Pemerintah Ajukan Syarat ke FIFA, Plt Menpora: Pokoknya Tidak Sampai Melanggar Rambu Konstitusi

By Wila Wildayanti - Rabu, 29 Maret 2023 | 15:20 WIB
Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Muhadjir Effendy, saat tiba di Kantor KONI Pusat, Senayan, Jakarta, Selasa (21/3/2023). (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Pemerintah melalui Pelaksana Tugas (Plt) Menpora, Muhadjir Effendy mengakui mengajukan beberapa syarat ke Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) terkait penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023. Ia hanya bisa memastikan bahwa pengajuannya tidak akan melanggar rambu-rambu konstitusi.

Saat ini PSSI memang harus bekerja lebih keras setelah adanya pro dan kontra mengenai keikutsertaan timnas Israel di Piala Dunia U-20 2023.

Seperti diketahui, Indonesia sebenarnya dipercaya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Ajang dua tahunan ini direncanakan bakal berlangsung pada 20 Mei hingga 11 Juni mendatang.

Baca Juga: Permintaan Plt Menpora ke PSSI Sebelum Berangkat Bertemu FIFA

Namun, saat turnamen bakal segera bergulir, justru semua banyak suara sumbang.

Penolakan timnas Israel itu terus terdengar, hingga akhirnya FIFA secara tiba-tiba membatalkan drawing Piala Dunia U-20 2023.

Padahal seharusnya undian ajang dua tahunan itu berlangsung di Bali pada 31 Maret 2023.

Pembatalan drawing ini disinyalir karena adanya penolakan kedatangan Israel di Pulau Dewata dari Gubernuer Bali I Wayan Koster.

Penolakan ini karena Indonesia memang tak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Ditambah lagi Israel dinilai sebagai negara penjajah dari Palestina, sehingga banyak pihak yang keberatan mereka datang ke Indonesia.

Sebab dalam Undang-undangan Dasar cukup jelas bahwa Indonesia menolak adanya bentuk penjajahan di atas muka bumi.

Untuk itu, Indonesia yang masih berharap menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 ini pun terus melakukan diskusi dengan FIFA.

Baca Juga: FIFA Diklaim Sudah Kirim Surat Pembatalan Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia, PSSI: Ngawur!

Muhadjir mengatakan bahwa saat ini Ketua Umum PSSI, Erick Thohir telah diutus Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi untuk berdiskusi dengan FIFA di Doha, Qatar.

Pria yang juga menjabat sebagai Menko PMK itu mengatakan bahwa saat ini pemerintah masih dalam posisi kompromi dengan FIFA.

Hal ini sesuai dengan perintah dari orang nomor satu di Indonesia yakni Presiden RI.

"Kalau posisi pemerintah ya kita akan berusaha ada kompromi itu seperti apa yang disampaikan pak Presiden lah itu cukup," ujar Muhadjir kepada awak media termasuk BolaSport.com, di DPR RI, Selasa, (28/3/2023).

Lebih lanjut, Muhadjir mengakui bahwa pemerintah memang sudah mengajukan beberapa syarat ke FIFA.

Khususnya terkait keikutsertaan Israel sebagai salah satu peserta Piala Dunia U-20 2023.

Pria berusia 66 tahun itu memang mengaku ada beberapa syarat yang diajukan.

Akan tetapi, ia enggan membeberkan apa saja syarat yang diajukan oleh pemerintah.

Ia hanya bisa memastikan persyaratan tersebut tentunya tidak lepas dari rambu-rambu konstitusi yang ada.

Muhadjir bahkan berpesan kepada PSSI sebelum Erick Thohir berangkat ke Doha untuk berdiskusi dengan FIFA.

Baca Juga: Komentar Shin Tae-yong di Tengah Ketakutan Pemain Timnas U-20 Indonesia soal Gelaran Piala Dunia U-20

Mantan Menteri Pendidikan dan Budaya Indonesia itu berpesan kepada Ketum PSSI agar tetap memegang teguh konstitusi Indonesia.

"Saya tidak bisa menyampaikan secara rinci waktu itu hanya menyampaikan kepada pihak PSSI karena yang memiliki kaitannya langsung secara organisasi kan PSSI," tutur Muhadjir.

"Itu pokoknya jangan sampai melanggar rambu-rambu konstitusi," ujarnya.