Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Sejarah Hari Ini - Debut Nakata di Serie A, Cetak Brace ke Juventus

By Dimas Wahyu Indrajaya - Jumat, 13 September 2019 | 07:30 WIB
Pemain timnas Jepang, Hidetoshi Nakata (kiri) berfoto bersama striker Juventus, Alessandro Del Piero ketika melakoni laga debut bersama kontestan Serie A, Perugia, pada 13 September 1998.
TWITTER.COM/JUVE1987NO
Pemain timnas Jepang, Hidetoshi Nakata (kiri) berfoto bersama striker Juventus, Alessandro Del Piero ketika melakoni laga debut bersama kontestan Serie A, Perugia, pada 13 September 1998.

BOLASPORT.COM - Hidetoshi Nakata mencatatkan debut di Liga Italia Serie A dengan melawan tim raksasa Juventus. Timnya kalah, tetapi Nakata tampil mengesankan dengan menyarangkan dua gol.

Timnas Jepang mencatatkan keikutsertaan perdananya di Piala Dunia pada tahun 1998.

Pada turnamen sepak bola terakbar edisi ke-16 yang berlangsung di Prancis itu, tim berjulukan Samurai Biru tergabung di dalam Grup H bersama dua tim tangguh Argentina dan Kroasia, serta sesama tim debutan, Jamaika.

Jepang tidak berdaya dalam debutnya dan harus angkat koper lebih cepat karena menelan tiga kali kekalahan.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Inventor Teknik Dribel Elastico, Sergio Echigo

Tim asuhan Takeshi Okada juga hanya mampu menyarangkan satu gol ketika kalah 1-2 melawan Jamaika.

Walaupun pulang membawa tangan hampa, beberapa pemain Jepang berhasil membawa kesan yang berharga bagi klub daratan Eropa, salah satunya adalah gelandang pengatur serangan Hidetoshi Nakata.

Nakata sebelumnya memang sudah tampil apik bersama timnas Jepang di Piala AFC U-19 1994, tetapi penampilannya di Piala Dunia 1998 seakan menasbihkan dirinya pantas bermain di level kompetisi sepak bola Eropa.

Seusai Piala Dunia tawaran pun berdatangan bagi pria yang menggemari anime Captain Tsubasa itu.

Nakata memilih klub Liga Italia yang baru promosi ke Serie A, Perugia, sebagai klub pertamanya di Benua Biru.

"Sebenarnya saya mendapatkan berbagai tawaran dari klub Prancis, Inggris. Saya tak tahu kenapa, untuk saya Serie A seperti sepak bola sebenarnya," cerita Nakata pada FIFA TV.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Bantai Jepang, Korsel Tatap Debut di Piala Dunia

"Ketika saya masih kecil saya membeli seragam AC Milan atau Inter."

"Jadi menurut saya sepak bola Eropa artinya adalah Serie A."

"Tentu saja ketika ada tawaran dari Perugia, saya katakan: 'ya'," katanya lagi.

Berlabel pemain terbaik Jepang tahun 1997, Nakata diangkut oleh Perugia dari Bellmare Hiratsuka dengan banderol 3,5 juta euro pada usia 21 tahun.

Ia merupakan pemain Jepang kedua di Liga Italia Serie A setelah Kazuyoshi Miura yang menjadi pemain pinjaman di Genoa pada 1994-1995.

Pada partai debutnya, yakni 13 September 1998, Nakata langsung mendapatkan tempat di skuad utama Perugia yang dilatih Ilario Castagner.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Timnas Jepang Sebabkan Kerusuhan di Ibu Kota China

Debut Serie A bagi Perugia yang diperkuat Nakata terhitung berat meskipun bermain di depan pendukung sendiri di Stadion Renato Curi, karena mereka harus berhadapan dengan juara bertahan Juventus.

Sebelum peluit mulainya pertandingan dibunyikan wasit Daniele Tombolini, Nakata mendapatkan sorotan bak selebritas dari kamera jurnalis - di antaranya adalah jurnalis Jepang - yang diizinkan masuk ke lapangan untuk memfoto dari jarak dekat.

Berhadapan dengan Juventus yang diperkuat dua pilar Prancis yang menjuarai Piala Dunia 1998, Didier Deschamps dan Zinedine Zidane, Nakata sebagai anak baru tampak bermain lepas.

Lewat umpan dan pergerakan yang dinamis, Nakata sesekali dapat mengacaukan pertahanan dan gawang Juventus yang dijaga Angelo Peruzzi.

Namun Juventus terlalu perkasa bagi tim promosi seperti Perugia.

Pada babak pertama Si Nyonya Tua sudah unggul 3-0 lewat Edgard Davids (23'), Igor Tudor (32'), dan Gianluca Pesotto (45').

Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Mengenang Legenda Juventus Berjuluk Mister Overhead Kick

Perugia rupanya tak mau kalah begitu saja, pada babak kedua mereka menemukan momentum kebangkitan lewat andil Nakata.

Mendapatkan umpan dari Gianluca Petrachi, Nakata yang merangsek dari sisi kiri pertahanan Juventus mampu melepaskan tembakan terarah meski dijaga tiga pemain lawan.

Bola sepakannya yang mengarah ke sudut sempit lolos dari sergapan Peruzzi dan berbuah gol. Aksi Nakata pun memperkecil skor menjadi 1-3 pada menit 52'.

Beberapa menit berselang pendukung Perugia kembali dibuat bersorak lewat aksi serupa dari Nakata, tetapi seakan sudah belajar dari kesalahan, Peruzzi mampu memblok bola.

Baca Juga: Masih Balita Sudah Berkacamata, Apa Saja Penyebabnya

Pada menit 59', Nakata menggenapkan golnya dengan sepakan setengah voli yang ia lepaskan di dalam kotak penalti Juventus. Perugia semakin mendekati Juventus dengan skor 2-3.

Kedudukan 2-3 tidak bertahan lama karena Juventus kembali menjauh lewat sepakan jarak dekat Daniel Fonseca pada menit 65'.

I Grifoni kemudian memperkecil keadaan sebelum laga usai melalui sepakan 12 pas Antonino Bernardini.

Kalah 3-4, pendukung Perugia di Renato Curi tampak masih bisa bersorak karena timnya mampu sedikit mengimbangi Juventus berkat bantuan pemain barunya, Hidetoshi Nakata.

Nakata seakan membawa angin segar bagi klub semenjana seperti Perugia.

Dan benar saja, Nakata menjadi tumpuan bagi Perugia mengarungi Liga Italia Serie A musim 1998-1999.

Ia menjadi penampil paling banyak dengan 33 laga di Liga Italia Serie A dan menjadi top scorer klub dengan catatan 10 gol.

Nakata hanya satu setengah musim di Perugia karena ia direkrut AS Roma pada Januari 2000.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Atraksi Tendangan Kalajengking Rene Higuita

Salah satu aksi Nakata saat di Roma yang paling diingat adalah ketika melawan tuan rumah Juventus pada Mei 2001.

Nakata masuk menggantikan Francesco Totti pada menit 56' di mana saat itu timnya sedang tertinggal 0-2 lewat gol Alessandro Del Piero (4') dan Zinedine Zidane (6').

Kehadirannya pun sukses menjadi pembeda karena Nakata mampu mencetak gol lewat sepakan jarak jauh pada menit 78' yang memperkecil skor menjadi 1-2.

Kemenangan di depan mata Juventus pun buyar pada menit akhir lagi-lagi gara-gara aksi Nakata.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Hagi Hantam Adams, Galatasaray Sikat Arsenal

Dari sisi kiri serangan Roma, Nakata melepaskan tembakan kencang yang hanya bisa ditepis kiper Edwin van der Sar.

Bola rebound pun disambar Vincenzo Montella menjadi gol. Skor menjadi sama kuat 2-2 dan bertahan hingga usai.

Dari hasil imbang itu Roma masih bertahan di puncak klasemen Liga Italia Serie A, sementara Juventus turun dari posisi dua ke tiga.

Pada musim 2000-2001 tersebut Roma meraih scudetto di mana mereka terakhir menjuarainya pada musim 1982-1983.

Gelar itu menjadi gelar pertama bagi Nakata di Liga Italia.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Alessandro Del Piero Tinggalkan Juventus dengan Scudetto

Gelar juara kedua dan terakhir di sepak bola Negeri Pizza kemudian Nakata rasakan di klub ketiganya di Italia, yaitu Parma.

Pada musim 2001-2002, Nakata membantu Parma menjuarai Coppa Italia.

Juventus kembali menjadi korban keganasan sepakan kakinya pada final leg pertama.

Parma yang kalah 1-2 pada leg pertama mampu keluar menjadi juara karena menang 1-0 pada leg kedua.

Selepas dari Parma, Nakata berpetualang ke tiga klub lain, yakni Bologna, Fiorentina, dan klub Liga Inggris, Bolton Wanderers.

Sosok kelahiran Kofu pada 42 tahun yang lalu itu memutuskan pensiun lebih cepat di usia 29 tahun karena sudah tidak berhasrat bermain sepak bola.

Setelah pensiun Nakata sibuk di dunia fesyen sebagai model dan belajar meracik minuman sake.


Editor : Dimas Wahyu Indrajaya
Sumber : theguardian.com, Juventus.com, legaserie.it, BDFUTBOL, youtube.com/fifatv

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Arsenal
35
80
2
Man City
34
79
3
Liverpool
35
75
4
Aston Villa
35
67
5
Tottenham
33
60
6
Man United
34
54
7
Newcastle
34
53
8
West Ham
35
49
9
Chelsea
33
48
10
Bournemouth
35
48
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
33
84
2
Barcelona
33
73
3
Girona
33
71
4
Atlético Madrid
33
64
5
Athletic Club
33
58
6
Real Sociedad
33
51
7
Real Betis
33
49
8
Valencia
33
47
9
Villarreal
33
45
10
Getafe
33
43
Klub
D
P
1
Inter
34
89
2
Milan
34
70
3
Juventus
34
65
4
Bologna
34
63
5
Roma
34
59
6
Atalanta
33
57
7
Lazio
34
55
8
Fiorentina
33
50
9
Napoli
34
50
10
Torino
34
46
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X