BOLASPORT.COM - Kiper Da Nang FC, Nguyen Tuan Manh, mengalami nasib yang sama dengan kiper Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa, 11 tahun yang lalu.
Liga Vietnam atau V League 2020 diwarnai kejadian unik.
Selain dihantam pandemi COVID-19, V League musim ini punya kasus khusus yang melibatkan kiper Da Nang FC, Nguyen Tuan Manh.
Kiper 29 tahun itu bergabung dengan Da Nang FC jauh di luar masa registrasi yang ditetapkan oleh Vietnam Profesional Football (VPF) selaku operator liga dan Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF).
Baca Juga: Jelang Lebaran, Aji Santoso Liburkan Semua Pemain Persebaya Surabaya
Seperti diketahui, VPF dan VFF menetapkan masa registrasi pemain anyar berakhir pada 22 Februari 2020 yang lalu.
Namun, Tuan Manh baru menandatangani kontrak berdurasi tiga tahun dengan harga mencapai Rp 952 juta per musim pada Senin (18/5/2020).
Kasus khusus yang terjadi pada Tuan Manh bisa terwujud karena tiga kiper yang dimiliki oleh Da Nang FC mengalami cedera serius.
Bahkan, salah satu kipernya, Ngoc Tuan, harus mengakhiri musim lebih cepat karena mengalami sobek pada ligamennya.
Baca Juga: Cerita Pemain Persita Tangerang yang Akhirnya Keterusan Pakai Nomor Punggung 50
"Saya akan pergi ke Kota Ho Chi Minh untuk operasi. Musim ini tampaknya sudah berakhir untuk saya," katanya dilansir Bolasport.com dari Zing.
Presiden Da Nang FC, Bui Xuan Hoa, mengatakan bahwa Tuan Manh sudah bisa mulai bermain di V League melawan SLNA pada 5 Juni mendatang.
Apa yang dialami oleh Tuan Manh sangat mirip dengan pengalaman yang pernah dirasakan oleh Andritany Ardhiyasa di awal karier profesionalnya.
Seperti diketahui, kiper timnas Indonesia itu dipanggil oleh Rahmad Darmawan ke Sriwijaya FC untuk menggantikan tiga kiper Laskar Wong Kito yang tengah cedera pada putaran kedua ISL 2009/2010.
Baca Juga: Pilih ke Petronas Yamaha atau Pensiun? Ini Kata Valentino Rossi
Tiga kiper yang dimaksud adalah Ferry Rotinsulu, Dede Sulaiman, dan Aprianto.
Saat itu, Ferry mengalami cedera lutut dalam sesi latihan pada akhir Februari 2009.
Sedangkan Dede mengalami cedera engkel ketika menjalani laga tandang kontra Persijap Jepara pada 10 Maret 2009.
Sementara itu, Aprianto menambah penderitaan Sriwijaya FC setelah mengalami patah kaki dalam ajang Liga Champions Asia pada Maret 2009.
Baca Juga: Burnley dan Watford Bertanggung Jawab Atas 6 Kasus Baru COVID-19
Akibatnya, Laskar Wong Kito terpaksa merekrut Andritany yang saat itu masih duduk di bangku sekolah, tepatnya di SMA Ragunan.
Tidak tanggung-tanggung, supaya bisa bermain di Liga Super Indonesia 2008/2009, Andritany bahkan harus meminta izin dari Menpora agar mendapatkan dispensasi dari sekolah.
Setelah itu, karier Andritany semakin menanjak hingga akhirnya kini menjadi kiper utama di Persija Jakarta dan timnas Indonesia.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | zing.vn |
Komentar