Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Ternyata Ada Dampak Negatif Jika Anda Berhenti Makan Junk Food

By Nina Andrianti Loasana - Rabu, 10 Oktober 2018 | 21:11 WIB
Junk Food
Ode
Junk Food

Sebuah peneliatian terbaru menyebutkan dampak mengejutkan yang akan dialami tubuh jika anda berhenti mengkonsumsi junk food.

Jika selama ini anda sangat sering mengonsumsi junk food lalu tiba-tiba harus berhenti konsumsi, anda justru akan mengalami dampak negatif pada tubuh.

Yang paling terasa adalah mudah marah dan sakit kepala tak tertahankan.

Ini adalah efek dari gejala penarikan (withdrawal) yang umum terjadi pada orang-orang yang kecanduan.

Menurut studi yang diterbitkan dalam Jurnal Appetite, mereka yang berhenti mengonsumsi makanan olahan, seperti keripik dan kue, mengalami gejala penarikan fisik dan psikologis seperti orang yang berhenti merokok.

(Baca juga: Foto Pernikahan Khabib Nurmagomedov Tersebar, Tak Ada yang Mengenali Sosok Sang Istri karena Hal Ini)

Gejala ini akan menyebabkan perubahan suasana hati, mengidam, kecemasan, sakit kepala dan terganggunya tidur.

Gejala ini akan terjadi secara intensif antara dua dan lima hari setelah mengurangi konsumsi junk food.

Hasil ini didapat setelah melakukan penelitian yang melibatkan 200 orang yang pola makannya diikuti dalam satu tahun terakhir.

Peserta juga diminta mengisi kuesioner untuk menilai gejala penarikan.

Penilaian yang disebut Highly Processed Food Withdrawal Scale ini diadaptasi dari tes yang dipakai untuk mengukur gejala penarikan dari obat-obatan.

(Baca juga: Sosok Istri Khabib Nurmagomedov, Wanita Cantik yang Tak Pernah Muncul di Media Sosialnya)

Erica Schulte, pemimpin riset, mengatakan riset ini adalah yang pertama kali menunjukkan bahwa orang dapat mengalami penarikan dari makanan.

Lebih lanjut, penelitian ini membuktikan bahwa makanan yang diproses, yang biasanya mengandung kadar gula berlebihan, dapat menyebabkan kecanduan.

Sayangnya, terdapat beberapa kekurangan dalam riset ini.
Peserta diminta untuk mengingat kembali gejala yang mereka alami, sehingga ada kemungkinan tidak semua orang ingat gejala penarikan yang dialami secara akurat.

Apalagi, riset ini tidak mempelajari intensitas penarikan atau meneliti apakah mereka yang mengalami gejala ini berhenti mengonsumsi junk food secara keseluruhan atau hanya menguranginya.


Editor : Nina Andrianti Loasana
Sumber : kompas.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Arsenal
35
80
2
Man City
34
79
3
Liverpool
35
75
4
Aston Villa
35
67
5
Tottenham
34
60
6
Man United
34
54
7
Newcastle
34
53
8
Chelsea
34
51
9
West Ham
35
49
10
Bournemouth
35
48
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
33
84
2
Barcelona
33
73
3
Girona
33
71
4
Atlético Madrid
33
64
5
Athletic Club
33
58
6
Real Sociedad
33
51
7
Real Betis
33
49
8
Valencia
33
47
9
Villarreal
33
45
10
Getafe
33
43
Klub
D
P
1
Inter
34
89
2
Milan
34
70
3
Juventus
34
65
4
Bologna
34
63
5
Roma
34
59
6
Atalanta
33
57
7
Lazio
34
55
8
Fiorentina
33
50
9
Napoli
34
50
10
Torino
34
46
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X