Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Memahami Kesulitan Akira Nishino Mengasuh Skuat Timnas Thailand

By Muhammad Robbani - Selasa, 10 September 2019 | 13:20 WIB
Pelatih timnas Thailand, Akira Nishino, saat memberikan keterangan pers di ruan media Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senin (9/9/2019).
MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM
Pelatih timnas Thailand, Akira Nishino, saat memberikan keterangan pers di ruan media Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senin (9/9/2019).

BOLASPORT.COM - Pelatih timnas Thailand, Akira Nishino akan melakoni pertandingan keduanya bersama War Elephants saat dijamu timnas Indonesia.

Timnas Thailand akan dijamu timnas Indonesia pada laga kedua Grup G putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.

Pertandingan ini akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Selasa (10/9/2019), pukul 19.30 WIB.

Bukan pekerjaan mudah buat Akira Nishino untuk memberikan impact langsung untuk timnas Thailand sekaligus membuktikan tangan dinginnya.

Berbagai pengalaman panjangnya bersama klub-klub Jepang hingga timnas Jepang pernah dia tangani sebelum hijrah ke Asia Tenggara.

Penampilan hebat timnas Jepang yang hampir mengalahkan timnas Belgia di Piala Dunia 2018 belum menjalar ke timnas Thailand asuhan Akira Nishino.

Kesulitan itu setidaknya terlihat pada laga pertamanya bersama timnas Thailand yang hanya mampu main imbang 0-0 dengan timnas Vietnam, Kamis (5/9/2019).

Bermain di depan pendukungnya sendiri, timnas Thailand tak bisa mencetak satu gol pun ke gawang lawan dan itu membuahkan kritikan tajam dari media di sana.

Sementara Akira Nishino berdalih bahwa kegagalan timnya mencetak gol disebabkan krisis striker yang tengah menimpa tim.

Sang striker andalan, Teerasil Dangda, berstatus tak tersedia sebelum laga melawan timnas Vietnam lantaran cedera.

Eks pemain Sanfrecce Hiroshima yang telah menjadi juru gedor Thailand sejak era 2000-an akhir itu juga tak dibawa tim dalam lawatan ke Jakarta.

Hanya Supachai Jaided yang berstatus sebagai striker murni, karena tak ada pula nama Adisak Kraisorn atau Siroch Chatthong yang pernah mengisi lini depan tim.

Baca Juga: Dijamu Timnas Indonesia, Timnas Thailand Punya Masalah Lini Depan

Tak hanya itu, Akira Nishino pun ternyata belum banyak mempelajari kekuatan sepak bola Asia Tenggara.

Setidaknya, itu yang dia katakan saat BolaSport.com meminta pendapatnya soal timnas Indonesia, lawan kedua yang akan dia hadapi bersama timnas Thailand.

"Saya tak pernah menyaksikan laga timnas Indonesia sebelumnya," kata Akira Nishino setelah lama terdiam saat ditanya BolaSport.com tentang kesannya terhadap timnas Indonesia, Senin (9/9/2019).

Pelatih timnas Thailand, Akira Nishino saat ditemui BolaSport.com di luar Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senin (9/9/2019).
ISTIMEWA
Pelatih timnas Thailand, Akira Nishino saat ditemui BolaSport.com di luar Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senin (9/9/2019).

Baca Juga: Baru ke Asia Tenggara, Pelatih Thailand Buta Kekuatan Timnas Indonesia

Satu hal yang perlu dicatat adalah, menjadi pelatih timnas Thailand merupakan pengalaman pertama buat Akira Nishino berkarier di kawasan Asia Tenggara.

Sebelumnya, pelatih berusia 64 tahun itu menghabiskan kariernya di Jepang, baik itu sebagai pemain dan pelatih.

Cuma satu klub yang pernah diperkuatnya saat masih aktif bermain yakni Hitachi (nama lama dari Kashiwa Reysol), sehingga dia pun menyandang status legenda klub tersebut.

Sementara saat alih profesi menjadi pelatih, pria berusia 64 tahun pernah menangani timnas U-20 dan U-23 Jepang, Kashiwa Reysol.

Lalu Gamba Osaka, Vissel Kobe, Nagoya Grampus, dan teranyar adalah timnas Jepang di Piala Dunia 2018.

Tak heran kalau dia masih buta dan meraba-raba kekuatan sepak bola Asia Tenggara yang kini menjadi pelabuhan baru kariernya.

"Kamu kenal saya? Ya saya adalah legenda Hitachi, klub dari Prefektur Chiba," ujar Akira Nishino bersemangat saat BolaSport.com mengungkit kisahnya bersama Kashiwa Reysol.

"Saya lebih banyak menghabiskan waktu bersama Hitachi, meski saya berasal dari Saitama," tuturnya sedikit bercerita kariernya di Jepang.

"Padahal rumah saya tak jauh dari markasnya Urawa Reds (Stadion Saitama)," katanya lagi.

Skuat timnas Thailand saat menghadapi China dalam laga China Cup 2019 di Guangxin Sports Centre, Nanning, Kamis (21/3/2019).
TWITTER.COM/CHANGSUEK_TH
Skuat timnas Thailand saat menghadapi China dalam laga China Cup 2019 di Guangxin Sports Centre, Nanning, Kamis (21/3/2019).

Bahasa tentunya menjadi kendala utama Akira Nishino dalam menjalin komunikasi bersama para anggota skuat timnas Thailand.

Dia membutuhkan kehadiran seorang interpreter saat menemani timnas Thailand pada pertandingan-pertandingan internasional.

Saat timnas Thailand memberikan keterangan pers di Jakarta, ucapan Akira Nishino harus diterjemahkan ke dalam tiga bahasa untuk sampai ke telingan jurnalis Indonesia.

Ucapannya dalam bahasa Jepang, diterjemahkan ke bahasa Thailand, lalu ke Inggris, dan terakhir ke Indonesia.

Dia mengakui bahwa kendala bahasa ini menjadi salah satu kesulitan dan tantangannya bersama timnas Thailand.

"Cara kami berkomunikasi sangat berbeda jadi harus memperhatikan apa saja yang harus dikatakan kepada pemain," kata pelatih berusia 64 tahun saat memberikan keterangan pers.

"Harus lebih dalam saat menyampaikan pesan ke pemain. Saya harus mengetahui pemain lebih detail," ujarnya.

"Caranya, dengan berbicara kepada mereka satu per satu dan belajar karakteristik pemain," ucapnya lagi.

Tentu tantangan ada untuk ditaklukkan, kalimat yang cocok buat Akira Nishino bersama timnas Thailand.

Tapi semoga itu belum berlaku saat Chanathip Songkrasin Cs dijamu timnas Indonesia malam nanti.


Editor : Metta Rahma Melati
Sumber : BolaSport.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Arsenal
35
80
2
Man City
34
79
3
Liverpool
35
75
4
Aston Villa
35
67
5
Tottenham
33
60
6
Man United
34
54
7
Newcastle
34
53
8
West Ham
35
49
9
Chelsea
33
48
10
Bournemouth
35
48
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
33
84
2
Girona
33
71
3
Barcelona
32
70
4
Atlético Madrid
33
64
5
Athletic Club
33
58
6
Real Sociedad
33
51
7
Real Betis
33
49
8
Valencia
32
47
9
Villarreal
33
45
10
Getafe
33
43
Klub
D
P
1
Inter
34
89
2
Milan
34
70
3
Juventus
34
65
4
Bologna
34
63
5
Roma
34
59
6
Atalanta
33
57
7
Lazio
34
55
8
Fiorentina
33
50
9
Napoli
34
50
10
Torino
34
46
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X