Juventus Diterpa Masalah Finansial, Nama Cristiano Ronaldo Ikut Terseret

By Bonifasius Anggit Putra Pratama - Jumat, 2 Desember 2022 | 21:30 WIB
Ekspresi Cristiano Ronaldo usai menjebol gawang Urguay pada penyisihan grup Piala Dunia 2022. (ODD ANDERSEN / AFP)

Selama masa baktinya di Juventus, Ronaldo tidak mampu membawa tim melewati fase babak 16 besar di Liga Champions.

Wajar jika eks presiden I Bianconeri, Giovanni Cobolli Gigli, menuding pembelian Ronaldo, sebagai salah satu biang bobroknya keuangan klub.

Tanpa ragu Giovanni Cobolli Gigli menyebutkan bahwa pembelian Ronaldo adalah sebuah blunder yang pernah dilakukan Juventus.

Eks presiden Juventus antara 2006 dan 2009 itu berkeyakinan jika investasi untuk Ronaldo pada akhirnya membebani klub meski ada iming-iming menggiurkan soal bonus.

TWITTER.COM/SPORX
Momen Maurizio Sarri dan Cristiano Ronaldo sewaktu masih sama-sama berada di Juventus.

Baca Juga: PIALA DUNIA 2022 - Pelatih Australia Bongkar Strategi Hadapi Argentina, 5 Pemain Harus Kepung Lionel Messi

"Agnelli dibujuk untuk mengontrak Ronaldo karena itu akan membawa pendapatan pemasaran yang sangat besar dan mendekatkan Juve ke Liga Champions," kata Gigli, dikutip BolaSport.com dari Il Messaggero.

"Namun, Marotta sama sekali tidak setuju dengan itu dan dia menyingkir."

"Belakangan, investasi Ronaldo terbukti terlalu mahal."

"Sementara itu Fabio Paratici, yang mendorong penandatanganan CR7, juga membuat Juve melakukan lebih banyak investasi yang membebani neraca dan membuat klub dalam kesulitan."

"Bukan kebetulan jika mereka harus mengumpulkan 700 juta euro sebagai modal baru."

"Sementara itu lebih banyak kesalahan, seperti mempekerjakan Maurizio Sarri, dan kesalahan seperti tes kewarganegaraan Italia Luis Suarez, atau proyek Liga Super. Pasti ada perubahan besar dalam pandangan Agnelli."

"Agnelli selalu memiliki visi cakrawala yang lebih tinggi untuk Juve, seperti Liga Super, tetapi dia juga mengambil terlalu banyak dan lalai untuk memberi informasi kepada dewan, yang tidak dapat Anda lakukan dengan klub yang melayang di bursa saham," tutur Gigli mengakhiri.