Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Pertemuan PSIM dan Seto Nurdiyantoro Jadi Deja Vu Musim 2015

By Faizal Rizki Pratama - Senin, 30 Maret 2020 | 09:15 WIB
Pelatih Seto Nurdiyantoro saat masih menangani PSS Sleman.
TRIBUN JOGJA/Almurfi Syofyan
Pelatih Seto Nurdiyantoro saat masih menangani PSS Sleman.

BOLASPORT.COM - PSIM Yogyakarta dan pelatihnya, Seto Nurdiyantoro, harus menahan hasrat untuk menjalani kompetisi musim ini.

PSSI secara resmi menghentikan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2020 hingga 29 Mei mendatang dengan opsi liga tidak akan dilanjutkan apabila pemerintah memperpanjang masa tanggap darurat COVID-19.

Sama halnya terjadi pada 2015, kompetisi saat itu juga dihentikan akibat intervensi dari Menteri Pemuda dan Olahraga terkait dualisme klub.

PSIM Yogyakarta yang saat itu berlaga di Divisi Utama juga mendapatkan imbasnya karena penghentian kompetisi.

Baca Juga: Terus di Rumah Membuat Stres, Pemain Bali Ini Berharap Pandemi Covid-19 Segera Selesai

Menariknya sama seperti pada tahun 2015, Laskar Mataram saat itu juga diarsiteki oleh Seto Nurdiyantoro.

Serasa deja vu, pertemuan kembali Seto Nurdiyantoro dengan PSIM musim ini malah seperti mengulangi kisah masa lalu.

Hal itu juga diungkapkan oleh gelandang PSIM Yogyakarta, Raymond Tauntu, yang saat itu juga masuk dalam tim Seto Nurdiyantoro.

"Terkadang sampai tidak habis pikir. Kok bisa situasinya hampir sama dengan 2015, apalagi saat itu juga dilatih Coach Seto. Situasi tim juga saya rasakan hampir sama, seperti keluarga," kata Raymond dikutip BolaSport.com dari Tribun Jogja.

Seakan memang seperti mengulangi masa lalu, Raymond menambahkan bahwa skuad PSIM pada musim ini dan musim 2015 sama-sama berisikan pemain muda tanpa bintang.

Baca Juga: Marc Marquez: Kami Ingin Bertarung di Trek Usai Balapan MotoGP Virtual 2020

"Tahun 2015 tim PSIM juga tidak dihuni pemain bintang, sama halnya dengan musim 2020. Kalau saya katakan, mungkin materi tim tidak diisi pemain bintang, tetapi sama-sama ditakuti lawan," imbuh pesepak bola asal Makassar ini

Penghentian kompetisi pantas disayangkan PSIM karena datangnya Seto Nurdiyantoro ke klub asal Yogyakarta tersebut menjadi kabar baik bagi para pendukungnya, Brajamusti.

Mereka berharap mantan pelatih PSS Sleman itu dapat membawa PSIM menuju kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Namun, tragedi wabah virus corona tidak mampu dihindari dan kompetisi dihentikan, bahkan ada kemungkinan tidak dilanjutkan hingga akhir musim.

Baca Juga: Kiper Persita Tangerang Bicara Sosok Mukti Ali Raja


Editor : Dwi Widijatmiko
Sumber : Tribun Jogja

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
37
88
2
Arsenal
37
86
3
Liverpool
37
79
4
Aston Villa
37
68
5
Tottenham
37
63
6
Chelsea
37
60
7
Newcastle
37
57
8
Man United
37
57
9
West Ham
37
52
10
Brighton
37
48
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
36
93
2
Barcelona
35
76
3
Girona
36
75
4
Atlético Madrid
36
73
5
Athletic Club
36
62
6
Real Betis
35
55
7
Real Sociedad
35
54
8
Villarreal
36
51
9
Valencia
35
48
10
Getafe
36
43
Klub
D
P
1
Inter
36
92
2
Milan
36
74
3
Bologna
36
67
4
Juventus
36
67
5
Atalanta
35
63
6
Roma
36
60
7
Lazio
36
59
8
Napoli
36
51
9
Fiorentina
34
50
10
Torino
36
50
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X