BOLASPORT.COM - Kejuaraan Dunia 2019 belum mampu menghapus paceklik medali emas yang melanda skuad tunggal putri China yang terjadi sejak 2013.
China mengirimkan satu wakil tunggal putri pada babak semifinal Kejuaraan Dunia 2019, Sabtu (24/8/2019).
Chen Yufei yang menyandang status unggulan keempat melaju ke ronde empat besar usai mengalahkan Mia Blichfeldt (Denmark) pada babak perempat final, Jumat (23/8/2019)
Chen menang melalui gim rubber 21-17, 18-21, 21-15.
Dia pun melaju ke babak semifinal dan menantang unggulan kelima asal India, Pusarla Venkata Sindhu.
Namun, Chen gagal menahan laju runner-up Kejuaraan Dunia 2017 dan 2018 tersebut.Dia kalah lewat straight game, 7-21, 14-21.
Kekalahan Chen memperpanjang paceklik medali emas yang dirasakan tim tunggal putri China sejak Kejuaraan Dunia 2013.
Baca Juga: Hasil Kejuaraan Dunia BWF 2019 - Greysia/Apriyani Urung ke Final
Negeri Tirai Bambu terakhir kali membawa pulang medali emas pada Kejuaraan Dunia 2011 di London, Inggris.
Ketika itu, Wang Yihan menyabet medali emas usai mengalahkan Cheng Shao-chieh (Taiwan).
Wang menang straight game, 21-15, 21-10.
Namun, pencapaian tersebut tidak berlanjut pada lima edisi Kejuaraan Dunia berikutnya.
China mengirim wakilnya ke babak final Kejuaraan Dunia 2013 di kandang sendiri, yaitu di Guangzhou.
Kala itu, Li Xuerui melaju ke babak final dan menantang Ratchanok Intanon (Thailand).
Bermain di kandang sendiri ternyata tidak membawa tuah positif untuk Li.
Dia harus mengakui keunggulan Intanon lewat babak rubber, 20-22, 21-18, 14-21.
Li Xuerui kembali jadi harapan China pada Kejuaraan Dunia 2014 di Kopenhagen, Denmark.
Dia bahkan datang dengan status unggulan pertama.
Penampilan cemerlang Li kembali membawanya ke babak final. Pada partai puncak, dia bertemu Carolina Marin (Spanyol) yang kala itu berstatus unggulan kesembilan.
Li kembali tidak dinaungi nasib baik. Seperti laga final melawan Intanon, Li takluk atas Marin lewat rubber game, 21-17, 17-21, 18-21.
Kejuaraan Dunia 2015 di Jakarta menjadi titik terendah untuk tunggal putri China.
Tidak satupun wakil mereka lolos ke babak semifinal.
Prestasi terbaik tunggal putri China pada 2015 datang dari Wang Yihan dan Wang Shixian. Keduanya lolos hingga babak perempat final.
Namun, Wang Yihan kalah dari Saina Nehwal (India) 15-21, 21-19, 19-21.
Adapun Wang Shixian ditaklukkan Carolina Marin lewat straight game, 21-17, 21-19.
Nasib tunggal putri China menemui perbaikan pada Kejuaraan Dunia 2017. Chen Yufei lolos hingga ke babak semifinal pada turnamen yang diselenggarakan di Glasgow, Skotlandia, itu.
Dia pun bersua dengan Pusarla Venkata Sindhu. Namun, langkah Chen menuju babak final terjegal oleh Sindhu.
Chen kalah 21-13, 21-10.
China kembali menjadi tuan rumah pada Kejuaraan Dunia 2018, tepatnya di Nanjing.
Pada edisi tersebut, giliran He Bingjiao yang menjadi tumpuan China untuk mendapat emas pada nomor tunggal putri setelah ia lolos ke babak semifinal.
He bersua Carolina Marin kala itu.
Hasil semifinal antara He versus Marin seperti mengulangi nasib Li Xuerui pada semifinal Kejuaraan Dunia 2014.
Seperti Li, He juga kalah dari Marin, 21-13, 16-21, 13-21.
Kekalahan Chen Yufei pada babak semifinal Kejuaraan Dunia 2019 memperpanjang paceklik medali emas China pada sektor tunggal putri di turnamen tahunan ini.
Namun, China masih punya peluang merebut medali emas dari sektor ganda campuran melalui Zheng Siwei/Huang Yaqiong.
Zheng/Huang lolos ke babak final Kejuaraan Dunia 2019 usai menang atas Yuta Watanabe/Arisa Higashino, 21-11, 21-15.
Mereka berpeluang bertemu rekan senegara, Wang Yilyu/Huang Dongping pada babak final.
Hingga berita ini ditulis, Wang/Huang baru akan bertanding pada babak semifinal melawan Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanchai (Thailand).
Peluang emas untuk China juga diemban oleh ganda putra Li Junhui/Liu Yuchen.
Mereka akan bertemu Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang) pada laga terakhir babak semifinal.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BWF |
Komentar