Meninggalnya petinju Indonesia, Valentinus Nahak, membuat sejumlah rekannya di pemusatan latihan tinju nasional terpukul. Salah satunya adalah Mario Blasius Kali.
Mario Blasius Kali merupakan petinju Indonesia kelas 49 kilogram yang akan bertanding pada ajang Asian Games 2018 mendatang.
Pemuda 23 tahun itu merasa sangat kehilangan begitu tahu Valentinus Nahak meninggal dunia akibat penyakit kanker getah bening.
"Saya sangat kehilangan. Kehilangan sebagai teman. Kami juga sudah anggap dia seperti adik sendiri. Jadi saya sangat terpukul," ujar Mario kepada BolaSport.com, di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (5/8/2018) malam.
(Baca juga: Asian Games 2018 - Sebelum Dikukuhkan, Sejumlah Atlet Indonesia Belajar Gerakan Flash Mob)
"Bisa dibilang saya banyak kenangan sama dia, karena dia asalnya dari Nusa Tenggara Timur (NTT), sama seperti saya. Kami sering ngobrol, susah senang kami hadapi sama-sama," tutur dia.
Menurut Mario, Valentinus merupakan sosok periang. Hal itu dirasakan betul oleh Mario, terutama ketika sedang sedang menjalani latihan.
Mario bercerita, suatu ketika dia pernah kurang bersemangat saat latihan. Namun, Valentinus datang dan mengubah suasana jadi menyenangkan.
(Baca Juga: Man City Raih Gelar Community Shield, Liga Inggris Musim Ini Punya Juara Baru?)
"Pokoknya kalau mood kami lagi kurang bagus saat latihan, dia biasanya suka menghibur. Dia suka kasih masukan juga. Makanya saya sangat kehilangan," ucap Mario mengenang sosok Valentinus.
Oleh karena itu, Mario pun bertekad untuk berjuang keras pada Asian Games 2018 demi meraih prestasi membanggakan.
Mario ingin mempersembahkan medali untuk Indonesia, sekaligus apresiasi kepada mendiang Valentinus yang begitu berkesan dalam hidupnya.
Saat ini, kata Mario, para petinju Indonesia sedang menjalani pemusatan latihan di Manado, Sulawesi Utara.
(Baca Juga: Susy Susanti: Saatnya Marcus/Kevin Memperbaiki Diri)
Secara fisik, Mario merasa sudah siap untuk bersaing memperebutkan medali Asian Games 2018.
"Sekarang, intensitas latihannya sudah agak diturunkan. Kami lebih fokus ke teknik dan taktik," ujar Mario.
"Saya sudah siap untuk Asian Games 2018 mendatang, dan ingin memberikan persembahan khusus untuk Valentinus," tutur wakil Indonesia ini.
Valentinus Nahak mengembuskan napas terakhirnya di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, pada Kamis (2/8/2018).
(Baca juga: 41 Tahun Menanti, Akhirnya Jepang Punya Juara Dunia Tunggal Putra)
Berdasarkan informasi yang dihimpun BolaSport.com, sebelum meninggal dunia, Valentinus sudah 6 hari menjalani rawat inap di RSUP Sanglah.
Awalnya, kondisi Valen mulai membaik pada Rabu (1/8/2018) dan langsung dipindahkan ke Ruang Angsoka 2 untuk persiapan kemoterapi.
Akan tetapi, sehari kemudian kondisinya memburuk hingga akhirnya dokter membatalkan jadwal kemoterapi.
Menurut hasil biopsi, Valentinus menderita tumor kelenjar getah bening stadium lanjut yang menghentikan langkahnya meraih cita-cita menjadi juara pada Asian Games 2018.
Editor | : | Aditya Fahmi Nurwahid |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar