PSMS Medan dianggap setengah hati dalam menyanggupi keinginan suporter mengikuti kegiatan diskusi publik yang bertajuk Benah-benah PSMS.
Dialog publik tersebut digelar di Wisma Al Kahfi Martubung, Medan Labuhan, pada Senin (7/1/2019).
Dalam acara itu hadir beberapa petinggi dari PSMS Medan maupun yang berasal dari pihak media, diantaranya mantan kapten PSMS era 83/85 Sunardi B, Indra Efendi Rangkuti (Pemerhati PSMS), dan Beni Tomosoa ( Eks Manajer PSMS).
(Baca juga: Terpilih Jadi Pemain dengan Gol Terbaik 2018, Bojan Malisic Ingin Balas Budi ke Bobotoh)
Lalu turut hadir pula, Andry Mahyar Matondang (Eks Manajer/Eks Dirtek PSMS), Topik Azhari (eks pemain PSMS Medan) dan Abdi Jaya Panjaitan (Wartawan Olahraga).
Dikutip BolaSport.com dari laman Tribun Medan, Selasa (8/1/2019), namun perwakilan pengelola PSMS Medan baik manajer dan CEO tidak hadir.
Padahal menurut kalangan suporter, para pengurus tersebut turut diundang hadir.
Bahkan Sekretaris Umum PSMS Medan, Julius Raja, juga tidak hadir karena adanya tugas di kantor pajak tempat Julius bekerja.
(Baca juga: Rekan Seprofesi Tak Menyangka Eka Ramdani Pensiun dari Sepak Bola)
Sehingga sebagai gantinya pengurus PSMS Medan hanya diwakili oleh Fitra.
Menanggapi hal ini, suporter PSMS Medan kecewa dan mendesak manajemen segera mundur dari tim beralias Ayam Kinantan itu.
"Pertanyaan tanggal berapa Julius Raja mundur karena gagal di PSMS," ujar Ucok Palembang, suporter PSMS.
"Pertanyaan ini bentuk kepedulian kami terhadap Julius Raja yang sudah berpuluh tahun tanpa prestasi di pengurusan PSMS," kata Ucok menambahkan.
| Editor | : | Metta Rahma Melati |
| Sumber | : | tribun-medan.com |
Komentar