Tensi tinggi partai final Piala Dunia 2018 antara Prancis dan Kroasia sepertinya tidak membuat pelatih Tim Ayam Jantan, Didier Deschamps, menjadi gentar. Hal itu lantaran sang pelatih sudah kerap kali melangkah ke laga puncak saat masih aktif sebagai pemain.
Didier Deschamps berhasil membawa timnas Prancis menembus final Piala Dunia 2018 dimana mereka akan menghadapi Kroasia, Minggu (15/7/2018) pukul 22.00 WIB.
Sebelum terjun ke dunia kepelatihan, Deschamps adalah pemain aktif yang mempunyai prestasi bagus.
Tercatat, Deschamps pernah memperkuat tim seperti Marseille, Juventus, Chelsea hingga Valencia.
(Baca juga: [PILIHAN] Nasib Suram Putra Sulung Zinedine Zidane, Berganti 3 Klub dalam Semusim)
Pelatih 49 tahun ini merupakan pemain langganan yang sering tampil di laga final, baik di level klub maupun level Internasional.
Tensi tinggi partai final Piala Dunia 2018 sepertinya tidak membuat Deschamps gentar lantaran sang pelatih sudah kerap kali melangkah ke laga puncak saat masih aktif sebagai pemain.
Ketika bermain untuk Olympique Marseille pada musim 1992-1993, Deschamps berhasil mengantarkan raksasa Prancis tersebut melaju ke laga final Liga Champions dan berhasil memenanginya setelah menundukkan AC Milan dengan skor tipis 1-0.
(Baca: [PILIHAN] Ada yang Tidak Beres, Manchester City Marah dengan Transfer Jorginho ke Chelsea)
Satu tahun kemudian, Deschamps yang dulu berperan sebagai gelandang pengangkut air ini hijrah ke Italia untuk bergabung dengan Juventus.
Di musim keduanya di Juve, Deschamps berhasil membawa Nyonya Tua juara Liga Champions, yakni pada musim 1995-1996.
(Baca juga: Kalah dari Belgia, Inggris Setara dengan Mesir dan Panama di Piala Dunia 2018)
Pada waktu itu Juventus berhasil menumbangkan Ajax Amsterdam lewat babak tendangan penalti setelah bermain imbang 1-1 hingga berakhirnya waktu normal.
Selain trofi Liga Champions, Deschamps pada waktu itu juga berhasil berkontribusi besar membawa Juve juara Coppa Italia.
Nasib sial menghampiri Deschamps dan Juventus di dua musim beruntun setelah raihan juara tersebut.
Gabung Juventus, Ronaldo Bakal Bertemu Pemain yang Ia Usir dari Real Madrid https://t.co/Y5X8yFtzSU
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 5 Juli 2018
Meskipun pada musim 1996-1997 dan 1997-1998 Juventus mampu menembus final Liga Champions, namun mereka gagal meraih juara dan harus mengikhlaskan trofi Kuping Besar digondol Borussia Dortmund dan Real Madrid.
Mantan pelatih AS Monaco ini lantas melanjutkan kariernya sebagai pemain sepak bola dengan begabung dengan Chelsea.
Di musim pertamanya dengan The Blues, Deschamps langsung tampil di final Piala FA dan sukses membawa Chelsea juara setelah mengalahkan Aston Villa.
Kebersamaan Deschamps dengan Chelsea hanya seumur jagung, sang gelandang pengangkut air kemudian bergabung dengan Valencia.
Valencia tertular tuah Deschamps yang langganan masuk final, buktinya Los Che sukes menembus final Liga Champion di musim pertama Deschamps bergabung.
(Baca juga: 10 Pemain yang Sukses Memenangi Liga Champions Sekaligus Piala Dunia, Siapa yang ke-11?)
Namun Deschamps yang pada laga final tersebut hanya melihat di pinggi lapangan, harus rela mendapati timnya kalah dari Bayer Muechen lewat drama tendangan penalti.
Tuah final Dechamps juga menjalar ke level internasional.
Dirinya bahkan merupakan salah satu dari bagian Tim Ayam Jantan yang sukses memenangi Piala Dunia 1998.
Gelar tersebut merupakan yang pertama kali dan satu-satunya yang dimiliki Prancis sejauh ini.
Dua tahun kemudian, tepatnya di Piala Eropa 2000, Tim Ayam Jantan juga tampil sebagai juara setelah mengalahkan tim kuat Italia di laga final.
Efek kepergian Cristiano Ronaldo dari Real Madrid ke Juventus mulai dirasakan Paris Saint-Germain (PSG). https://t.co/z1OJg0NNWn
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 14 Juli 2018
Editor | : | Kautsar Restu Yuda |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar