Setelah Dirawat 22 Hari, Mahasiswa UMM Meninggal Dunia dan Resmi Jadi Korban ke-135 Tragedi Kanjuruhan

By Sasongko Dwi Saputro - Senin, 24 Oktober 2022 | 09:00 WIB
Kerusuhan yang menimbulkan banyak korban jiwa terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya di Liga 1, Sabtu (1/10/202) di Stadion Kanjuruhan, Malang. (TOMMY NICOLAS/BOLASPORT.COM)

Kabar tersebut disampaikan oleh akun Instagram @aremadesign pada pagi ini.

Baca Juga: PSIS Semarang Berniat Gelar Uji Coba, Dua Klub Liga 2 Siap Jadi Lawan

"Innalillahi wa innai lillaihi rooji'un. Telah gugur Aremania korban Gas Air Mata Tragedi Kanjuruhan, Farzah Dwi Kurniawan, mahasiswa jurusan Teknik Sipil (UMM) yang dirawat di RSSA setelah 22 hari," tulis akun @aremadesign.

Seperti yang diketahui, Tragedi Kanjuruhan sendiri terjadi pada Sabtu (1/10/2022) malam WIB usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

Usai laga tersebut, aparat keamanan menembakkan gas air mata secara membabibuta yang menyebabkan ratusan suporter mengalami kepanikan.

Kepanikan tersebut diperparah oleh sebagian pintu keluar stadion yang masih tertutup.

Usai horor gas air mata tersebut, 135 orang dinyatakan meninggal dunia sampai tulisan ini dirilis.

Baca Juga: Pelatih Arema FC Bicara Tentang Adilson Maringa yang Ingin ke Brasil

Selain itu, masih ada ratusan orang yang masih mengalami luka-luka dan masih menjalani perawatan.

Karena tragedi tersebut, kompetisi sepak bola Indonesia harus dihentikan hingga waktu yang tidak dapat ditentukan.