Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Marc Marquez Kalah di GP Americas? Bisa Saja, Ini Tiga Syaratnya

By Arief Kurniawan - Kamis, 19 April 2018 | 21:00 WIB
Sejak debut Marc Marquez dan debut COTA di MotoGP pada 2013, mereka sudah seperti pasangan serasi, tak terpisahkan.
Repsol Honda
Sejak debut Marc Marquez dan debut COTA di MotoGP pada 2013, mereka sudah seperti pasangan serasi, tak terpisahkan.

Ungkapan tepat bagi Marc Marquez kalau bicara GP Americas adalah: datang, bertarung, menang, dan... tak terkalahkan.

Balapan di Circuit of The Americas (COTA) itu memang identik dengan Marquez.

Jangankan saat lomba, di babak kualifikasi pun belum ada yang mampu mengalahkan Marquez sejak GP Americas hadir di MotoGP pada 2013, berbarengan dengan tahun debut MM93.

Akhir pekan ini pun sama, Marquez sangat diunggulkan untuk menang.

Akan tetapi, bukan berarti jalannya bakal mulus karena bisa saja dia kalah.

Walau berat bagi pebalap lain, paling tidak berikut adalah tiga syarat bila Marquez harus gigit jari pulang dari COTA akhir pekan ini.

1. Kecerobohan Marquez Sendiri

Ini artinya Marc Marquez hanya bisa dikalahkan oleh dirinya sendiri dan pebalap lain mengambil untung dari situ.

Bila rumusan ini berlaku, itu berarti Marquez mengalami insiden pada hari Minggu.

Apakah bertabrakan dengan pebalap lain atau dia terjatuh.

Kans ini bisa besar, mengingat peluang Marc Marquez bertindak ceroboh sama besarnya dengan peluang dia membalap dengan baik.

Lihatlah kasus terakhirnya di GP Argentina, begitu dia mendapatkan banyak tekanan maka buntutnya adalah kecerobohan demi kecerobohan.


Kans Marquez untuk kalah karena terjatuh atau membuat kesalahan lebih besar dibanding syarat lainnya.(MOTOGP.COM)

2. Penakluk Anti-clockwise

COTA adalah sirkuit yang anti-clockwise dan Marquez sangat kuat di sirkuit seperti ini.

Karena itu dibutuhkan pebalap yang punya penawar atau anti atau keahlian menaklukkan sirkuit yang berlawanan dengan arah jarum jam tersebut.

Superioritas Marquez di trek anti-clockwise bisa dilihat dari data ini.

Sejak 2013 hingga kini ada tujuh trek anti-clockwise, termasuk yang sudah tidak digunakan lagi, yakni COTA, Sachsenring di Jerman, Aragon di Spanyol, Phillip Island di Australia, Valencia di Spanyol, Indianapolis di AS, dan Laguna Seca juga di AS.

(Baca Juga: Liverpool Inginkan Kapten Termuda Sepanjang Sejarah Liga Champions)

Pada ketujuh trek itu digelar 29 GP dan Marquez memenangi 20 di antaranya alias hampir 70%.

Pebalap lain yang bisa mengalahkan Marquez alias punya skill hebat di trek seperti ini adalah Jorge Lorenzo.

Dia paling sering mengalahkan Marquez, yakni enam kali.

Tiga pebalap lain masing-masing sekali menang, yakni Valentino Rossi, Cal Crutchlow, dan Dani Pedrosa.

Bicara skill, Jorge Lorenzo memang diunggulkan tapi saat ini dia belum oke banget kalau pakai Ducati.


Jorge Lorenzo punya skill hebat di sirkuit anti-clockwise, tapi dia tidak didukung oleh motor Ducati yang mumpuni.(MEDIA HOUSE DUCATI)

3. Kuasai Sektor 2 dan 3

Salah satu kekuatan Marquez di COTA adalah dia nyaris tak terbendung di Sektor 2 dan 3, dua dari empat sektor yang ada di sebuah sirkuit.

Datanya diambil dari babak kualifikasi.

Sektor 2 dan 3 bila digabung melingkupi sembilan tikungan (dari Tikungan 7 hingga 15), di mana enam merupakan belokan ke kiri.

Dan itulah pula kenapa Marquez disebut penakluk sirkuit anti-clockwise yang memang identik dengan belokan ke kiri.

Jangan abaikan kekuatan Marc Marquez di sini, karena dia bisa menyusul siapa pun di Tikungan 11 dan 12, dua tempat ideal buat melewati lawan.

Soal pentingnya menguasai sektor, pelajarilah apa yang dilakukan oleh Andrea Dovizioso pada GP Austria tahun lalu.

Waktu itu dia sangat khawatir dengan kekuatan Marquez di Sektor 3 di Red Bull Ring.

(Baca Juga: Laga Lawan Napoli Diwasiti Gianluca Rocchi, Juventus Selalu Menang!)

Dan di sektor itulah Dovi menutup ruang gerak Marquez selama lomba sehingga Marquez tak bisa menyusul.

Karena kalau dia bisa menyusul Dovi di Tikungan 6 dan 7 itu bisa jadi hingga finis dia ada di depan.

Di COTA, dari 2013 Marquez menguasai 100% Sektor 2 dan 80% Sektor 3.

Sementara di Sektor 1 dan 4 dia berbagi kekuatan dengan pebalap lain.

Pebalap yang pernah mengalahkan Marquez di Sektor 1 adalah Stefan Bradl (Honda), Jorge Lorenzo (Yamaha), dan Maverick Vinales (Yamaha).

Sementara di untuk Sektor 3 hanya Cal Crutchlow (Honda) yang pernah unggul atas MM93.

Pada sektor terakhir, 4, Dani Pedrosa (Honda), Aleix Espargaro (Yamaha), Andrea Iannone (Ducati, dua kali), dan Vinales (Yamaha) pernah unggul atas Marquez.

Lantas bagaimana teori mengalahkan Marquez di dua sektor tengah tersebut?

Bila Yamaha tak bermasalah dengan penggunaan elektronik dan mereka mempertahankan reputasi bagus di Sektor 1 dan 4, mereka punya kans besar.

Saya melihat Johann Zarco bisa menyentak, walau tetap khawatir dengan performa bannya bila bicara balapan.

Untuk Ducati, mereka harus bagus di Sektor 1 yang berliku karena selama ini justru itulah kelemahan mereka.

Sektor 1 adalah modal untuk bagus juga di Sektor 2 dan 3.

Ducati sudah sangat kuat di Sektor 4, jadi PR mereka adalah memang mesti bagus di Sektor 1 dulu.


Yamaha sangat bagus di Sektor 1 dan 4, tapi apakah Valentino Rossi dan Johann Zarco mampu unggul pula di Sektor 2 dan 3?(YAMAHA RACING)

Dari tiga syarat ini, mana yang paling realistis dan paling mungkin terjadi?

Saya kok ragu Marc Marquez kalah gara-gara dia pelan di sirkuit anti-clockwise, atau keteteran di Sektor 2 dan 3.

Kenapa? Karena justru saat ini Honda malah sedang bagus di segala jenis trek dan itu bisa jadi Marquez malah menguasai keempat sektor di COTA musim ini, satu hal yang belum pernah ia rasakan sejak 2013.

Jadi?!?! Sepertinya Marquez hanya akan kalah bila dia membuat kesalahan yang konyol lagi.


Editor : Arief Kurniawan
Sumber : Dari Berbagai Sumber

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
38
95
2
Barcelona
38
85
3
Girona
38
81
4
Atlético Madrid
38
76
5
Athletic Club
38
68
6
Real Sociedad
38
60
7
Real Betis
38
57
8
Villarreal
38
53
9
Valencia
38
49
10
Alavés
38
46
Klub
D
P
1
Inter
38
94
2
Milan
38
75
3
Juventus
38
71
4
Atalanta
37
69
5
Bologna
38
68
6
Roma
38
63
7
Lazio
38
61
8
Fiorentina
37
57
9
Torino
38
53
10
Napoli
38
53
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X