NOC Indonesia Sebut Bulu Tangkis Bukan Satu-satunya Andalan Medali pada Olimpiade Paris 2024

By Delia Mustikasari - Jumat, 8 Maret 2024 | 14:14 WIB
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa (kiri) dan Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari berpose pada Rapat Anggota Komite Olimpiade Indonesia di Hotel Fairmont, Jakarta, Jumat (8/3/2024). (NAIF AL'AS/NOC INDONESIA)

"Yang kita sering lupa bahwa semakin maju, semakin modern, bahwa olahraga itu tumbuh dan kembang sebagai sebuah industri."

"Dalam desain besar olahraga nasional (DBON), kita sudah torehkan. Nah yang sekarang kami tunggu di Bappenas cabor olahraga merincikan kemudian harus step by step fase demi fase, tidak bisa tiba-tiba begitu."

"Tidak ada juara tiba-tiba. Itu selamanya proses dan dengan kesabaran. Mengenai pendanaan, saya setuju memang perlu sebuah atensi besar terhadap olahraga karena seluruh negara di dunia melakukannya."

"Kenapa kita tidak? Tidak mungkin orang bisa hebat dan seterusnya tanpa dukungan dari Pemerintah," ucap Suharso.

"Terkait yang dipaparkan, target medali emas Olimpiade sepanjang sejarah, tahun 2016 dapat 1, 2021 dapat 2, dan 2024 ini 3 target emas."

"Sudah disampaikan secara tradisional olahraga bulu tangkis milik Indonesia meski sekarang ada ancaman."

"Kita punya pebulu tangkis belum menunjukkan hal prima. Mudah-mudahan kita bisa mendapatkan medali di sana. yang kedua adalah panjat tebing dan angkat besi."

"Panjat tebing di beberapa perlombaan internasional sudah menunjukkan hasilnya, mudah-mudahan pada Olimpiade Paris memetik medali emas. "

"Dulu kita juga punya dayung, tetapi menghilang karena tidak ada generasi pelapisnya."

"Panahan juga begitu. Itulah kenapa dalam DBON kita tempatkan di setiap cabor mana kita bisa hebat, punya peluang besar, DNA nya ada, talentanya ada, tinggal kita detailkan. Pasti banyak ya dari 280 jutaan penduduk Indonesia."