Dokter RSUD Kanjuruhan: Suporter Tewas karena Trauma, Diinjak-injak, Sesak Nafas

By Ibnu Shiddiq NF - Minggu, 2 Oktober 2022 | 16:00 WIB
Kericuhan dan kerusuhan mewarnai pertandingan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 bertajuk derbi Jawa Timur, Arema FC dan Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, Sabtu (1/10/2022) (KOMPAS.com/Suci Rahayu)

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Minta Tragedi Horor Stadion Kanjuruhan Diusut Tuntas

Bobby mengatakan saat ini tim kepolisian tengah melakukan uji laboratorium forensik.

Hasil uji laboratorium itu nantinya akan menjadi data untuk menyelidiki dugaan penyebab kematian tersebut.

"Nanti kalau sampai kajian-kajian ada timnya sendiri, kita hanya memberikan data-data dari hasil pemeriksaan korban di rumah sakit kami," ujarnya.

Sementara itu, salah satu korban selamat dalam tragedi itu, Riyan Dwi Cahyono (22) warga asal Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar memgalami patah tulang di bagian tangan kanan.

Hal itu disebakan karena jatuh saat penonton berdesakan keluar stadion, di tengah adanya tembakan gas air mata.

"Setelah jatuh, saya terinjak-injak supporter lain, sampai saya mengalami patah tulang. Saat itu, saya berada di tribun timur," katanya.

Di tengah tembakan gas air mata itu, Dwi mengalami sesak napas.

Beruntungnya, ia segera terevakuasi ke tempat yang lebih aman, hingga nyawanya pun selamat.

"Waktu itu sebenarnya saya bersama teman perempuan. Namun, ia tidak tahu di mana keberadaannya hingga saat ini, pasca pihaknya terjatuh dan terinjak-injak," pungkasnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)