Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Penampilan Praveen/Melati Dinilai Mulai Lebih Stabil, tetapi...

By Nestri Yuniardi - Rabu, 12 Juni 2019 | 14:30 WIB
Pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti saat melakoni laga pembuka Piala Sudirman 2019, Minggu (19/5/2019)
BADMINTON INDONESIA
Pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti saat melakoni laga pembuka Piala Sudirman 2019, Minggu (19/5/2019)

BOLASPORT.COM - Penampilan pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, saat ini dinilai sudah lebih stabil.

Hal tersebut diutarakan oleh Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti, yang menilai progres duet Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti cukup signifikan meski mereka belum pernah mengantongi satu gelar juara.

Sepanjang tahun 2019, Praveen/Melati telah memijak tiga partai final yakni India Open 2019, New Zealand Open 2019, dan Australian Open 2019.

Baca Juga: Susy Susanti Berharap Jonatan dan Anthony Bisa Konsisten seperti Marcus/Kevin

Namun, pada ketiga final tersebut, Praveen/Melati hanya bisa menjadi runner-up.

"Saya melihat mereka sudah mulai stabil, nggak kalah pada babak-babak awal. Minimal babak perempat final, semifinal, ke final," tutur Susy Susanti yang dilansir BolaSport.com dari BadmintonIndonesia.org.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti.
LARIZA OKY ADISTY/BOLASPORT.COM
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti.

"Kalau sebelumnya bisa kalah sama lawan yang tidak diunggulkan pada babak awal, sekarang sudah bisa menunjukkan kelasnya," tutur peraih emas Olimpiade Barcelona 1992 itu.

"Praveen/Melati harus mempertahankan peringkatnya di delapan besar dunia, mereka harus tahu standar mereka di mana," ucap dia melanjutkan.

Menurut Susy Susanti, baik Praveen maupun Melati sama-sama memiliki skill dan potensi untuk menjadi pebulu tangkis elite dunia.

Akan tetapi, kematangan dan kemauan dari sisi personal yang masih menjadi sebuah PR (pekerjaan rumah) besar.

"Praveen itu punya potensi, tinggal kemauan dia, dia harus lebih siap lagi. Kestabilannya masih naik turun, padahal ini waktunya Praveen," ujar Susy.

Baca Juga: Update Peringkat BWF - Jonatan Christie Geser Anthony Ginting

"Melati cenderung lebih baru di level elit, dibanding Praveen. Jadi tugas Praveen untuk membimbing Melati untuk bisa menarik Melati ke atas supaya bisa jadi pasangan yang solid. Melati memang butuh kerja keras," kata Susy menambahkan.

Penampilan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti pada Australian Open 2019 sangat menjanjikan karena berhasil menyingkirkan para unggulan yakni pasangan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia) dan Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang) sebelum sampai ke laga final.

Akan tetapi, pasangan yang kini menduduki peringkat ketjuh dunia tersebut justru tampil anti-klimaks pada babak final saat berhadapan dengan Wang Yilyu/Huang Dongping (China).

Alhasil, Praveen/Melati kalah straight game dengan skor 15-21, 18-21.

Susy Susanti pun turut menyayangkan kekalahan tersebut.

Apalagi, jika mengingat kekalahan tersebut lebih banyak diakibatkan oleh kesalahan sendiri dari pihak Praveen/Melati.

Baca Juga: BAM Diminta Pertahankan Lee Chong Wei meski Bukan sebagai Pemain

"Sebetulnya sayang, berapa kali belum bisa memanfaatkan kesempatan dengan baik," kata Susy.

"Pada babak perempat final dan semifinal, mereka tampil luar biasa, betul-betul luar biasa mainnya," ujar dia.

"Praveen/Melati ini sebetulnya salah satu pasangan yang ditakuti sama lawannya, tetapi balik lagi ke kematangan mereka," kata Susy melanjutkan.

Baca Juga: Pulih dari Cedera, Son Wan-ho Punya Misi Besar pada Olimpiade 2020

Laga final Australian Open 2019 merupakan pertemuan kali kelima bagi Praveen/melati dan Wang/Huang.

Kekalahan Praveen Jordan/Melati Daeva tersebut juga kian memperlebar jarak rekor pertemuan mereka dengan Wang Yilyu/Huang Dongping menjadi 0-5.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Berikut adalah klasemen sementara BWF World Tour 2019 setelah Australian Open 2019. Pada turnamen Super 300 tersebut Indonesia meraih satu gelar dan dua runner-up. Satu gelar dipersembahkan oleh tunggal putra, Jonatan Christie, sementara dua runner-up didapat Anthony Sinisuka Ginting dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Sementara itu, China menjadi juara umum setelah mengantongi dua gelar. Gelar didapat dari pasangan ganda campuran dari Wang Yilyu/Huang Dongping, China juga mendapatkan titel melalui tunggal putri Chen Yufei yang mengalahkan Nozomi Okuhara (Jepang), dengan skor telak. Jepang gagal membawa pulang gelar dari nomor ganda putra setelah pasangan unggulan pertama Takeshi Kamura/Keigo Sonoda ditaklukkan wakil Korea Selatan, Ko Sung-hyun/Shin Baek-cheol. Satu-satunya gelar Negeri Sakura disumbangkan lewat penampilan pasangan ganda putri Yuki Fukushima/Sayaka Hirota yang mengalahkan Chen Qingchen/Jia Yifan (China). Para pebulu tangkis dunia akan melanjutkan perburuan gelar dalam turnamen yang masuk kalender BWF pada Juli mendatang. Daftar peraih gelar untuk Indonesia: Super 1000: 1. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (All England) Super 500: 1. Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (Malaysia Masters, Indonesia Masters) 2. Greysia Polii/Apriyani Rahayu (India Open) Super 300: 1. Fitriani (Thailand Masters) 2. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (Swiss Open) 3. Jonatan Christie (New Zealand Open) 4. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (New Zealand Open) 5. Jonatan Christie (Australian Open) PS: Tabel klasemen ini bukan resmi karena BWF tidak merilis klasemen. #badminton #bwf #bwfworldtour #bwfbadminton #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on


Editor : Diya Farida Purnawangsuni
Sumber : Badminton Indonesia

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Inter
36
92
2
Milan
36
74
3
Bologna
36
67
4
Juventus
36
67
5
Atalanta
35
63
6
Roma
36
60
7
Lazio
36
59
8
Fiorentina
36
54
9
Napoli
37
52
10
Torino
36
50
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X