Di balik kesuksesan Taiwan meraih dua medali emas dan satu perak di kategori perahu naga putra ternyata ada banyak kisah yang tidak terduga.
Berdasarkan pengakuan sang pelatih Huang Chunyen, Taiwan sebenarnya tidak menargetkan lebih dari satu emas di Asian Games 2018.
Huang mengatakan jika medali emas nomor 1.000 meter putra adalah bonus dari perjuangan para atlet sejak enam tahun lalu.
"Kami sudah mempersiapkan diri sejak 2012 untuk Incheon 2014, tetapi ternyata tidak dipertandingkan. Meskipun tidak ada pertandingan kami tetap berlatih sampai 2018," ujar Huang kepada BolaSport.com.
"Jadi, sebenarnya kami cuma berharap pada nomor 1.000 meter putra. Untuk nomor 500 meter kami tetap berusaha tetapi tidak terlalu berharap," kata Huang melanjutkan.
Huang pun mengungkapkan kunci utama dari setiap nomor yang diikuti oleh anak didiknya.
"Sabar dan stabilitas," kata Huang menjelaskan.
Tetap sabar mengayuh dayung sambil tetap mempertahankan kecepatan menjadi kunci utama tim putra Taiwan meraih dua medali emas dan satu perak di tiga nomor yang dipertandingkan.
Siapa sangka jika Huang ternyata memasukkan nama Indonesia sebagai salah satu rival berat di nomor perahu naga putra Asian Games 2018.
Apalagi pada Asian Games Guangzhou 2010, Indonesia adalah juara umum dengan tiga medai emas untuk sektor putra.
(Baca Juga: Sepak Takraw Asian Games 2018 - Peluang Tambah Medali Emas dan Goresan Sejarah)
Ditambah lagi pada Asian Games 2018 Indonesia adalah tuan rumah yang dipastikan mendapat dukungan penuh dari penonton di Danau Jakabaring, Palembang, Sumatra Selatan.
"Ada. Tekanan pasti ada. Kami sebenarnya juga takut dengan tim Indonesia," kata Huang memungkasi.
Sebagai informasi, tim perahu naga putra Taiwan meraih dua medali emas di nomor 500 dan 1.000 meter sedangkan satu medali perak diraih nomor 200 meter.
Setelah Asian Games 2018, tim perahu naga putra Taiwan bersiap untuk mengikuti turnamen di Foshan, China, pada November 2018.
| Editor | : | Delia Mustikasari |
| Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar