Perbasi Berharap Penyelenggaraan FIBA World Cup 2023 di Indonesia Bisa Hasilkan Devisa Negara

By Delia Mustikasari - Rabu, 8 Februari 2023 | 16:08 WIB
Rapat Kerja Nasional yang digelar oleh Perbasi, di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (07/02/23) (PUTRI ANNISA/BOLASPORTCOM )

BOLASPORT.COM - Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi), Danny Kosasih berharap penyelenggaraan FIBA World Cup 2023 pada 25 Agustus-10 September mendatang bisa mendatangkan devisa bagi negara.

Indonesia menjadi salah satu rumah rumah FIBA World Cup 2023 bersama Filipina dan Jepang meski gagal menjadi peserta.

Sebagai tuan rumah, Indonesia menyiapkan pembangunan Indoor Multifunction Stadium (IMS) di kawasan Gelora Bung Karno sebagai salah satu venue pertandingan.

"FIBA World Cup sudah disiapkan untuk agustus. Kami tinggal tunggu undiannya, ketika undian keluar kami akan segera menyampaikan kepada masyarakat," kata Ketua Umum Perbasi Danny Kosasih disela rakernas Perbasi di Jakarta, Selasa (7/2/2023).

Baca Juga: Mental Baja Eko Roni Saputra Saat Diragukan Lawan Penghuni Ranking

"Indonesia hanya sebagai tuan rumah, saya berharap sebagai tuan rumah kita bisa menghasilkan sesuatu devisa kepada negara. Saya tahu dengan banyaknya penonton dari luar negeri ini akan mendatangkan kebaikan dalam ekonomi kita," ucap Danny.

"Kalau kami lihat paling tidak hari ini pemerintah hadir. Pemerintah percaya di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi membuktikan bgaimana kita menyetarakan Jakarta dengan kota-kota di Asia Tenggara, bahkan dunia."

Indoor Multifunction Stadium ini merupakan stadion tertutup dengan kapasitas 16.250 orang.

"Memang ini buat basket, tetapi kalau dilihat ini gedung modern yang bisa dipakai multifungsi, baik kebudayaan, festival musik, dan lain-lain. Namun, basket yang didahulukan. Kalau kita tidak menjadi tuan rumah FIBA Asia atau FIBA WC,  ya segitu-segitu saja," aku Danny.

"Tetapi, bagaimana basket bisa memberikan hal lebih kepada olahraga lain, bahwa rumahnya basket, olahraga lain bisa gunakan, bahkan untuk festival budaya dan musik."

"Apalagi kalau kita lihat sekarang pemerintah sangat mendorong bagaimana pariwisata menjadi tujuan income untuk Indonesia. Kemarin Hongkong baru announce 500 ribu tiket gratis," tutur Danny.

"Tentu kami harus mencari cara mensiasati persaingan dari industri pariwisata, salah satunya dengan olahraga. Ada bola basket, bola basket sendiri kita tahu salah satu yang menarik karena tim Kanada pasti main di sini."

Tim kanada diisi oleh semua pemain NBA sehingga menarik untuk ditonton.

"Tetapi, kami juga berharap tidak hanya Kanada, ada tim2 lain seperti Spanyol, Australia. Siapa lagi kita lihat karena masih diundi. Mudah-mudahan ini bisa menjadi daya pikat," ujar Danny.

Namun, Dani tidak mengetahui harga tiket yang akan dijual untuk pertandingan pada FIBA World Cup 2023 karena FIBA yang akan langsung menjual.

"Kami tidak akan ikut campur. Kami hanya akan melaksanakan kejuaraan saja," ujar Danny.

Selain FIBA World Cup, Perbasi juga memetakan pengembangan bola basket Indonesia. Tidak hanya 5x5, tetapi juga 3x3, dan E-sport.

"Cabang bola basket ini sangat dinamis. Tidak hanya ada yang 5x5, sekarang ada 3x3, terus ada esport. Jadi, kembali tujuan dari masing-masing provinsi bisa dilihat."

"Bahkan, yang pemain2 muda tidak perlu malu karena itu bagian dari pembangunan ekosistem pembinaan untuk pemain basket nasional. Tinggal mau berpihak kemana," ujar Danny.

"Saya rasa kita sudah membuktikan di bawah Christopher Tanuwidjaja (Manajer timnas basket putri). Saya sendiri harus mengakui prestasi tim putra lebih baik, tetapi Christopher berhasil membuka mata kita basket putri jadi luar biasa," tutur Danny.

Untuk itu, kompetisi basket juga akan dikembangkan dengan bantuan sponsor BUMN.

"Sesuai dengan kesepakatan 17 cabor, masing2 sudah ada suportingnya. Seperti balapan sepeda ada PGN, lalu renang kemarin kalau ga salah ada PT Tekno (cek lagi), lalu panjat tebing ada BSI," kata Danny.

"Nah ini payung hukumnya memang di 17 cabor yang memang sudah difokuskan pemerintah. Saya tidak mau nanti seakan-akan mantan ketum KOI menganaktirikan salah satu cabor. Tidak karena ini memang ada payung hukumnya. Sebelum itu terjadi saya juga sudah konsultasi, itu loh pilihannya."

Baca Juga: Pesan Erick Thohir untuk Perbasi: Jangan 'Bunuh' Atlet Muda asli Indonesia