Definisi Jantung Mau Copot dan Ujian Kesabaran Bos Ducati Tahan Team Order pada MotoGP Malaysia

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Senin, 24 Oktober 2022 | 15:15 WIB
Dari kiri: Manajer Tim Davide Tardozzi, Direktur Olahraga Paolo Ciabatti, dan Francesco Bagnaia merayakan kemenangan pada balapan MotoGP Malaysia di Sirkut Sepang, Malaysia, 23 Oktober 2022. Kemenangan Bagnaia juga membantu Ducati Lenovo menjadi tim juara dunia musim ini. (MOTOGP.COM)

Akan tetapi, persaingan Bastianini dengan Bagnaia yang terlalu ketat menimbulkan kekhawatiran bagi Ducati.

Beberapa kali keduanya hampir bersenggolan. Momen mendebarkan ini bahkan terjadi hingga lap terakhir balapan.

Situasi ini mengembalikan trauma kepada Ducati ketika kehilangan potensi podium ganda pada MotoGP Argentina 2016.

Saat itu Andrea Iannone terjatuh saat berusaha menyalip rekan setimnya, Andrea Dovizioso, untuk posisi kedua di tikungan terakhir.

Jika ini terjadi, Bagnaia dirugikan karena Quartararo akan memenangi lomba dan berbalik unggul 11 poin darinya pada seri terakhir.

Dikutip dari The-Race, Tardozzi sampai mengaku denyut jantungnya sempat mencapai 200 sampai 250 per menit saat Bastianini menyalip Bagnaia.

Padahal menurut rumus denyut jantung, di usia Tardozzi yang sudah menginjak 63 tahun, ritme tertinggi normalnya cuma 157 per menit.

"Tentu saja kami merasa gugup," kata Tardozzi yang mengenakan sensor denyut jantung untuk kepentingan siaran langsung.

"Kami teringat insiden Argentina antara Iannone dan Dovizioso. Kami tidak menginginkannya lagi. Ini adalah bencana yang bisa terjadi dan kami ingin menghindarinya."

Baca Juga: Belum Menyerah, Quartararo Masih Kejar Gelar MotoGP meski Hadapi Misi Mustahil