Cerita Duka Meninggalnya Mantan Sekjen Abadi PSSI

By Mochamad Hary Prasetya - Senin, 6 Februari 2023 | 13:45 WIB
Anak tunggal mendiang Nugraha Besoes, Winny Nugraha (Wila Wildayanti/BolaSport.com)

BOLASPORT.COM - Kabar duka kembali datang dari sepak bola Tanah Air, kali ini Nugraha Besoes yang tercatat sebagai Sekjen PSSI dengan masa jabatan terlama yakni 28 tahun.

Mantan Sekjen PSSI Nugraha Besoes menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON), Jakarta, pada Senin (6/2/2023) pukul 00.19 WIB.

Mendiang Nugraha Besoes setelah disemayamkan di Rumah Duka, Perumahan Alfa Indah Blok A II No. 18 Joglo, Jakarta Barat.

Mantan Sekjen PSSI itu langsung dimakamkan di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan siang WIB.

Winny Nugraha putri tunggal mendiang Nugraha Besoes itu menceritakan bahwa sang ayah sebelum menghembuskan nafas terakhirnya memang telah menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS).

Winny mengatakan sang ayah menjalani perawatan selama satu pekan di RS PON, Jakarta.

Ia menceritakan bawah sang ayah memang memiliki riwayat penyakit parkinson hingga stroke.

Terakhir pria yang akrab disapa Pak Nug itu memang sempat terkena strok pada 2016, tetapi telah sembuh.

Namun, pada tahun 2023 ini kembali kambuh dan jatuh sehingga kondisinya menurun dan harus menjalani perawatan.

Baca Juga: Barcelona Ukir 1 Prestasi Langka usai Bantai Sevilla 3 Gol Tanpa Balas

Winny mengatakan kondisinya terus menurun setelah menjalani perawatan bahkan obat-obatan sudah menolak masuk.

“Jadi bapak itu memang ada penyakit seperti parkinson, kemarin bapak itu kena stroke dan jatuh, terus kami bawa ke RS POn, sampek RS itu pukul 23.00 malam dan jam 02.00 dini dikabari pecah pembulu darah otak sebelah kiri dan ada cairan di hidrosefalus dan harus cepat-cepat dioperasi karena jangan sampai koma,” ujar Winny kepada awak media termasuk BolaSport.com di kediamannya, Senin (6/2/2023).

“Akhirnya jam 07.10 bapak masuk ruang operasi jam 09.00 WIB bapak selesai dan masuk ICU dan dinyatakan operasinya berhasil."

"Hari demi hari organ-organ yang lain pun sudah tidak menunjang, obat-obatan juga sudah susah masuk, bapak juga ada demam, sudah di kompres dan sudah disegala macan tetapi tidak membantu juga,” ucapnya.

Baca Juga: Jadwal Persib di Liga 1 - Ancaman Serius dari Dua Penggoyangnya Bertemu Lawan Lebih Lemah

Winny mengungkapkan mendiang memang memiliki beberapa riwayat sakit dari parkinson hingga strok.

“Kalau serangan pertama stroke dibatang otak, dan bapak masih bisa jalan dan pergi-pergi. Dan dia kena parkinson, di mana dia kalau jalan itu bisa tiba-tiba berhenti karena lengket."

"Setelah selesai dan menjalani pengobatan biasa, tetapi kena serangan lagi kemarin. Pertama 2016 dan kambuh lagi sekarang (2023),” kata Winny.

Winny dengan berat hati menceritakan bahwa setelah semua obat-obatan sudah tidak masuk itu memang mendiang menurunin penurunan.

Baca Juga: Siapkan Konsep, Kata Luis Milla Jelang Hadapi Bali United yang Dibesut Stefano Cugurra

Winny menceritakan bagaimana mendiang berjuang selama satu pekan dari mengalami penurunan saturasi oksigen hingga peningkatan dan benar-benar menurun drastis.

Bahkan bagaimana sebelumnya almarhum sudah bergantung dengan mesin.

“Ternyata ada infeksi di parunya yang mengakibatkan saturasi semakin lama semakin turun. Dari mulai hari ketiga itu saturasi 80 turun, sempat naik ke 89, tetapi langsung drop ke 33 dan ini kan delapan hari sama hari ini,” tutur Winny.

“Di hari keenam, saya dipanggil bahwa bapak kondisinya sudah kritis. Sudah pakai ventilator dan segala macam, tetapi oksigen yang masuk ke tubuhnya itu sekitar 55 persen,” ucapnya.

Baca Juga: Laga Persib Vs PSS Dinodai Dua Suporter Terluka, Teddy Tjahjono Minta Maaf

“Di hari ketujuh aku dipanggil lagi dan dikabari bahwa bapak sudah bergantung dengan mesin. Kalau mesin dicabut ya bapak sudah tidak ada,” lanjutnya.

“Tapi saya masih mau berusaha, jadi tetap dipasang mesin sampai bapak lelah sendiri hingga berhenti bernafas itu jam 00.19 WIB, dinyatakan meninggal dunia.”