Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Jika Bursa Pembalap MotoGP adalah Ujian, Yamaha Cum Laude dan Ducati Tidak Lulus

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Jumat, 21 Februari 2020 | 17:08 WIB
Dari kiri ke kanan, Andrea Dovizioso (Ducati), Maverick Vinales (Monster Energy Yamaha), dan Marc Marquez (Repsol Honda) di podium MotoGP Malaysia di Siruit Sepang, Minggu (3/11/2019).
MOTOGP.COM
Dari kiri ke kanan, Andrea Dovizioso (Ducati), Maverick Vinales (Monster Energy Yamaha), dan Marc Marquez (Repsol Honda) di podium MotoGP Malaysia di Siruit Sepang, Minggu (3/11/2019).

BOLASPORT.COM - Pengamat MotoGP, Carlo Pernat, angkat bicara mengenai pergerakan tim di bursa pembalap. Sanjungan tinggi diberikannya kepada Yamaha.

Bursa pembalap MotoGP menjadi salah satu topik menarik menjelang berlangsungnya musim kejuaraan 2020 mulai 8 Maret mendatang.

Pasalnya, hampir semua kontrak pembalap di MotoGP akan habis pada akhir musim. Mengamankan nama-nama potensial menjadi agenda penting tim selain mengincar gelar juara.

Beberapa pabrikan sudah melakukan pergerakan.

Yamaha menjadi pabrikan pertama yang membuka kartunya. Mereka mengamankan jasa Maverick Vinales dan Fabio Quartararo untuk musim 2021 dan 2022.

Kesuksesan Yamaha memagari Vinales dan Quartararo mendapat pujian. Pasalnya, keduanya dianggap memiliki potensi untuk menjadi juara MotoGP pada masa depan.

Vinales dan Quartararo juga menjadi incaran pabrikan lain di MotoGP karena performa yang mengesankan sepanjang musim lalu.

Langkah yang diambil Yamaha bukannya tidak berisiko. Sebab, mereka juga harus memikirkan rider andalannya yang menua, Valentino Rossi.

Baca Juga: Terancam Wabah Corona, Seri MotoGP dan F1 di Asia Tenggara Tetap Digelar Sesuai Jadwal

Beruntung, Yamaha dan Rossi menemukan jalan tengah yang saling menguntungkan. The Doctor keluar dengan iming-iming dukungan penuh apabila terus membalap.

Perekrutan juara dunia lima kali Jorge Lorenzo sebagai pembalap penguji menyempurnakan kesuksesan yang dicapai Yamaha dalam masa persiapannya.

Seolah tak mau kalah, sang juara bertahan, Honda, juga membuka kartunya dalam menghadapi persaingan gelar juara pada masa mendatang.

Kontrak baru disiapkan Honda untuk mengamankan jasa Marc Marquez yang menjadi penguasa MotoGP saat ini. Bahkan, kesepakatan yang diteken Marquez tidak biasa.

Baca Juga: Pengamat MotoGP: Nilai 10 bagi Honda di Bursa Pembalap meski Jadi Budak Marc Marquez

Apabila tim lain memberikan kontrak berdurasi setahun atau dua tahun, maka kolaborasi Honda-Marquez sudah terjamin akan berlangsung selama empat tahun lagi!

Ya, Marquez tidak akan beranjak dari garasi Honda sebelum kontraknya habis pada akhir tahun 2024, tepatnya ketika The Baby Alien berusia 31 tahun.

Mengingat kesuksesan Marquez yang di atas rata-rata dalam beberapa musim terakhir, Honda seolah sudah memuluskan setengah jalan mereka menuju tangga juara.

Pencapaian Yamaha dan Honda dalam bursa pembalap menuai pujian dari eks manajer sekaligus pengamat MotoGP, Carlo Pernat.

Baca Juga: Bos MotoGP Ternyata Percaya Andrea Iannone Tak Bersalah soal Kasus Doping

"Jika saya harus memberikan penilaian, Yamaha akan mendapat sebuah nilai 10 cum laude dan saya memberi Honda nilai 10," kata Pernat, dilansir BolaSport.com dari GPOne.

"Ducati? Sebuah nilai yang hampir melewati batas kelulusan dan saya sedang mengatrolnya," ucap mantan manajer Andrea Iannone itu.

Ducati memang menjadi tim yang kalah dalam persaingan di bursa transfer pembalap. Pasalnya, mereka berhasrat merekrut salah satu di antara Vinales, Quartararo, dan Marquez.

"Saya mengharapkan sesuatu yang berbeda. Saya tidak berpikir mereka telah mengatur masa depannya dengan baik," ucap Pernat menjelaskan.

"Entah mereka ingin terus fokus dengan Andrea Dovizioso, atau mengharapkan Jack Miller dan Francesco Bagnaia. Saya tidak melihat ada alternatif lain."

"Tidak merekrut Vinales adalah kesalahan besar. Mereka seharusnya menutup kesepakatan lebih dulu. Malahan, petinggi Yamaha di Jepang sudah mengantisipasinya," imbuhnya.

Dovizioso menjadi ujung tombak Ducati dalam tiga musim terakhir.

Namun, peluang Dovizioso menjadi juara diragukan mengingat usianya yang memasuki 34 tahun serta kemajuan yang dibuat rival-rivalnya.

Adapun duo tim satelit, Jack Miller dan Francesco Bagnaia, belum menunjukkan performa yang menonjol sepanjang musim lalu.

Baca Juga: Sudah Ditolak Sebelum Negosiasi, Bos Ducati Legawa Marc Marquez Bertahan di Repsol Honda

Baca Juga: Valentino Rossi Tak Kuat Bikin Tim di MotoGP, Sewa Motor Saja Sudah Habis Rp33 Miliar


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
38
95
2
Barcelona
38
85
3
Girona
38
81
4
Atlético Madrid
38
76
5
Athletic Club
38
68
6
Real Sociedad
38
60
7
Real Betis
38
57
8
Villarreal
38
53
9
Valencia
38
49
10
Alavés
38
46
Klub
D
P
1
Inter
38
94
2
Milan
38
75
3
Juventus
38
71
4
Atalanta
37
69
5
Bologna
38
68
6
Roma
38
63
7
Lazio
38
61
8
Fiorentina
37
57
9
Torino
38
53
10
Napoli
38
53
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X