BOLASPORT.COM- Presiden Borneo FC, Nabil Husein masih menunggu kejelasan subsidi yang akan diberikan PSSI dalam mengarungi lanjutan liga musim ini.
PSSI telah memutuskan secara resmi kelanjutan Liga 1 dan Liga 2 akan berlanjut mulai September atau Oktober mendatang.
Secara umum keputusan ini disambut positif oleh peserta kompetisi serta para pemain didalamnya.
Mereka akhirnya dapat kembali ke lapangan hijau dan memenuhi kembali pemasukan yang selama ini harus dipotong dalam jumlah besar.
Masalah dalam finansial klub memang menjadi perhatian serius saat kompetisi dihentikan selama pandemi seperti ini.
Mengingat sebagian besar dari klub Indonesia masih mengandalkan pemasukan dari tiket dan subsidi.
Baca Juga: Piala Asia U-19: Uzbekistan Pelajari Taktik Timnas U-19 Indonesia
Oleh karena itu salah satu peserta Liga 1, Borneo FC menyatakan akan meminta kelejelasan subsidi saat kompetisi dilanjutkan.
Karena bagaimanapun klub tetap menggaji pemain selama kompetisi ini berhenti.
"Jadi Borneo menunggu kejalasan subsidi. Bagaimana pun kan Borneo terus membayar gaji 25 persen sampai Juni," ungkap Presiden klub borneo FC,Nabil Husein dilansir dari Antara.
Sementara itu hal senada juga diungkapkan oleh salah satu peserta Liga 2, PSIM Yogyakarta.
Lewat manajer klub, David Hutahuruk, PSIM menginginkan kejelasan subsidi dari PT LIB agar bisa menyusun anggaran kompetisi.
"Kepastian subsidi sangat dibutuhkan agar kami dapat mengkalkulasi budget operasional dan lain-lain," kata David Hutahuruk.
PT LIB sejauh ini telah mencairkan subsidi termin pertama dan termin kedua selama kompetisi musim ini berlangsung.
Subsidi termin kedua yang seharusnya dibayarkan PT LIB pada bulan Maret bahkan baru dibayarkan pada bulan Mei lalu.
Sejalan dengan kompetisi yang sudah menemui titik terang, PSSI sebenarnya telah merencanakan akan menaikkan subsidi pada setiap klub.
Dilansir BolaSport.com dari Antara, setiap tim Liga 1 akan menerima subsidi sebesar Rp800 juta per termin atau naik dari semula Rp 520 juta per termin.
Sementara tim Liga 2 akan mendapatkan subsidi sebesar Rp. 200 juta per termin atau naik dari sebelumnya Rp 100 juta per termin.
Baca Juga: Dikenal Buas, Mike Tyson Ternyata Akan Bunuh Diri Karena Hal Remeh Ini
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Antara |
Komentar