BOLASPORT.COM - Bagi ONE Championship, diadakannya ajang perdana di Jepang dan ONE: Enter The Dragon di Singapura menandai awal tahun 2019 yang gemilang.
Organisasi ini juga telah membuka beberapa turnamen kelas dunia dalam disiplin mixed martial arts (MMA), kickboxing, dan Muay Thai, di mana salah satunya berhadiah sebesar 1 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 14,4 miliar.
Tiga bulan pertama tahun 2019 memberikan potensi pendapatan yang besar bagi ONE, terutama dipengaruhi oleh pasar Asia yang sedang berkembang.
Perusahaan ini telah mencapai valuasi 1 miliar dolar AS dan diharapkan bertumbuh dalam beberapa tahun ke depan.
Baca Juga: Momen Game of Thrones Tak Terlupakan di Mata Atlet ONE Championship
Para petinggi ONE juga mengumumkan bahwa pendapatan perusahaan, atau ONE Championship revenues, akan melewati 100 miliar dolar AS dalam waktu dekat.
Hal ini mungkin akan menjadi kenyataan dengan beberapa momen menentukan pada awal tahun, serta beberapa kerja sama lainnya.
Terlebih lagi, ONE juga mencetak jumlah penonton terbesar dalam ajang ONE: A New Era di Jepang, yang mencapai hampir 42 juta penonton dalam satu malam.
CEO ONE Championship, Chatri Sityodtong, pun angkat bicara mengenai hal ini.
"Saya pikir ajang tersebut mendapatkan nilai sempurna dalam konteks pertandingan, nilai hiburannya, serta produksi. Kita berhasil melaksanakannya dengan baik," ujar Chatri seperti dikutip BolaSport.com dari ONE Championship.
"41,9 juta penonton untuk satu ajang adalah rekor tertinggi bagi ONE Championship, tetapi hal ini juga adalah sebuah rekor tertinggi bagi promotor manapun dalam konteks jumlah penonton."
"Tentunya saya sangat bersemangat melihat ini," tutur Chatri lagi.
Baca Juga: ONE: Enter The Dragon Lahirkan Dua Juara Dunia Baru
Chatri Sityodtong menunjukkan semangatnya melalui target yang telah ditetapkan untuk pergelaran kedua di Tokyo, Jepang pada Oktober mendatang.
"Saya percaya ajang kami di Tokyo pada bulan Oktober, yang merupakan pergelaran ke-100 dalam sejarah perusahaan ini, akan menjadi sesuatu yang spektakuler dan melebihi target 50 juta penonton," kata Chatri.
"Bahkan sebelum itu, ada kemungkinan kami dapat melampaui angka tersebut karena jumlah penonton kami bertumbuh tiap minggu, tiap bulan. Tentunya banyak hal besar yang sedang terjadi," ucap Chatri melanjutkan.
Beberapa hal yang dimaksud Chatri adalah kerja sama dengan Turner Networks di Amerika Serikat, yang meliputi TNT dan B/R Live, serta beberapa perluasan cakupan perusahaan dengan didirikannya ONE Studios, ONE Esports, dan outlet lainnya.
Perluasan ini menunjukkan bahwa ONE memiliki potensi untuk melewati rekor properti media olahraga lainnya di dunia, seperti NFL atau NBA, melihat populasi Asia yang lebih dari empat miliar penduduk.
Perkembangan cepat ini tidak terlepas dari para atlet dunia yang bergabung dalam ONE, terutama dengan masuknya beberapa juara dunia baru, seperti Demetrious "Mighty Mouse" Johnson, Eddie "The Underground King" Alvarez, "Super" Sage Northcutt, dan lainnya.
Baca Juga: Atlet MMA Indonesia Cerita tentang Rutinitas Puasa di Singapura
ONE bahkan telah membuka beberapa kantor perwakilan di negara-negara tertentu, seperti Jepang dan China, yang menjadi sorotan oleh Nielsen Sports, sebuah agensi penyedia data analisis dan informasi terkait olahraga di seluruh dunia.
"Contoh sempurna dalam globalisasi olahraga dapat kita lihat dari merek dagang dan pemegang hak di Asia yang meningkatkan investasinya untuk mendapatkan pengakuan di panggung olahraga global," ujar Kelvin Watt, Direktur dari Nielsen Sports Asia Pasifik, Afrika, dan Timur Tengah.
ONE telah berhasil mengumpulkan beberapa perusahaan internasional, pemegang hak olahraga, agensi, dan penyiar untuk bekerjasama dalam pasar olahraga dunia, serta bagaimana sebuah perusahaan mendapatkan keuntungan melalui interaksi dengan para penggemar olahraga.
Dalam sebuah konferensi di Singapura, yang diselenggarakan oleh Nielsen Sports bekerjasama dengan ONE, para eksekutif dari Google, PGL Sports, Holcim Philippines, Great Sports, dan lainnya telah berkumpul untuk menciptakan strategi baru untuk ekspansi global.
Pembahasan dalam konferensi tersebut mencakup properti media olahraga yang masuk ke dalam kancah global, kesempatan untuk mendapatkan penghasilan berkelanjutan dalam olahraga, serta penggunaan big data untuk pengambilan keputusan terkait sponsorship dan hak siar.
Melalui kerja sama yang dijalin dengan berbagai organisasi, termasuk beberapa organisasi bela diri besar, seperti Shooto dan Global Association of Mixed Martial Arts (GAMMA), ONE diharapkan mencapai pertumbuhan signifikan dalam tahun ini, melampaui angka 100 juta dolar AS (sekitar Rp 1,4 triliun).
Baca Juga: Priscilla Lumban Gaol, Wanita Indonesia Pertama Menuju Juara ONE Championship
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | onefc.com |
Komentar