Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

5 Kritik Pedas Casey Stoner kepada Valentino Rossi, Kurang Daya Juang hingga Mending Pensiun Saja

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Jumat, 19 Juni 2020 | 07:00 WIB
Momen saat Casey Stoner hadir di Albert Park, Melbourne, untuk menyaksikan secara langsung balapan F1 GP Australia 2019, Minggu (17/3/2019).
instagram.com/official_cs27
Momen saat Casey Stoner hadir di Albert Park, Melbourne, untuk menyaksikan secara langsung balapan F1 GP Australia 2019, Minggu (17/3/2019).

BOLASPORT.COM - Casey Stoner merupakan salah satu rival terbesar Valentino Rossi di MotoGP. Selain tangguh di lintasan, Stoner juga pedas ketika melempar kritikan.

Casey Stoner dan Valentino Rossi pernah terlibat rivalitas sengit ketika keduanya bersaing untuk memperebutkan gelar juara MotoGP pada 2007-2009.

Casey Stoner yang masih muda berhasil mengganggu usaha Valentino Rossi untuk kembali menjadi juara MotoGP setelah gagal pada 2006.

Kesuksesan Stoner menjadi kampiun pada 2007 pun membuat Rossi harus rela memperpanjang puasa gelar menjadi dua tahun.

Baca Juga: Dilarang Lewati 15 Km, Charles Leclerc Kendarai Jet Darat di Maranello

Stoner pun menjadi pembalap yang masuk dalam daftar rival Rossi. Persaingan Rossi dan Stoner memanas pada musim berikutnya.

Relasi Stoner dan Rossi memburuk setelah duel sengit di MotoGP Amerika Serikat 2008. Stoner yang geram dengan manuver agresif Rossi mengecam dengan kalimat yang pedas.

Kritik Stoner terhadap Rossi tidak berhenti di situ. Dalam beberapa kesempatan lain, Stoner tak segan melempar komentar yang bisa bikin telinga Rossi panas.

Termasuk pernyataan terbaru Stoner, ketika dia berpendapat bahwa Rossi seharusnya pensiun lebih cepat daripada menutup karier dalam situasi yang menyedihkan.

Berikut BolaSport.com merangkum kritik pedas yang pernah dilontarkan Casey Stoner kepada Valentino Rossi:

1. Saya Kehilangan Respek

Casey Stoner (Ducati) geram bukan main ketika dikalahkan Valentino Rossi (FIAT Yamaha) dalam balapan MotoGP AS di Sirkuit Laguna Seca.

Tampil dominan sejak latihan hingga kualifikasi, Stoner dikejutkan dengan perlawanan sengit yang diberikan Rossi sepanjang balapan.

Rossi sukses mengacaukan ritme Stoner dengan bolak-balik menyalipnya sekaligus tidak memberi Stoner kesempatan untuk membuat jarak.

Persaingan kedua pembalap semakin membuat penonton menahan napas ketika Rossi menyalip Stoner melalui garis lintasan di corkscrew.

Kesuksesan mengatasi kecepatan Casey Stoner (#1) dalam balapan MotoGP Amerika Serikat di Laguna Seca (20/7/2008) menjadi salah satu penampilan terbaik Valentino Rossi (#46) sepanjang kariernya.
TWITTER.COM/MOTOGP
Kesuksesan mengatasi kecepatan Casey Stoner (#1) dalam balapan MotoGP Amerika Serikat di Laguna Seca (20/7/2008) menjadi salah satu penampilan terbaik Valentino Rossi (#46) sepanjang kariernya.

Motor Rossi dan Stoner berbenturan di tikungan zig-zag yang menurun tersebut, keduanya selamat namun manuver itu membuat Stoner kesal.

Rossi sukses keluar sebagai pemenang. Adapun Stoner harus rela menjadi runner-up setelah terjatuh karena melaju terlalu kencang saat akan melewati tikungan terakhir.

Saking marahnya, Stoner menolak ajakan Rossi untuk berjabat tangan. Kekesalan Stoner dilampiaskan dengan pengakuan menohok kepada Rossi.

"Saya kehilangan respek kepada salah satu pembalap terhebat dalam sejarah," ucap Stoner. Atas komentarnya, Stoner meminta maaf kepada Rossi pada balapan berikutnya.

2. Ambisi Rossi Melebihi Talentanya

Rivalitas Valentino Rossi dan Casey Stoner mereda setelah keduanya mengalami masalah masing-masing untuk bersaing di MotoGP.

Keduanya baru terlibat insiden pada balapan MotoGP Spanyol 2011.

Rossi yang masih beradaptasi dengan motor Ducati mendapat kesempatan untuk meraih hasil baik setelah hujan mengguyur Sirkuit Jerez.

Malang, usaha Rossi untuk menyalip Stoner gagal karena ban depannya selip. Stoner yang berada di samping Rossi ikut terjatuh karena tak sempat menghindar.

Casey Stoner (kiri) dan Valentino Rossi (kanan) terjatuh saat balapan MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez, Spanyol, 3 April 2011.
TWITTER.COM/JEREZESMOTOR
Casey Stoner (kiri) dan Valentino Rossi (kanan) terjatuh saat balapan MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez, Spanyol, 3 April 2011.

Stoner gigit jari karena dirinya gagal finis sementara Rossi dapat melanjutkan balapan. Stoner semakin kesal karena merasa 'dianaktirikan' marshal.

Pembalap berjuluk The Curry Curry Boy itu bahkan sempat menunggu Rossi di pinggir lintasan untuk memberikan tepuk tangan sebagai bentuk sindiran.

Tak cukup sampai di situ, Stoner memberikan sindiran di depan wajah Rossi ketika nama yang disebut terakhir berusaha meminta maaf.

"Jelas sekali jika ambisi Anda melebihi bakat Anda," kata Stoner kepada Rossi yang masih mengenakan helm dan baju balapnya.

3. Rossi Sendiri yang Merusak Peluang untuk Juara

Valentino Rossi mendapat petaka ketika aksi melabrak Marc Marquez di tengah balapan MotoGP Malaysia membuat dirinya kehilangan kans untuk menjadi juara.

Kendati hasil balapannya tetap diakui, Rossi mendapat sanksi berat hingga akhirnya terpaksa start dalam balapan terakhir di Valencia.

Hukuman itu menjadi kerugian besar bagi Rossi. Lebih-lebih posisinya di puncak klasemen hanya berjarak tujuh poin dari rekan setimnya, Jorge Lorenzo, di tabel klasemen.

Marc Marquez (#93) dan Valentino Rossi (#46) pernah terlibat dalam insiden dalam balapan MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang, Malaysia, 25 Oktober 2015.
TWITTER.COM/MOTOSPORTSPT
Marc Marquez (#93) dan Valentino Rossi (#46) pernah terlibat dalam insiden dalam balapan MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang, Malaysia, 25 Oktober 2015.

Casey Stoner lantas menyoroti aksi Rossi tersebut.

"Jika seseorang melakukan apa yang Valentino lakukan, dia akan mendapatkan bendera hitam (didiskualifikasi, red) dengan segera," tulis Stoner di akun Twitternya.

Stoner juga mengkritik Rossi karena tidak bersikap seperti pembalap yang berpengalaman.

"Dia (Rossi) kehilangan ketenangannya. Dia sendiri yang merusak peluangnya untuk menjadi juara," kata Stoner dikutip Bolasport dari GPUpdate.net.

"Saya memahami kenapa Valentino frustrasi di Sepang dan dia kehilangan ketenangannya. Saya berharap melihat pebalap yang lebih bijak karena pengalamannya."

4. Rossi Tak Akan Mau Membalap dengan Motor Susah

Kesulitan yang dialami Valentino Rossi di MotoGP dalam beberapa musim terakhir turut dikomentari Casey Stoner.

Stoner lantas angkat bicara perihal performa Rossi ketika menjadi bintang tamu dalam podcast di Australia, Rusty's Garage pada Desember silam.

Stoner menilai bahwa Rossi tidak menunjukkan daya juang untuk bisa tampil kompetitif dan memperbaiki hasil buruk yang diraihnya dalam beberapa balapan terakhir.

Kegagalan Rossi bersaing dengan sesama pembalap Yamaha menjadi dasar pemenang dua gelar MotoGP tersebut berpendapat demikian.

Stoner tidak begitu heran melihat sikap Rossi tersebut.

"Rossi tak akan mau memacu motor yang tidak disukainya. Itulah perbedaan saya dengan dia. Saya selalu memaksimalkan potensi motor yang saya kendarai," tutur Stoner.

Stoner pun menunggu perubahan apa yang akan dilakukan Rossi untuk bisa tampil lebih baik. Menurut dia, Rossi sebaiknya belajar dari rival-rivalnya yang lebih muda.

"Saya tidak percaya bahwa Rossi sudah terlalu tua [untuk berlomba]. Saya percaya dia masih bisa bersaing di depan dan menjadi kompetitor yang kuat," kata Stoner.

"Tetapi saya pikir dia harus melakukannya dengan cara yang sedikit berbeda."

5. Lebih Baik Pensiun

Dilansir BolaSport.com dari ESPN, Casey Stoner menilai bahwa Valentino Rossi akan mampu meninggalkan sejarah yang besar di MotoGP jika pensiun lebih awal.

"Saya rasa jika Valentino Rossi meninggalkan olahraga ini lebih awal, dia akan meninggalkan sejarah yang luar biasa, yang mana selalu akan dimilikinya," kata Casey Stoner.

Menurut pria asal Australia itu situasi Rossi saat ini sangat memprihatinkan lantaran kesulitan untuk bersaing di level teratas.

Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi (kanan), menunjuk David Munoz sebagai kepala kru baru untuk mengubah hasil buruknya di MotoGP.
TWITTER.COM/GPONE.COM
Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi (kanan), menunjuk David Munoz sebagai kepala kru baru untuk mengubah hasil buruknya di MotoGP.

Rossi memang tak pernah menang sejak GP Belanda pada Juni 2017. Podium terakhir Rossi juga sudah lama, tepatnya dalam GP Americas pada April 2019.

"Sekarang, Valentino Rossi menjadi seorang pembalap yang sangat mungkin untuk dikalahkan," ucap Casey Stoner melanjutkan.

Kekecewaan Casey Stoner kian membuncah tatkala kemungkinan besar dia akan melihat pembalap sekelas Valentino Rossi mengaspal bersama sebuah tim satelit.

"Sangat mengecewakan melihat seseorang yang pernah diinginkan tim manapun ... sekarang (kemungkinan) diturunkan ke tim satelit," pungkasnya.

Baca Juga: Valentino Rossi Tak Kuat Bikin Tim di MotoGP, Sewa Motor Saja Sudah Habis Rp33 Miliar

Baca Juga: Mantan Bos Repsol Honda Bantah Marc Marquez Usir Casey Stoner


Editor : Ardhianto Wahyu Indraputra
Sumber : berbagai sumber

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
37
88
2
Arsenal
37
86
3
Liverpool
37
79
4
Aston Villa
37
68
5
Tottenham
37
63
6
Chelsea
37
60
7
Newcastle
37
57
8
Man United
37
57
9
West Ham
37
52
10
Brighton
37
48
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Inter
36
92
2
Milan
36
74
3
Bologna
36
67
4
Juventus
36
67
5
Atalanta
35
63
6
Roma
36
60
7
Lazio
36
59
8
Fiorentina
36
54
9
Napoli
37
52
10
Torino
36
50
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X