"Jangan sampai mereka mengikuti turnamen dalam waktu berdekatan, tetapi hasil tidak maksimal. Pelatih harus bisa mengatur agar atlet tampil dalam kondisi peak (puncak) yang disesuaikan dengan level dan kemampuan masing-masing pemain," ucap Budiharto.
PBSI juga menilai aspek sport science penting diterapkan berkaitan dengan pemulihan kondisi atlet.
Menurut Budi, ada pebulu tangkis mengalami proses pemulihan yang buruk, sementara turnamen hampir digelar setiap bulan.
"Hal ini menjadi fokus kami ke depan agar diterapkan pada turnamen berikutnya. Kami sudah memiliki ahlinya, namun untuk recovery masih banyak dibantu Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) dengan pelatih fisik asal Australia," tutur Budiharto.
(Baca juga: Rinov Rivaldy: Saya Ingin Jadi Juara Dunia Senior, All England, dan Olimpiade)
"Pelatih juga harus tertib dalam memperhatikan asupan nutrisi para atlet selama latihan dan bertanding," ucap Budiharto.
Setelah kejuaraan dunia junior, sejumlah pebulu tangkis mulai memasuki kategori senior.
Mereka adalah Juara Dunia Kejuaraan Dunia Junior 2017 pada nomor ganda campuran, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, Gregoria Mariska (juara dunia junior tunggal putri), Jauza Fadhila Sugiarto (runner-up ganda putri), Aurum Oktavia Winata, dan banyak lagi.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | - |
Komentar