Cristiano Ronaldo dan Pemain Man United Tak Masuk dalam Tim Impian Zlatan Ibrahimovic

Zlatan Ibrahimovic tidak menyediakan ruang bagi pemain Manchester United (Man United) dan Cristiano Ronaldo di tim impian yang ia buat.

Setiap pesepak bola memiliki dream team atau tim impian dalam bayangan mereka, tak terkecuali bagi Zlatan Ibrahimovic.

Pemain asal Swedia yang sering mengaku sebagai 'god' atau 'tuhan'-nya sepak bola itu mempunyai bayangan siapa saja pesepak bola top yang masuk di dalam tim impiannya.

Dalam postingan Instagram-nya, Ibrahimovic tidak mencantumkan salah satu pesepak bola terbaik di dunia saat ini yang membela Juventus, Cristiano Ronaldo.

Wajar, karena Ibrahimovic hanya mencantumkan pemain-pemain yang pernah setim dengannya sehingga Ronaldo yang tak pernah setim tak muncul namanya di dalam kertas itu.

Selain Ronaldo, Ibrahimovic juga tak memberi ruang bagi pemain Man United yang pernah setim dengannya pada periode 2016-2018.

Karier Ibrahimovic di dunia sepak bola memang berwarna dengan membela banyak klub besar seperti Ajax Amsterdam, Juventus, Inter Milan, Barcelona, AC Milan, Paris Saint-Germain (PSG), dan Manchester United, walhasil banyak pemain bintang di dalam skuat impian yang ia buat.

Dalam starting line-up yang ia impikan, Ibrahimovic mencantumkan Gianluigi Buffon (Juventus), Lilian Thuram (Juventus), Thiago Silva (AC Milan/PSG), Alessandro Nesta (AC Milan), Maxwell (Ajax Amsterdam/PSG), Patrick Vieira (Juventus/Inter Milan), Pavel Nedved (Juventus), Xavi Hernandez (Barcelona), Lionel Messi (Barcelona), dan Ronaldinho (AC Milan).

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

In I am football I present my DREAMTEAM. I also put in 50 pages with complete statistics and fun facts from my career like how many goals I have done with my right foot and how many minutes I played with Inter. It will give you something to talk about this Christmas. #iamfootball #jagärfotboll #zlatanibrahimovic @bonnierfakta @therealmatsolsson @bonnierrights @vikingbooks @editionsjclatteslemasque @rizzolilibri @forlagetgyldendal @fontforlag @wsoykirjat @amboanthos

A post shared by Zlatan Ibrahimović (@iamzlatanibrahimovic) on Dec 1, 2018 at 9:12am PST

Tentu ia tak lupa menuliskan namanya sendiri sebagai penyerang utama di lini depan skuat impian tersebut.

Ibrahimovic juga mencantumkan pemain cadangan yakni Julio Cesar (Inter Milan), Andres Iniesta (Barcelona), Fabio Cannavaro (Juventus), Gennaro Gattuso (AC Milan), and Clarence Seedorf (AC Milan).

Pada akhir Oktober lalu Ibrahimovic bersama klubnya saat ini, Los Angeles Galaxy, merampungkan petualangannya di MLS.

Kabarnya pria 37 tahun tersebut akan segera kembali menjajal ketatnya kompetisi sepak bola di Eropa.

Klub lamanya AC Milan dikabarkan siap merekrut Ibrahimovic pada Januari 2019 mendatang.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

Jurnalis olahraga senior, Weshley Hutagalung, mempertanyakan peran media dalam mengungkap dugaan pengaturan skor pada sepak bola Indonesia. Kurang aktifnya media dalam melakukan investigasi mendalam dinilai Weshley Hutagalung sebagai salah satu penyebab sulitnya pengungkapan praktik kotor ini. Pria yang akrab disapa Bung Wesh itu menilai pemberitaan media saat ini kerap luput untuk menyajikan 'why' dan 'how' terhadap suatu topik. "Saya jadi wartawan sejak 1996, pernah bertemu dengan beberapa orang pelaku sepak bola sampai wasit. Kasihan dari tahun ke tahun, federasi (PSSI) mewarisi citra buruk," kata Weshley Hutagalung dalam diskusi PSSI Pers di Waroeng Aceh, Jumat (30/11/2018). "Pertanyaannya, wartawan sekarang itu ingin mendengar yang saya mau atau yang saya perlukan? Kemudian muncul karya kita. Lalu masyarakat juga memilih (informasi)," ujarnya. Ditambahkannya, fenomena ini terjadi karena perubahan zaman terhadap gaya pemberitaan media akibat permintaan dan tuntutan redaksi yang kini mengutamakan kuantitas dan kecepatan. Pria yang wajahnya sudah akrab muncul sebagai pundit sepak bola pada tayangan sepak bola nasional ini sedikit memahami perubahan zaman, meski tetap mempertanyakan peran media. "Dulu kami punya waktu untuk investigasi dan analisis, sekarang tidak. Kemana aspek 'why' dan 'how' atas peristiwa ini?" tuturnya mempertanyakan. "Sekarang malah adu cepat. Ditambah lagi sekarang ada media sosial, sehingga media massa bukan lagi menjadi sumber utama informasi terpercaya," ucapnya miris. #pssi #journalist #sportjournalist #matchfixing

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on Nov 30, 2018 at 10:05pm PST