Luca Marini berhasil melanjutkan trend apiknya pada MotoGP Jepang 2022 di Sirkuit Motegi pekan lalu dengan finis di posisi keenam.

Hal itu membuat Luca Marini selalu berhasil finis di posisi 10 besar setidaknya dalam empat balapan terakhir.

Meski demikian, torehan itu belum bisa mengalahkan pencapaian terbaik Luca Marini musim ini pada GP Austria dan GP San Marino.

Dalam dua seri tersebut, adik tiri Valentino Rossi itu berhasil meraih finis di urutan keempat.

Pada MotoGP Jepang, Marini sebenarnya mampu meraih hasil maksimal dengan merampungkan balapan di tempat kelima.

Sayangnya, Marini kalah dalam duel pada lap terakhir dengan Miguel Oliveira (KTM Red Bull).

Meski begitu, Marini tetap puas dan semakin percaya diri dengan kinerjanya dalam beberapa seri terakhir.

Kekurangan yang harus diperbaiki pembalap asal Italia tersebut adalah membukukan catatan waktu yang bagus saat sesi kualifikasi guna mendapatkan posisi start yang strategis.

Hal ini menjadi modal Luca Marini saat tampil pada MotoGP Thailand 2022 di Sirkuit Chang, Buriram akhir pekan ini.

Baca Juga: Berhasil Menjaga Keunggulan di Klasemen, Fabio Quartararo Frustrasi

"Saya sangat senang dengan kecepatan saya, terutama di lap dimana saya sendirian. Saya membuat putaran yang bagus dan bisa melaju kencang," tutur Marini.

"Sayangnya, saya start sedikit di belakang di barisan tengah, dan sulit untuk membidik podium," ucapnya.

"Di lap pertama, saya menemukan diri saya terjebak di belakang pebalap yang memiliki ban medium, yang memberi mereka sedikit keuntungan di awal."

"Saya kemudian menjaga kecepatan saya dan saya senang dengan cara saya membalap dan mengatur GP, sedikit kurang dengan posisinya," ujar Marini.

Selain itu, Marini mengaku juga telah menemukan setelan dasar yang bagus untuk kuda besinya.

Pada musim keduanya di kelas utama, Marini masih berupaya keras meraih podium perdananya.

Baca Juga: Lupakan Performa Angin-anginan, Mario Aji Siap Ngegas pada Moto3 Thailand 2022

“Kami telah menemukan pengaturan dasar yang bagus selama setengah musim. Saya salah satu pembalap Ducati terkuat, terutama saat mengerem dan memasuki tikungan," ujar Marini.

"Tentu saja, itu sangat membantu saya di trek seperti ini,” ucapnya.

“Dalam balapan ini juga, saya sangat kuat saat mengerem. Jika motornya buruk di area lain, seperti grip atau belokan, maka saya sedikit menyesuaikan gaya berkendara saya dengan potensi motor," tutur Marini.

"Alhasil, performanya biasanya bagus di akhir,” ujarnya.

Marini kemudian menjelaskan duelnya dengan Oliveira, di mana dia sempat menyalip di Tikungan 11.

Tetapi keunggulannya tak berlangsung lama, posisi Marini langsung diambil alih kembali Oliveira.

“Pada akhirnya saya bertarung dengan baik dengan Miguel. Saya menyalipnya pada rem di tikungan 11 karena saya lebih kuat pada saat itu," kata Marini.

“Begitu kami menggeber motor lagi, dia memiliki traksi yang jauh lebih baik daripada saya, jadi dia harus mencapai Tikungan 12 di depan saya. Itu pertarungan yang bagus," pungkas Marini.

Baca Juga: MotoGP Jepang 2022 – Pembelaan Bastianini Usai Bikin Bos Ducati Gregetan Lagi