Kaleidoskop 2022 (VI) - Lahirnya Juara Baru MotoGP hingga Kegagalan 2 Wakil Indonesia pada BWF World Tour Finals 2022

By Wawan Saputra - Senin, 26 Desember 2022 | 15:00 WIB
Dua bos Ducati Lenovo, Paolo Ciabatti dan Davide Tardozzi, sedang merayakan keberhasilan Francesco Bagnaia meraih gelar juara dunia MotoGP 2022 (MOTOGP.COM)

BOLASPORT.COM -  Pada bagian keenam kaleidoskop 2022, BolaSport.com akan menyajikan dua peristiwa menarik pada November-Desember.

Pertama adalah lahirnya juara baru pada ajang balap motor paling bergengsi MotoGP, dimana Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) keluar sebagai juara dunia.

Bagian kedua ada kegagalan dua wakil Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Anthony Sinisuka Ginting di final BWF World Tour Finals 2022.

Berikut rangkuman kaleidoskop bagian keenam pada bulan November-Desember 2022.

Lahirnya juara baru pada ajang balap motor, MotoGP

Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) keluar sebagai juara dunia MotoGP 2022 setelah berhasil mengalahkan rivalnya, Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha).

Perjalanan Bagnaia untuk meraih gelar juara dunia tidaklah mudah, hal tersebut disebabkan karena penampilannya kurang memuaskan pada paruh pertama.

Bagnaia mengawali musim 2022 dengan buruk, menjalani balapan di Sirkuit Losail Qatar Bagnaia harus menelan pil pahit menyusul kegagalannya menyelesaikan balapan dengan baik.

Penampilannya tak kunjung membaik dalam empat balapan selanjutnya, Bagnaia cukup kesulitan untuk finis di tiga besar.

Pembalap didikan Valentino Rossi baru menunjukkan tanda-tanda bintangnya pada MotoGP Spanyol.

Baca Juga: Pengakuan Valentino Rossi: Francesco Bagnaia dan Fabio Quartararo yang Terbaik Saat Ini

Bermain di kandang macan, karena banyak sekali pembalap spanyol di MotoGP, Bagnaia justru keluar sebagai juara.

Banyak yang mengira bahwa Bagnaia akan tampil lebih baik setelah kemenangan tersebut, nyatanya sebaliknya.

Pembalap Italia justru mengalami kecelakaan pada MotoGP Prancis yang membuatnya harus gagal menyentuh garis finis sekaligus membuat jarak poinnya dengan Quartararo semakin lebar.

Sempat kembali menaiki podium pada MotoGP Italia, Bagnaia kembali meraih hasil minor di dua balapan beruntun.

Bagnaia gagal mencapai garis finis pada MotoGP Catalunya dan MotoGP Jerman, yang membuatnya seperti sudah kehilangan harapan menjadi juara dunia.

Pasalnya usai MotoGP Jerman, Bagnaia tertinggal 91 poin dari Quartararo.

Bagnaia tetaplah Bagnaia, mental baja yang dimilikinya membuat dia belajar dari kesalahan-kesalahan yang dibuatnya dan mengkonversinya jadi kemenangan pada MotoGP Belanda.

MotoGP Belanda jadi titik balik seorang Bagnaia tahun ini, dimana dia berhasil meraih kemenangan di tiga balapan selanjutnya.

Pada paruh kedua, Bagnaia nyaris sempurna andai saja dia tidak melakukan kesalahan pada MotoGP Jepang.

Baca Juga: Bos Ducati Peringatkan Timnya, Marc Marquez Masih Menakutkan

Penampilan konsisten yang ditunjukkan Bagnaia akhirnya membuat dia berhasil membalikkan keadaan dengan berbalik unggul dari Quartararo.

Hingga pada akhirnya Bagnaia berhasil meraih gelar juara dunia setelah mengumpulkan 265 poin atau unggul 17 poin dari Quartararo yang mengoleksi 248 poin.

Kegagalan Ahsan/Hendra dan Anthony pada Final BWF World Tour Finals 2022

BWF World Tour Finals 2022 menjadi turnamen pamungkas tahun ini, selain turnamen pamungkas turnamen ini juga sangat bergengsi.

Pasalnya, tidak semua pemain bisa mengikuti turnamen ini, hanya mereka yang memenuhi masuk ke dalam delapan besar Race to Guangzhou.

Artinya mereka yang lolos adalah para pemain yang memiliki performa moncer selama musim 2022.

Indonesia memiliki dua wakil di partai final, pertama ada Anthony Sinisuka Ginting yang bermain di sektor tunggal putra dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di sektor ganda putra.

Ahsan/Hendra lolos ke fase knock out setelah keluar sebagai runner-up grup B dengan dua kemenangan.

Kemenangan pertama Ahsan/Hendra didapat setelah berhasil mengalahkan juara dunia asal Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.

Baca Juga: Tekad Ganda Campuran Malaysia Berikan yang Terbaik di Bawah Komando Nova Widianto

Kemudian Ahsan/Hendra kembali memetik kemenangan pada pertandingan kedua melawan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen.

Sayang sekali dua kemenangan tersebut tidak bisa dilanjutkan Ahsan/Hendra pada pertandingan ketiga, mereka kalah dari pasangan China, Lui Yu Chen/Ou Xuan Yi.

Di pertandingan semifinal, Ahsan/Hendra berhasil mengandaskan perlawanan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi (Malaysia) untuk memijakkan kaki ke partai final.

Pada partai final, Ahsan/Hendra kembali bertemu dengan pasangan Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi.

Sayang kekalahan pada babak fase grup kembali terulang, Ahsan/Hendra menelan kekalahan dengan skor akhir 17-21, 21-19, 12-21.

Nasib serupa juga dialami oleh Anthony, menjalani babak penyisihan grup dengan cemerlang Anthony harus kandas di final.

Perjalanan Anthony mencapai partai final tidaklah mudah, dia harus menghadapi jalan terjal di fase grup dan semifinal.

Baca Juga: Jonatan Christie Jadikan Laga Paling Menyakitkan pada 2022 sebagai Kenangan Terbaiknya