Momen Berkesan Bek Persija Berhadapan dengan Paolo Maldini di Laga Terakhirnya

BOLASPORT.COM- Bek Persija Jakarta, Marco Motta mengidolakan seorang legenda AC Milan dan Italia, Paolo Maldini sebagai panutannya di lapangan hijau.

Siapa yang tidak kagum dengan sosok Paolo Maldini?

Pemain yang membela AC Milan sepanjang kariernya ini ialah role model bagi kebanyakan pemain belakang di seluruh dunia.

Tak terkecuali bagi Marco Motta. Pemain yag baru saja bergabung dengan Persija Jakarta ini juga mengaku mengidolai sosok Paolo Maldini.

Hal ini ia ungkapkan di kanal youtube Persija Jakarta beberapa waktu lalu.

"Tentu saja Maldini, saya mengidolakanya sejak kecil," kata Marco Motta saat ditanya siapa pesepak bola idolanya.

Baca Juga: Ke Barcelona, Pjanic Bisa Tularkan Hal ini pada Seorang Messi

Bek kiri Persija Jakarta in pun tidak hanya sekadar mengidolakan seorang Paolo Maldini sebagai seorang pemain.

Lebih dari itu Paolo Maldini juga karena kharisma dan kepribadian yang sangat baik.

"Bukan hanya karena kemampuan luar biasanya di lapangan, tetapi juga karena personal dirinya yang sangat baik," tambah pemain benomor punggng 47 ini.

Beruntung bagi Marco Motta, ia bisa berhadapan langsung dengan sang legenda dalam karier sepak bolanya.

Bahkan pertemuan tersebut berlangsung di laga penting yakni laga terakhir Paolo Maldini di San Siro pada tahun 2009.

Pertandingan tersebut mempertemukan AC Milan melawan AS Roma yang saat itu dibela oleh Marco Motta.

Sebuah kehormatan tersendiri bagi Marco Motta karena ia turut menjadi saksi sang legenda pensiun dari lapangan hijau.

Ia mengaku itu adalah momen luar biasa yang tidak bisa lupakan sepanjang hidupnya.

"Saya beruntung karena saya dulu bermain melawan dia (Paolo Maldini ) di pertandingan terakhirnya," ujar Marco Motta.

"Saya bermain di San Siro saat pertandingan AC Milan melawan AS Roma.

"Pertandingan terakhir dari seorang legenda di San Siro, itu jadi momen yang luar biasa bagiku," ujar Marco Motta.

Baca Juga: Sudah Miliki 4, Timnas Malaysia Buru Lagi Pemain Keturunan di Luar Negeri

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

Hasil minor yang diraih Barcelona dalam beberapa laga terakhir, membuat isu pemecatan pelatih Quique Setien pada akhir musim 2019-2020 kian santer terdengar. Dalam tiga laga terakhir di pentas La Liga, Barca hanya meraih satu kemenangan, sisanya imbang. "Ada sesuatu yang salah dari penampilan kami pada laga tandang. Setien harus menganalisis itu. Kami sudah tampil maksimal dan mengikuti arahannya. Namun, sekarang kami kehilangan banyak poin dari laga tandang. Kami kehilangan jauh lebih banyak dari musim lalu," ucap Luis Suarez. #fcbarcelona #barcelona #suarez #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on Jun 29, 2020 at 3:26pm PDT