Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan: Pembatalan dari FIFA adalah Tamparan Keras untuk Pemerintah

By Arif Setiawan - Kamis, 30 Maret 2023 | 23:21 WIB
Suporter timnas Indonesia membentangkan spanduk terkait tragedi Kanjuruhan dalam laga pekan pertama Grup A Piala AFF 2022 di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 23 Desember 2022. (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Keluarga korban tragedi Kanjuruhan ikut angkat bicara terkait dicabutnya status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Salah satu yang memberikan komentar yakni ibu dari korban Shifwa Dinar Artamevia, Juariyah.

Dalam hal ini, Juariyah menyebut bila pembatalan dari FIFA merupakan tamparan keras bagi pemerintah agar kembali memperhatikan kasus tragedi kanjuruhan.

Lebih lanjut, Juariyah tak bisa menyembunyikan rasa kekecewaannya.

Kekecewaan tersebut didasari dari hukuman yang diberikan kepada para pelaku yang dianggap terlalu ringan.

"Suara kami sudah mulai serak dan habis, perhatian dan keadilan yang kami perjuangkan selama ini terlihat pada putusan-putusan pengadilan yang sungguh menyakiti hati dan merusak rasa keadilan kami," kata Juariyah, dalam rilisan yang diterima BolaSport.com pada Kamis (30/3/2023) malam.

"Keputusan pembatalan dari FIFA ini selayaknya disikai pemerintah sebagai tamparan keras, mewakili perasaan kami."

"Sebagai pengingat bahwa ada hal yang belum selesai di negeri ini."

"Dampak tragis Tragedi Kanjuruhan yang kami rasakan selama ini sepertinya hendak dilupakan begitu saja."

Baca Juga: Hasil Liga 1 - Kalahkan Dewa United, Persik Kediri Ukir 8 Kemenangan Beruntun