Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Liga Inggris Ubah Maurizio Sarri dari Guru SMA Jadi Profesor Kampus

By Ahmad Tsalis - Selasa, 18 Juni 2019 | 08:20 WIB
Ekspresi Maurizio Sarri, seusai menjuarai Liga Europa musim 2018-2019 bersama Chelsea.
TWITTER.COM/EUROPALEAGUE
Ekspresi Maurizio Sarri, seusai menjuarai Liga Europa musim 2018-2019 bersama Chelsea.

BOLASPORT.COM - Pelatih legendaris Italia, Fabio Capello, yakin dengan kemampuan Maurizio Sarri untuk membesut Juventus setelah menimba ilmu di Liga Inggris.

Pep Guardiola menjadi salah satu nama yang dikatakan jadi prioritas untuk mengisi kursi pelatih Juventus sepeninggal Massimiliano Allegri.

Namun, kursi yang kosong tersebut akhirnya diisi oleh Maurizio Sarri setelah diumumkan Juventus pada Minggu (16/6/2019).

Eks allentore La Vecchia Signora, Fabio Capello menilai bahwa Juventus tidak salah menjatuhkan pilihannya kepada Maurizio Sarri.

Baca Juga: Tips bagi Maurizio Sarri agar Tidak Dimaki Fan Selama Latih Juventus

"Ada sedikit keinginan untuk [merekrut] Guardiola, tetapi bidikan mereka tertuju pada Sarri," ucap Capello, seperti dikutip BolaSport.com dari laman La Gazzetta dello Sport.

Alasan Capello yakin dengan kemampuan Sarri adalah pengalaman pria yang hobi merokok itu berkecimpung di Liga Inggris.

Seperti diketahui, Maurizio Sarri menorehkan prestasi ketika memutuskan keluar dari Italia untuk kali pertama guna melatih Chelsea.

Setahun di Kota London, pelatih kelahiran Naples ini mampu mengantar Chelsea menjadi kampiun Liga Europa dan peringkat tiga Liga Inggris musim 2018-2019.

Baca Juga: Sarri Berkhianat, Kalahkan Juventus Kini Bikin Walikota Napoli Alami Puncak Kenikmatan

"Liga Inggris berada di puncak dari segalanya, hanya ada FC Barcelona dan Real Madrid yang bisa mencapai level yang klub-klub yang ada di sana," ucap Capello.

"Itulah mengapa Maurizio pergi ke London bak seorang guru SMA dan kembali ke Italia seperti profesor di universitas," ujar pria yang menukangi Juventus pada 2004-2006 ini.

Menurut Capello, Sarri telah belajar meracik strategi yang bervariasi selama di Negeri Ratu Elizabeth III.

"Pelatih yang bagus tahu bagaimana menempatkan para pemainnya di posisi yang tepat," tutur Capello.

"Di Chelsea, Maurizio tidak memainkan 4-3-3 serupa Napoli karena ia bisa beradaptasi dengan situasi baru.

"Contohnya adalah Eden Hazard, yang melakukan beberapa hal berbeda," ucap pengemas 32 caps timnas Italia ini menilai.


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Arsenal
36
83
2
Man City
35
82
3
Liverpool
36
76
4
Aston Villa
36
67
5
Tottenham
35
61
6
Newcastle
35
56
7
Chelsea
35
54
8
Man United
34
54
9
West Ham
36
49
10
Bournemouth
36
48
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
34
87
2
Girona
34
74
3
Barcelona
34
73
4
Atlético Madrid
34
67
5
Athletic Club
34
61
6
Real Sociedad
34
54
7
Real Betis
33
49
8
Valencia
33
47
9
Villarreal
33
45
10
Getafe
34
43
Klub
D
P
1
Inter
35
89
2
Milan
34
70
3
Juventus
34
65
4
Bologna
35
64
5
Roma
34
59
6
Atalanta
33
57
7
Lazio
35
56
8
Fiorentina
33
50
9
Napoli
34
50
10
Torino
35
47
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X