BOLASPORT.COM - Mantan gelandang bertahan Liverpool, Xabi Alonso, menghadapi tuduhan penyelewengan pajak atas hak gambarnya dan jika terbukti bersalah maka pria asal Spanyol itu bakal dipenjara selama 5 tahun.
Xabi Alonso harus berususan dengan hukum setelah dituduh melakukan penggelapan pajak atas hak gambar dirinya.
Atas tuduhan tersebut, Xabi Alonso terlihat menghadiri persidangan yang digelar di Madrid pada Rabu waktu Spanyol.
Dilansir BolaSport.com dari Mirror, Xabi Alonso diduga menggunakan sebuah perusahaan yang berbasis di Pulau Madiera, Portugal untuk menghindari pembayaran pajak hak gambar.
Baca Juga: Edwin van der Sar Ungkap Satu Hal Yang Hilang dari Manchester United
Jaksa penuntut mengklaim tiga tuduhan penggelapan pajak yang terjadi antara 2010 dan 2012 sewaktu Alonso masih aktif bermain untuk Real Madrid.
Penyelidikan terhadap kasus tersebut dibuka pada 2015 lalu tetapi segera dihentikan dan baru pada akhir 2017 kasus tersebut dibuka kembali.
Alonso yang saat ini tengah menjabat sebagai pelatih tim B Real Sociedad selalu mengelak jika dituding bersalah atas kasus pajak hak gambar.
Pria yang turut berjasa memenangkan Liverpool pada Liga Champions 2004-2005 itu bakal dipenjara selama 5 tahun kurungan dan didenda senilai 3,5 juta pound (sekitar Rp 60 miliar) jika terbukti bersalah.
Baca Juga: Bosan Jadi Pengganti, Top Scorer Piala Dunia 2010 Indikasikan Hengkang
Alonso menjadi satu-satunya pemain yang memilih menghadiri sidang daripada membayar pajak yang diklaim sebagai denda kepada Departemen Keuangan Spanyol.
Kasus Alonso menambah daftar panjang pemain atau pelatih sepak bola yang tersangkut kasus penggelapan pajak hak gambar.
Penyerang Atletico Madrid, Diego Costa, dan Bek tengah Barcelona, Gerard Pique, juga dikenai denda setelah dinyatakan bersalah atas penyelewengan pajak hak gambar pada musim panas tahun lalu.
Selanjutnya pada awal tahun 2019, Cristiano Ronaldo dan Jose Mourinho juga memilih membayar denda ketimbang menghadiri sidang atas kasus pajak hak gambar.
| Editor | : | Bagas Reza Murti |
| Sumber | : | Liverpool Echo |
Komentar