Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Penundaan Liga 1 dan Liga 2, Sejatinya Bukan Sekedar Sebuah Prank!

By Alif Mardiansyah - Rabu, 30 September 2020 | 10:45 WIB
Hal unik terjadi ketika para pemain Persija Jakarta dan Bhayangkara FC melakukan jabatan tangan dengan sikut tangan karena mengantisipasi penyebaran virus Corona di Stadion PTIK, Melawai, Jakarta Selatan (14/3/2020)
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Hal unik terjadi ketika para pemain Persija Jakarta dan Bhayangkara FC melakukan jabatan tangan dengan sikut tangan karena mengantisipasi penyebaran virus Corona di Stadion PTIK, Melawai, Jakarta Selatan (14/3/2020)

BOLASPORT.COM - Meskipun bagaikan sebuah 'prank', namun penundaan Liga 1 dan Liga 2 oleh PSSI memiliki makna yang cukup besar.

Rencana PSSI untuk menggulirkan Liga 1 2020 mulai 1 Oktober 2020 dan Liga 2 2020 pada 17 Oktober 2020 itu kini sirna.

Seperti diketahui, belum lama ini PSSI telah memberikan keputusan resmi terkait penundaan mulainya Liga 1 dan Liga 2.

Keputusan penundaan pelaksanaan Liga 1 serta Liga 2 ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, pada 29 September 2020.

Mochamad Iriawan mengambil langkah tersebut berdasarkan keputusan dari Polri yang melarang kompetisi dilarang dalam waktu dekat akibat masih tingginya wabah virus corona di Indonesia.

Selain itu, Iriawan pun telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait sebelum memberi putusan menunda mulainya Liga 1 dan Liga 2 sesuai jadwal.

"Tadi kami mengadakan rapat secara khusus tentang situasi sepak bola yang ada seperti sekarang," kata Mochamad Iriawan dalam konferensi persnya yang juga dihadiri oleh BolaSport.com.

"Kemarin Polri sudah merilis bahwa menunda izin keramaian dengan pertimbangan COVID-19 yang masih tinggi di Indonesia," ujar Iriawan.

PSSI mengharapkan rencananya kompetisi Liga 1 dan Liga 2 dapat kembali dimulai satu bulan setelahnya atau jatuh pada bulan November 2020.

Baca Juga: Wonderkid Keturunan Indonesia Kamerun Ini Mau Unjuk Gigi di Liga 1

Tentu kabar ini cukup mengejutkan dan bagaikan sebuah 'prank' untuk banyak pihak mulai dari kontestan Liga 1 dan Liga 2 serta juga seluruh masyarakat Indonesia.

Kenapa disematkan sebagai sebuah 'prank' ? Karena pengumuman resminya ditunda kompetisi hanya berselang dua hari sebelum waktu pelaksanaan.

Terlebih, para kontestan Liga 1 ataupun Liga 2 telah melakukan proses persiapan yang begitu maksimal untuk mengarungi kompetisi.

Mulai dari latihan, uji tanding, mendatangkan amunisi baru dan lain-lain telah dilakukan oleh para tim Liga 1 dan Liga 2.

Baca Juga: Kalimat Pertama Bruno Lopes ketika Diperkenalkan Madura United

Selain itu, publik sepak bola juga telah menunggu hiburan sepak bola nasional kurang lebih enam bulan atau tepatnya ketika Liga 1 serta Liga 2 ditunda sementara sejak medio Maret 2020.

Namun, harus disadari penundaan mulainya Liga 1 dan Liga 2 saat ini sejatinya bukanlah sekedar sebuah 'prank'.

Sebenarnya ada makna yang harus dipahami terkait di balik penundaan Liga 1 serta Liga 2

Pertama, penundaan Liga 1 dan Liga 2 membuktikan masih bahayanya virus corona di Indonesia.

Baca Juga: Ada Iron Man Hadir di Tengah Latihan Serius Persipura Jayapura

Di Indonesia telah mengalami kasus infeksi virus COVID-19 sebanyak 283.000 kasus dengan jumlah korban jiwa 10.601, terhitung sejak bulan Maret 2020 lalu.

Dilansir oleh BolaSport.com dari Kompas.com, Indonesia menduduki peringkat ke-14 dari 20 negara dengan kasus aktif wabah pandemi tertinggi.

Tentu capaian ini bisa menjadi alasan yang logis kenapa Liga 1 dan Liga 2 harus ditunda dalam waktu dekat.

Selain itu, belum lama ini pun kasus terjangkitnya virus corona pun terjadi oleh beberapa insan sepak bola.

Baca Juga: VIDEO - Berkat Gocekan Maut, Witan Sulaeman Buka Keran Gol di Kroasia

Pemain Persik Kediri, Andri Ibo, dikabarkan terjangkit virus corona tanpa merasakan gejala pada 13 September 2020.

Namun, Andri Ibo dapat sudah kembali dinyatakan sembuh setelah empat hari kemudian.

Belum lama ini, Persebaya Surabaya mengumumkan enam kekuatan timnya yang terdiri dari empat pemain dan dua official terpapar virus COVID-19, Selasa (29/9/2020).

Akan tetapi, Persebaya masih enggan untuk menyampaikan perihal keenam amunisinya yang positif virus corona.

Meskipun begitu, Presiden Persebaya Surabaya, Azrul Ananda, memandang kondisi yang menimpanya ini bisa menjadi sebuah pertanda untuk pelaksanaan Liga 1 2020.

Karena ancaman virus corona tetap mengintai berbahaya meskipun protokol kesehatan tetap dijalankan.

Baca Juga: Perlu 630 Menit untuk Timnas U-19 Indonesia Catatkan Ini di Kroasia

Azrul Ananda pun berharap situasi yang terjadi ditimnya ini dapat menjadi pelajaran untuk bersama, pasalnya dapat mengancam siapa saja.

"Musim ini bukan musim normal. Dan tidak akan jadi musim normal," kata Azrul Ananda seperti dikutip oleh BolaSport.com dari situs resmi klub.

"Tak hanya Persebaya, ini bisa terjadi pada siapa saja. Karena itu, semoga apa yang terjadi ini bisa menjadi pelajaran bersama," ujar Azrul.

Kedua, penundaan Liga 1 dan Liga 2 ini pun menjadi sebuah tanda tanya besar bagi para kontestan terkait kejelasan kompetisi nantinya di tengah wabah virus corona.

Baca Juga: Liga 1 dan Liga 2 Ditunda, PSSI Minta Semua Klub Tetap Semangat

Persita Tangerang menjadi tim yang memberikan pertanyaan kepada PSSI soal tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Manajer Persita Tangerang, I Nyoman Suryanthara, pada 29 September 2020.

"Seperti yang disampaikan PSSI dan PT LIB (Liga Indonesia Baru) kompetisi ini ditunda sebulan karena kondisi COVID-19," tutur I Nyoman Suryanthara seperti rilis Persita yang diterima oleh BolaSport.com.

"Tapi pertanyaannya, siapa yang bisa memastikan kondisi pandemi ini kedepannya ? Tentu ini pertanyaan utama banyak pihak yang terlibat di kompetisi ini," kata Nyoman.

Baca Juga: Liga 1 2020 Ditunda oleh PSSI, Persita Tangerang Beri Respon Kilat

"Justru jawaban dari pertanyaan ini sebenarnya yang kami tunggu. Karena ini akan terkait dengan kondisi dan persiapan klub selanjutnya," ujar manajer Persita Tangerang tersebut.

Ketiga, penundaan Liga 1 dan Liga 2 ini juga bisa membawa klub dalam situasi yang cukup berat.

Hal ini diungkapkan oleh Presiden Klub Madura United, Achsanul Qosasi, pada Selasa (29/9/2020).

Achsanul Qosasi menyebut hal itu dapat memberatkan tim pada kondisi yang sulit karena salah satu faktor yaitu dari segi pemain.

Baca Juga: Meski Setuju Liga 1 2020 Ditunda, Persita Berikan Pertanyaan ke PSSI

"Jika ditunda akan semakin memberatkan klub. Pemain di tengah ketidakpastian yang sudah pasti," kata Achsanul Qosasi seperti dilansir oleh BolaSport.com dari Tribun Madura.

AQ, sapaan Achsanul Qosasi, pun memiliki pandangan berbeda dari PSSI soal kelanjutan kompetisi.

PSSI mengingikan kompetisi lanjut, namun menurut Presiden Klub Madura United tersebut lebih baik dihentikan.

"Saat kami menolak, diminta untuk menerima. Saat kami bersiap diminta untuk berhenti (ditunda sementara)," tutur Achsanul Qosasi.

Baca Juga: Liga 1 2020 Diundur, Pelatih Persita Widodo Cahyono Putro Beri 2 Pesan

"Sudah, hentikan saja niat untuk memulai. Hentikan saja, itu lebih baik," ujar AQ.

Sementara itu, PSSI nampaknya masih enggan untuk menghentikan Liga 1 dan Liga 2 dengan memberikan alasannya.

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, menjelaskan alasan kalau kompetisi tidak dilanjutkan akan berdampak pada generasi pesepak bola dan juga akan berdampak pada timnas Indonesia.

"Apabila kompetisi ini tidak berlanjut itu akan mengurangi satu generasi sepak bola pada satu tahun tersebut," kata Mochamad Iriawan.

Baca Juga: Wulan Guritno Bertemu Pemain Persib Febri Hariyadi, Begini Responsnya

"Dan Timnas Indonesia tidak bisa mengikuti agenda FIFA maupun AFC. Yang mungkin dipandang tidak baik oleh FIFA ataupun AFC," ujar Iriawan.

PSSI pun mengharapkan penundaan Liga 1 dan Liga 2 ini akan berlangsung satu bulan atau tepatnya bisa dimulai bulan November 2020.

Lantas, bagaimana kelanjutan teka-teki kejelasan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 ini nantinya pada bulan November 2020 nanti ? Patut ditunggu.

Intinya, uraian diatas menggambarkan penundaan Liga 1 dan Liga 2 bukan hanya sekedar sebuah 'prank', namun ternyata memiliki ragam resiko di balik keputusannya.


Editor : Mochamad Hary Prasetya
Sumber : Kompas.com, berbagai sumber, BolaSport.com, Tribun Madura, maduraunitedfc.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
37
88
2
Arsenal
37
86
3
Liverpool
37
79
4
Aston Villa
37
68
5
Tottenham
37
63
6
Chelsea
37
60
7
Newcastle
37
57
8
Man United
37
57
9
West Ham
37
52
10
Brighton
37
48
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Inter
36
92
2
Milan
36
74
3
Bologna
36
67
4
Juventus
36
67
5
Atalanta
35
63
6
Roma
36
60
7
Lazio
36
59
8
Fiorentina
36
54
9
Napoli
37
52
10
Torino
36
50
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X